Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap Usman Sayuti, 41 tahun, pelaku KDRT suami bakar istri dan dua anak kandungnya di wilayah Cakung, Jakarta Timur. Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Leonardus Harapantua Simarmata mengatakan, kasus ini sedang ditangani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kasus sudah diproses dan pelaku sudah ditahan,” kata Leo saat dihubungi, Minggu, 2 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kasus suami bakar istri ini juga viral melalui unggahan video akun Instagram @gerakmenebarkebaikan. Tetapi video tersebut sudah dihapus oleh pemilik akun.
“Postingan Ibu W dan kedua anaknya yang menjadi korban KDRT dibakar suaminya kami take down. Insya Allah penyerahan donasi nanti akan kami posting, ya, sahabat baik,” tulis dalam unggahan terbaru akun tersebut, malam ini.
Siti Musyairoh membenarkan keponakannya bernama Winarsih, 39 tahun, menjadi korban KDRT dalam video tersebut. Dia telah mengonfirmasi memang ada pihak yang berempati dan membantu dalam pengumpulan donasi untuk berobat, termasuk melalui akun Instagram itu.
Winarsih dibakar bersama anak laki-lakinya inisial NIM, 15 tahun dan KNF, 13 tahun. Usman juga terbakar karena bensin yang disiramnya mengenai bagian perut dan paha.
Korban yang bekerja sebagai petugas kebersihan itu tidak menyangka suaminya mencelakai keluarga sendiri. “Dia terus terang bahwa saya disiram bensin sama suami,” ujar Siti saat menirukan ucapan Winarti, ketika ditemui di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Minggu, 2 Juli 2023.
Ketika coba ditemui di RSUD Tarakan, Siti mengatakan Winarsih baru selesai menjalani operasi, sehingga belum bisa ditemui langsung pihak luar maupun keluarga. Luka bakar yang dialami Winarsih dan NIM sekitar 90 persen, sedangkan KNF diperkirakan 70 persen.
Peristiwa ini awalnya terjadi pada Kamis, 29 Juni 2023, sekira pukul 21.00 WIB, di rumah mereka di wilayah Cakung, Jakarta Timur. Mulanya saat Winarsih keluar membeli lauk untuk makan malam.
Saat itu sedang ada suami beserta NIM dan KNF di rumah. Menurut Siti, Winarsih pergi keluar dalam waktu cukup lama. Kemudian pelaku menyuruh NIM keluar untuk mencari sang ibu yang tidak kunjung pulang. “Enggak ketemu lah di jalan itu, ditampar anak itu kejadian sebelum dibakar,” tuturnya.
Setibanya di rumah, Winarsih beserta dua anaknya langsung disiram bensin oleh suami. Kepada Siti, Winarsih bercerita bahwa ada alibi dari Usman yang merasa cemburu terhadap dirinya tanpa alasan yang jelas.
Melalui Siti, Winarsih membantah dugaan suami. Justru, dia mengetahui ada dugaan suaminya yang berselingkuh sekitar setahun terakhir.
Ketika api muncul dan korban meronta, tetangga sekitar rumah ikut membantu pemadaman api yang melalap para korban. Lalu petugas pemadam kebakaran pun turun tangan ikut memadamkan api. “Kalau tetangga di situ udah pada ngerti bahwa itu emang dibakar, karena beda kebakarannya, dikirain HP meledak, tapi kok ini beda?” ujar Siti.
Korban dibawa ke Rumah Sakit Islam di Cakung setelah api padam. Selanjutnya, korban dan pelaku dipindahkan ke RSUD Tarakan, kecuali KNF yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pekerja di Koja.
Winarsih menduga pembakaran terhadapnya beserta anak-anak sudah direncanakan suaminya. “Voice note-nya itu ada sebelumnya, ada pengancamannya. Tapi ini kan barang bukti polisi,” kata Siti.