Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam Lima Tahun Aset BTN Melesat 26 Persen

Dalam lima tahun, bank dengan aset terbesar ke-5 di Indonesia ini mencatatkan pertumbuhan aset yang melesat di level 26,13 persen dari Rp361,20 triliun pada 2020 menjadi Rp455,60 triliun pada semester I/2024.

8 Oktober 2024 | 19.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gedung Menara 2 BTN di kawasan Kuningan, Jakarta. Dok. BTN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS - Walaupun berada di kondisi menantang akibat pandemi dan tekanan ekonomi global dalam lima tahun terakhir, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sukses mencatatkan pertumbuhan aset positif ditopang kinerja bisnis yang melesat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam lima tahun, bank dengan aset terbesar ke-5 di Indonesia ini mencatatkan pertumbuhan aset yang melesat di level 26,13 persen dari Rp361,20 triliun pada 2020 menjadi Rp455,60 triliun pada semester I/2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan transformasi dan inovasi menjadi kunci penguatan kinerja perseroan terutama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan termasuk KPR. Dengan transformasi tersebut, BTN tidak hanya memperkuat pembiayaan perumahan tapi juga memperluas ke lini bisnis lainnya.

“Selama lima tahun terakhir, BTN terus berbenah diri dan menjalankan transformasi di berbagai aspek, baik bisnis, operasional, teknologi, kultur, maupun sumber daya manusia (human capital). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja dan memperkuat kualitas bisnis agar perseroan dapat menciptakan pertumbuhan yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan, serta memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan,” kata Ramon di Jakarta, Jumat, 27 September 2024.

Peningkatan aset BTN tersebut juga didorong penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang melaju selama lima tahun terakhir. Per Semester I/2024, kredit dan pembiayaan BTN berada di posisi Rp352,06 triliun atau naik 35,35 persen dari Rp260,11 triliun pada akhir 2020. Peningkatan fungsi intermediasi tersebut sejalan dengan komitmen BTN menjadi mitra keuangan yang diandalkan bagi pemangku kepentingan dalam ekosistem perumahan dengan menyediakan solusi menyeluruh dari sisi supply dan demand. Laju penyaluran kredit dan pembiayaan juga meningkat didukung optimalisasi digital yang mempermudah nasabah mengakses layanan perbankan BTN.

Kinerja penyaluran kredit dan pembiayaan juga sukses mempertahankan posisi BTN sebagai pemimpin pasar KPR di Indonesia dengan penguasaan market share sekitar 40 persen. Melalui penyaluran kredit, BTN juga ikut menggerakkan 181 sub-sektor ekonomi serta lebih dari 7000 pengembang perumahan dan 3000 notaris telah bermitra dengan perseroan.

Di Indonesia, BTN pun tercatat menjadi bank satu-satunya yang memiliki portofolio terbesar di sektor perumahan, yakni 85 persen dari total kredit dan pembiayaannya disalurkan ke sektor tersebut. BTN juga telah menyalurkan kredit dan pembiayaan untuk 5,2 juta unit rumah sejak tahun 1976.

"Kinerja BTN tersebut juga sesuai misi BTN yakni aktif mendukung pemerintah dalam memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berpenghasilan rendah, melalui kepemilikan rumah yang layak huni dan terjangkau,” kata Ramon.

Ramon melanjutkan selain mendukung melalui penyaluran KPR subsidi, BTN turut proaktif dalam memberikan ide dan masukan kepada pemerintah agar program perumahan subsidi dapat berjalan dengan baik dan lebih tepat sasaran. Salah satu upaya yang dilakukan dan saat ini masih terus berjalan adalah merancang skema subsidi baru agar lebih efektif dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan dan tidak membebani keuangan negara.

Tidak hanya kuat dalam KPR subsidi, BTN juga dikenal handal dalam penyaluran KPR Non -Subsidi, terbukti dengan terus meningkatnya penyaluran kredit dan pembiayaan. Menurut Ramon, hal ini menunjukkan kepercayaan publik pada BTN sebagai pemain utama di pasar KPR dan bahwa suku bunga BTN kompetitif di pasar dan kualitas pelayanannya bersaing dengan bank-bank lainnya.

Dalam setahun terakhir, BTN juga telah memperluas ekspansi KPR Non-Subsidinya ke segmen Emerging Affluent atau kelas menengah ke atas untuk menyediakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Permintaan KPR di segmen tersebut terus bertumbuh karena BTN mampu bersaing dengan bank-bank lain yang dikenal menjadi pemain-pemain utama di segmen tersebut. BTN secara khusus mempertajam strategi untuk dapat melayani segmen KPR Non-Subsidi lebih baik melalui pendirian sales center, yang memiliki kemampuan untuk menangkap permintaan di segmen tersebut. (*)

Nugroho Adhi

Nugroho Adhi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus