Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Botol rPET Coca-Cola Langkah Besar Dalam Upaya Dukung Implementasi Ekonomi Sirkular

Menjadi tonggak penting bagi Coca-Cola Indonesia. Inilah hari peluncuran botol Coca-Cola yang terbuat dari 100 persen plastik PET daur ulang (rPET)—tidak termasuk tutup dan label.

11 Juli 2023 | 13.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL -- Menjadi tonggak penting bagi Coca-Cola Indonesia. Inilah hari peluncuran botol Coca-Cola yang terbuat dari 100 persen plastik PET daur ulang (rPET)—tidak termasuk tutup dan label. Kemasan rPET sekarang tersedia untuk merek Coca-Cola Trademark, Fanta, Sprite dalam kemasan 390ml, dan Sprite Waterlymon dalam kemasan 425ml.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peluncuran botol Coca-Cola rPET ini merupakan implementasi terhadap visi Coca-Cola global (The Coca-Cola Company) World Without Waste, yakni bentuk pertanggungjawaban perusahaan dalam membantu menyelesaikan masalah kemasan plastik bekas pakai (pascakonsumsi) secara global dengan menerapkan ekonomi sirkular.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengembangan ekonomi sirkular ini diyakini menjadi salah satu cara mengurangi sampah kemasan bekas pakai melalui penggunaan terus-menerus sumber daya atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Guna mewujudkan visi World Without Waste, maka The Coca-Cola Company berfokus pada tiga pilar utama, yakni desain, koleksi, dan kemitraan.

Coca-Cola sangat memperhatikan desain kemasan produk. Director of Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo, memberi contoh penggantian botol kemasan Sprite berwarna hijau menjadi berwarna bening karena saat didaur ulang, hasil dari botol plastik bening dapat diaplikasikan menjadi berbagai macam produk baru.

Proses di atas menjadi bagian dari perjalanan panjang upaya Coca-Cola terkait desain dan kini perusahaan meluncurkan botol rPET yang dibuat dari 100 persen plastik daur ulang—tidak termasuk tutup dan label.

“Inilah kulminasi journey kami, Coca-Cola Indonesia. Akhirnya bisa memperkenalkan hasil dari botol-botol kemasan bekas pakai yang sudah dikumpulkan, diolah, dan akhirnya bisa diubah menjadi botol baru,” ucap Tri saat peluncuran kemasan botol rPET Coca-Cola di Gandaria City, Jakarta.

Produksi botol rPET 100 persen daur ulang tersebut dibuat secara lokal di pabrik Amandina Bumi Nusantara di Cikarang, Bekasi, yang diresmikan Februari 2023 silam. Tri menjelaskan, pendirian pabrik daur ulang rPET pertama di ASEAN ini merupakan hasil kemitraan antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Dynapack Asia, serta berkolaborasi dengan Mahija Parahita Nusantara, yayasan sosial nirlaba yang didirikan oleh kedua organisasi tersebut.

Yayasan Mahija Parahita Nusantara inilah yang bertugas menyediakan bahan baku untuk fasilitas daur ulang, serta menggerakan beragam komunitas di masyarakat dalam proses pengumpulan botol kemasan bekas pakai. “Menariknya, Coca-Cola secara Global menerapkan pelaksanaan pilar desain, koleksi, dan kemitraan, sesuai dengan latar budaya dari masing-masing negara,” kata Tri.

Dari penyesuaian tersebut, para pemulung menjadi bagian penting dalam proses pengumpulan di Indonesia yang dijalankan Mahija ini. “Dan kami menyebut mereka Recycling Heroes, karena merekalah sesungguhnya pahlawan ekonomi sirkular,” ujar VP of Public Affairs, Communications, and Sustainability Coca-Cola Europacific Partners Indonesia & Papua New Guinea, Lucia Karina.

Pelibatan para pahlawan daur ulang ini, Karina melanjutkan, merupakan transformasi rantai nilai pengumpulan agar lebih menyederhanakan proses. Sebelumnya, atau pada konsep umum, pengumpulan lazimnya melalui bank sampah. Namun, proses ini belum terimplementasi secara tepat dalam kebijakan pemerintah daerah di Indonesia, sehingga Mahija melibatkan Recycling Heroes.

“Dari hasil pengumpulan ini yang dikirim ke pabrik di Bekasi untuk didaur ulang sehingga menjadi 100 persen botol rPET hasil daur ulang. Inilah yang disebut Closed-Loop Circular Economy, artinya menjadi produk lagi, bottle to bottle,” kata Karina.

Selain itu, kehadiran Recycling Heroes juga merupakan cara Coca-Cola Indonesia dan Coca-Cola Europacific Partners menggali kearifan lokal sesuai kebiasaan setempat. Tentunya, keterlibatan para pemulung sebagai pahlawan daur ulang mendapat perhatian penuh perusahaan.

Selain Tri dan Karina, acara peluncuran botol rPET Coca-Cola juga menghadirkan narasumber Managing Director of Amandina Bumi Nusantara, Suharji Gasali, dan Sustainability and Partnership Director, ASEAN and South Pacific, The Coca-Cola Company, Kirsten van Zandwijk.

Menjadi keynote speaker, Kirsten sangat mengapresiasi terobosan CCEP dan Coca-Cola indonesia. “Selamat kepada tim yang telah berperan besar dalam hal ini. Ini adalah hasil kerja luar biasa,” kata dia.  (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus