Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Markas Pusat Komando Nasional pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM menyatakan menembak mati satu orang personil intelijen. Pria itu berprofesi sebagai tukang ojek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pasukan TPNPB telah berhasil menembak mati seorang milisi atau intelejen militer Indonesia," kata juru bicara TPNPB Sebby Sambom dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Mei 2024. Dia menyatakan anggota intelijen itu dibunuh di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, sekitar pukul 19.00 WIT, Kamis, 30 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan laporan dari pasukan TPNPB—belakangan disebut kelompok kriminal bersenjata atau KKB—mendesak Tentara Nasional Indonesia atau TNI-Polri menjadikan warga sipil sebagai milisi atau intelejen. Apalagi dimanfaatkan sebagai tukang ojek dan tukang bangunan.
TPNPB, kata Sebby, mendesak militer Indonesia segera berhenti mengambil alih fungsi sebagai tenaga medis dan tenaga pendidik di wilayah-wilayah konflik bersenjata di Papua Barat. Jika penyamaran itu diketahui TPNPB, mereka akan ditembak mati. "Maka tak segan-segan kami akan melakukan tindakan sesuai aturan perang," ujarnya.
Sebby mengatakan, TPNPB meminta kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk segera melakukan perundingan dengan TPNPB. "Yang fasilitasi oleh pihak asing sebagai upaya penyelesaikan konflik bersenjata di tanah Papua," ujar dia.
Kelompok bersenjata itu tak hanya membunuh seorang tukang ojek yang disebut sebagai anggota intelijen. Namun pasukan sipil bersenjata itu menyatakan membakar sebuah kendaraan traktor. Aksi pembakaran itu dilakukan pasukan TPNPB Komando Daerah Pertahanan VIII Intan Jaya, pada 28 Mei 2024.