Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Buara Kembang Campaka, Wisata Bambu Kaum Muda di Desa

Kerajinan anyaman dan miniatur dari bahan bambu ini merupakan gagasan praktis pengrajin bambu yang lahir dari kaum muda desa di masa pandemi Covid-19.

23 Juni 2020 | 17.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL Sering kita berjalan kaki melihat rerimbunan tanaman bambu, tanaman yang sangat mudah ditemui di desa dan sebagian wilayah perkotaan. Sejak zaman prasejarah dan kolonial, para leluhur kita memanfaatkan bambu dalam kehidupan sehari-hari. Pada masa modern, para pengrajin berkreasi menjadikan bambu sebagai kerajinan yang unik dan kreatif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim WisataBerdesa.com menyaksikan kerajinan anyaman dan miniatur dari bahan bambu di Majalengka yang bertajuk “Buara Kembang Campaka“, gagasan praktis pengrajin bambu yang lahir dari kaum muda desa di masa pandemi Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan kesederhanaan dan segala keterbatasannya, kaum muda Desa Genteng, Dawuan, Kabupaten Majalengka, menggerakkan Karang Taruna setempat menciptakan disain dan produksi kerajinan bambu.

Rorompok PSBB (Padepokan Saung Bambu Balagawa) Majalengka membuka ruang ekspresi bagi kaum muda di desa ini. Mereka terus berinovasi dan mencari ceruk pasar terdalam (niche market) untuk memasarkan kerajinan bambu.

Masyarakat dari desa dan wilayah lainnya juga bisa mempelajari seni kriya bambu. Tak hanya karya serba-bambu, pengunjung langsung pun dapat menyatu dengan alam. Tak jauh dari lokasi pengrajin bambu, para pengunjung dapat melakukan penjelajahan ke Situ Cipanten yang terletak di Gunung Kuning untuk mampir melihat, mempelajari bahkan membeli cendera mata.

Bila tertarik, pengunjung dapat langsung melakukan pemesanan dan kunjungan pembelajaran seni kriya bambu melalui Panji Pradana di nomor WhatsApp (WA) 0813-222-32-559. Para pengunjung akan menyaksikan kegigihan kaum muda desa dalam mengatasi kesulitan hidup selama pandemi Covid-19 dengan seni bambu.

“Gemeretak bambu membuatku ngilu, apa mungkin kau menyimpan sembilu tarianmu, saat petang mulai meremang sungguh memiriskan perasaan.” (*)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus