Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO BISNIS - PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) berfokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri, pada tahun 2022. Hal itu seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas sebagai instrumen lindung nilai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fokus Antam memperkuat basis pelanggan Logam Mulia di pasar domestik itu membuat Antam mencatatkan volume penjualan emas unaudited sebesar 34.967 kg (1.124.215 troy oz) pada 2022, dengan tingkat produksi emas unaudited mencapai 1.268 kg (40.767 troy oz).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian pada Oktober 2022, Antam melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia meluncurkan produk perhiasan dan emas batangan Batik Indonesia Seri III berupa empat motif batik warisan budaya nusantara Indonesia, yakni Batik Bokor Kencono, Batik Huk, Batik Srimanganti, dan Batik Mahkota Siger. Selain dikemas dalam bentuk emas batangan, keempat motif batik ini juga hadir dalam bentuk emas batik perhiasan berupa liontin.
Peluncuran produk ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah produk emas Logam Mulia. Antam pun menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com serta melalui platform marketplace Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop.
Hal itu sejalan dengan komitmen ANTAM untuk memberikan layanan penjualan emas yang prima. Sebab, Antam melalui UBPP Logam Mulia merupakan satu-satunya pabrik pemurnian emas di Indonesia yang memiliki akreditasi "Good Delivery List Refiner" di London Bullion Market Association (LBMA).
Tak hanya itu, perusahaan melalui Unit Bisnis Pertambangan Emas menerima Penghargaan Subroto Tahun 2022 untuk kategori Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Mineral Terinovatif pada Bidang Peningkatan Pendapatan Riil dan Pekerjaan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada Oktober 2022.
Saat ini, aktivitas eksplorasi Antam berfokus pada komoditas emas, nikel dan bauksit. Total biaya eksplorasi preliminary unaudited pada periode FY22 tercatat sebesar Rp128,30 miliar.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan portofolio cadangan dan sumber daya emas, saat ini Antam memfokuskan untuk melakukan pencarian sumber emas tambahan baik di lokasi IUP aktif maupun di area prospek baru lainnya. (*)