Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Tiga Mahasiswa Meninggal, Unpad Bantah Akibat Beban Akademik

Arry menyarankan mahasiswa Unpad tetap beraktivitas dengan gembira dan bergaul.

9 Maret 2019 | 16.25 WIB

Universitas Padjadjaran. TEMPO/Nita Dian
Perbesar
Universitas Padjadjaran. TEMPO/Nita Dian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bandung - Dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, tiga orang mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) meninggal di tempat kos masing-masing. Mahasiswa berbeda jurusan dan angkatan itu tewas pada 8 Maret 2019 dan dua orang lagi pada Desember 2018 akibat bunuh diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Arry Bainus, membantah penyebab kematian tiga mahasiswanya itu akibat beban kuliah. “Orang kuliahnya sukses semua kok. Yang terakhir itu IPK-nya 3,88. Apa yang jadi beban?” ujarnya Sabtu, 9 Maret 2019.

Seorang korban lainnya berstatus mahasiswa yang tinggal mengerjakan skripsi. Menurut Arry, di Unpad tidak ada persoalan tentang akademik. “Persoalannya pribadi. Orang milenial itu kan rentan,” kata dia.

Dari tiga kasus kematian mahasiswa, Unpad tidak membuat tim investigasi khusus, melainkan menunggu hasil penyelidikan kepolisian. Tim internal, kata Arry, dibentuk untuk mendeteksi mahasiswa yang rentan agar bisa ditangani secara dini. “Persoalan pribadi itu susah, siapa pun bisa terkena tergantung dari orangnya. Kuat atau tahan nggak menghadapinya?” ujar dia.

Arry menyarankan mahasiswa Unpad tetap beraktivitas dengan gembira dan bergaul. Ia meminta mahasiswa lain mengajak kawannya yang menyendiri untuk berkegiatan bareng. “Kesadaran teman-temannya untuk bekerjasama dan membantu sangat penting. Nggak bisa mengandalkan lembaga dan dosen,” ujarnya.

Seorang mahasiswa Unpad ditemukan tewas di rumah kos Jumat, 8 Maret 2019 sekitar pukul 15.30 WIB. Korban berinisial AH, merupakan mahasiswa program studi Peternakan di Fakultas Peternakan Unpad angkatan 2016. Warga menemukan korban telah meninggal dunia di sebuah rumah kontrakan di Dusun Mekar Asih RT 04/RW 13, Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Berdasarkan infomasi dari pihak fakultas, AH sedang menjalani perkuliahan semester enam. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) AH tercatat 3,88. Sementara data dari Direktorat Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, AH memiliki rekam jejak akademik yang sangat baik dan termasuk dalam kriteria unggul.

Sebelumnya, dua mahasiswa Unpad tewas bunuh diri. Korban berinisial MB, mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah 2012, meninggal 18 Desember 2018. pukul 04.00 WIB. Berdasarkan catatan data akademik, MB dinilai tidak bermasalah. Bernilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) hampir 3, ia tengah mengerjakan tugas akhir (skripsi). Pihak keluarga menyatakan MB tidak punya masalah akademik dan pergaulan.

Setelah itu, Senin 24 Desember 2018, mahasiswa lain dikabarkan meninggal. RWP, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan (FPIK) Unpad ditemukan tak bernyawa setelah bunuh diri di kamar kontrakannya dekat kampus pukul 06.00 WIB.

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus