Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

TPNPB OPM Belum Berencana Lanjutkan Penyerangan, Jubir: Kami Hanya Bersiaga

TPNPB OPM menyatakan belum memiliki niatan untuk kembali melakukan serangan lanjutan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

12 April 2025 | 05.30 WIB

Mayor Amri Tabuni (kemeja biru) dan Sebby Sambom (kaos garis-garis). Dokumentasi TPNPB OPM
Perbesar
Mayor Amri Tabuni (kemeja biru) dan Sebby Sambom (kaos garis-garis). Dokumentasi TPNPB OPM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) menyatakan belum memiliki niatan untuk kembali melakukan serangan lanjutan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Dalam rentang waktu sepekan ini, belasan orang dibunuh oleh pasukan TPNPB OPM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"TPNPB-OPM tidak melakukan serangan lanjutan. Sudah bunuh orang-orang itu, pencuri itu, sudah cukup," ujar juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, ketika dihubungi Tempo lewat aplikasi perpesanan pada Jumat, 11 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Sebby, saat ini pasukan TPNPB OPM hanya bersiaga. Mereka hanya akan melakukan penyerangan bilamana ada penurunan pasukan yang masuk ke wilayah-wilayah yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai zona perang. 

"Hanya bersiaga. Jika ada tentara atau polisi masuk wilayah operasi, mereka siap lawan," ujar Sebby kembali. 

Dia menegaskan pihaknya belum berniat untuk menggencarkan serangan ke wilayah-wilayah lainnya. Termasuk ke daerah selain Yahukimo yang juga telah ditetapkan sebagai zona perang. 

Sebby menuturkan, TPNPB OPM saat ini melakukan pendekatan perang gerilya dalam upaya perjuangan mereka merebut kemerdekaan. Dia menjelaskan, metode gerilya identik dengan serangan secara mendadak, namun seketika kembali menarik mundur pasukan. 

"Burung datang hinggap dekat-dekat, tembak," kata Sebby menjelaskan. Sehingga, serangan tidak dilakukan terus-menerus di setiap saat. 

Sebelumnya dalam kurun waktu 6-9 April 2025, TPNPB OPM telah mengeksekusi mati 17 pendulang emas illegal di wilayah Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan. Sebby mengklaim, belasan orang yang diserang kelompoknya itu bagian dari tentara Indonesia, yang juga menyamar sebagai pendulang emas.

Namun, klaim tersebut dibantah oleh Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi. Dia mengatakan, pernyataan OPM itu sebagai propaganda untuk membenarkan aksi serangannya ke warga sipil.

"Propaganda itu merupakan bentuk manipulasi informasi untuk mencari pembenaran atas tindakan brutal mereka. OPM telah nyata-nyata melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap masyarakat sipil tak bersalah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 April 2025.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus