Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Egianus Dianggap Musuh TPNPB karena Abaikan Kesepakatan Penyerahan Pilot Susi Air

TPNPB-OPM marah karena Egianus Kogeya menyerahkan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di luar kesepakatan markas pusat.

25 September 2024 | 12.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Markas pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menganggap Egianus Kogeya dan milisi TPNPB di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan bukan lagi bagian dari perjuangan kemerdekaan Papua. Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, mengatakan keputusan Egianus Kogeya yang membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di luar kesepakatan markas pusat TPNPB-OPM merupakan bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan atas kemerdekaan Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami anggap mereka musuh karena memilih tunduk pada TNI-Polri," kata Sebby melalui pesan suara singkat, Rabu, 25 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan TPNPB-OPM mengecam tindakan Egianus Kogeya dan milisi TPNPB Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma yang dicurigai menerima uang dalam pembebasan Philip. Sebby mengatakan kecurigaan tersebut muncul karena Egianus memilih menyerahkan Mehrtens kepada mantan Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge pada 21 September lalu. Penyerahan Mehrtens ke Edison itu di luar kesepakatan awal antara Egianus dan markas pusat TPNPB-OPM.

"Karena pada 24 Agustus itu Egianus sudah sepakat bebaskan pilot sesuai proposal. Namun, tiba-tiba mereka bebaskan tanpa ada komunikasi dengan kami," ujar Sebby.

Kelompok Egianus Kogeya menyandera Philip Mark Mehrtens pada 7 Februari tahun lalu. Saat itu, Mehrtens baru saja mendaratkan pesawat Susi Air dengan kode registrasi PK-BVY di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga.

Egianus Kogeya menyadera Mehrtens selama 20 bulan. Kelompok Egianus menyerahkan Mehrtens ke Edison di Yuguru, Nduga pada 17 September lalu. Selanjutnya Edison menyerahkan Mehrtens ke Satuan Tugas Damai Cartenz –satuan pasukan Polri dan TNI yang bertugas mengatasi konflik di Papua— pada 21 September lalu.

Menurut Sebby Sabbom, sejak penyerahan Mehrtens ke Edison tersebut, TPNPB Kodap III Ndugadama-Derakma telah dinyatakan bukan lagi menjadi bagian dari TPNPB-OPM. "Itu konsekuensi yang harus diterima dari pengkhianatan yang dilakukan," kata dia.

Dalam rekaman video yang diperoleh Tempo, Panglima TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma, Egianus Kogeya, beralasan bahwa pembebasan Mehrtens dilakukan atas misi kemanusiaan. Dalam rekaman video berdurasi 5 menit 18 detik tersebut, Egianus juga mengimbau agar pembebasan Mehrtens tidak dikaitkan dengan hal apa pun yang dapat memicu provokasi.

"Tidak ada kepentingan pribadi karena kami bebaskan pilot melalui misi kemanusiaan," kata Egianus.

Edison Gwijangge belum menjawab pertanyaan Tempo soal pembebasan pilot Susi Air ini. Saat Tempo menemuinya di kawasan kompleks Kartika Chandra Jakarta pada dua hari lalu, Edison beralasan ingin beristirahat terlebih dahulu seusai bertemu dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus