Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL-Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina melahirkan efek domino, yang menstimulus ketegangan politik regional dan instabilitas keamanan internasional. Untuk itu Indonesia secepatnya mengambil langkah strategis penyelamatan Warga Negara Indonesia (WNI), lebih khusus lagi Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“ Kami lakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ukraina, untuk menanyakan setiap perkembangan yang terjadi, dan terus memantau kondisi keselamatan PMI, serta membantu fasilitasi pemulangan PMI ke daerah asalnya,” ujar Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani di depan awak media pada acara konferensi pers pemulangan PMI dari Ukraina, pada 4 Maret 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upaya evakuasi adalah bukti nyata sinergi dan kolaborasi positif antar Kementerian/Lembaga dalam memberikan perlindungan bagi PMI dan keluarganya sebagaimana diamanatkan UU No 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
Data yang dilansir dari Kementerian Luar Negeri, ada 80 WNI dan tiga WNA yang berhasil dievakuasi dari Ukraina pada 3 Maret 2022. Tiga WNA merupakan keluarga dari WNI. Dalam rombongan tersebut, ada 30 PMI, yang terdiri dari 29 orang perempuan dan seorang laki-laki. Mayoritas PMI bekerja sebagai spa terapis dan berasal dari Bali.
Masih terdapat 14 orang WNI yang tidak ikut pulang bersama rombongan ke tanah air karena mayoritas dari mereka terpapar Covid-19. Dari tes yang dilakukan, 12 orang diketahui positif Covid 19, enam orang diantaranya PMI. Sementara itu dua orang lainnya memilih tinggal di Bucharest, Rumania untuk menemani anak mereka yang positif Covid 19
Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bucharest akan terus memantau 14 orang tersebut, jika kondisi kesehatan sudah memungkinkan mereka akan dipulangkan dengan pesawat komersial.
Lebih lanjut Benny Rhamdani menjelaskan, seluruh PMI yang dievakuasi telah menjalani test PCR Covid-19, dan dinyatakan bebas Covid-19. Berdasarkan prokes yang berlaku di Indonesia, seluruh PMI yang tiba, dilakukan pemeriksaan kesehatan dari Tim Kesehatan Bandara Soetta. Saat ini mereka tengah menjalani karantina di Wisma Pasar Rumput.
Menurut Benny Rhamdani, BP2MI siap membantu memfasilitasi para Pekerja Migran Indonesia pulang ke daerah asalnya setelah selesai menjalani masa karantina. “Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, Kementerian Luar Negeri, UPT BP2MI di Jakarta dan daerah, serta pihak instansi terkait lainnya dalam proses pemulangan Pekerja Migran Indonesia. “ katanya.
Total WNI di Urakraina sebanyak 153 WNI yang terdiri dari 54 WNI yang memilih untuk bertahan di Ukraina, dengan distribusi pada di daerah berbahaya Chemihiv sebanyak sembilan WNI , dan lima WNI dari Kharkiv. Berikutnya memilih tidak ikut evakuasi sebanyak 22 WNI, data tidak terkonfirmasi atau invalid sebanyak enam WNI, seorang terkonfirmasi berada di Indonesiag dan 11 orang tidak melalui perbatasan.
Sedangkan yang berhasil dievakuasi sebanyak 95 WNI , yaitu melalui Lviv sebanyak 10 WNI, melalui Moldova sebanyak 59 WNI dan melallui Oddesa sebanyak 26 WNI. Sisanya empat WNI melakukan evakuasi mandiri. (*)