Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Mojokerto - Isteri mendiang aktivis HAM Munir, Suciwati, mengunjungi Fauzun, ibu almarhumah Novia Widyasari di Mojokerto, Jawa Timur, Selasa, 25 Januari 2022. Novia Widyasari ialah perempuan yang nekat mengakhiri hidupnya setelah dipaksa aborsi dan mengalami perundungan berkaitan hubungan asmaranya dengan Bribda Randy Bagus. Randy Bagus merupakan anggota Kepolisian Resor Pasuruan.
Suciwati, yang datang ditemani dua anaknya, Alif dan Diva, serta Tim Advokasi Keadilan untuk Novia Widyasari, memberikan dukungan kepada Fauzun untuk memperjuangkan keadilan bagi Novia Widyasari. Suciwati berharap proses hukum kepada Bribda Randy Bagus berjalan fair, adil dan tuntas. “Bagi saya, almarhumah Novia dan Ibu Fauzun adalah korban yang harus dipenuhi hak-haknya,” kata Suciwati melalui keterangan tertulis.
Suciwati menyesalkan sikap polisi yang tak segera merespons laporan mahasiswi Universitas Brawijaya Malang itu ke Propam Polres Pasuruan beberapa waktu lalu. Seandainya laporan tersebut cepat ditanggapi, menurut Suciwati, sangat mungkin korban tidak nekat melakukan bunuh diri di makam ayahnya, Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto awal Desember 2021.
Berdasarkan temuan Tim Advokasi Keadilan untuk Novia Widyasari, Suciwati meyakini bahwa aborsi yang dilakukan Novia adalah aborsi yang dipaksakan. Aborsi tersebut tidak dilakukan secara sukarela atas persetujuan Novia.
Fauzun berterima kasih atas dukungan Suciwati terhadap almarhumah anaknya, Novia Widyasari. Ia juga balik mendoakan agar Suciwati segera mendapatkan keadilan atas meninggalnya Munir Said Thalib.
Baca Juga: Dugaan Kronologi Perkenalan Novia dan Anggota Polisi Hingga Berujung Bunuh Diri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini