Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Maruarar Sirait Sarankan BTN Ganti Nama Menjadi BPR

Menteri Perumahan Maruarar Sirait menyarankan Bank Tabungan Negara (BTN) ganti nama menjadi Bank Perumahan Rakyat (BPR).

9 November 2024 | 09.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyarankan agar PT Bank Tabungan Negara (BTN) untuk berganti nama. Ia mengatakan, BTN sebaiknya berganti nama menjadi Bank Perumahan Rakyat (BPR).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Bank Tabungan Negara pak, saya minta pikirkan (namanya) menjadi Bank Perumahan Rakyat,” kata Maruarar Sirait, Jumat, 9 November 2024 di Jakarta Pusat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan, pergantian nama ini untuk bisa menunjukkan jati diri yang sesungguhnya dari Bank BTN. Maruarar atau akrab disapa Ara ini menilai, jati diri dan substansi dari Bank BTN adalah pembiayan daripada perumahan atau properti.

“Bank Perumahan Rakyat menurut saya itu adalah jati diri. Daripada kita sering sekali pakai istilah yang tidak substansi, kalau menurut saya jati diri BTN adalah perumahan,” ujar Maruarar Sirait.

Sementara itu, Direktur Bank BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan bahwa sudah sejak lama fokus dari Bank BTN adalah di sektor pembiayaan perumahan dan properti. Bank BTN, kata Nixon, sudah melayani Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sejak tahun 1976.

“KPR pertamanya adalah di Kota Semarang. Dan sejak itulah BTN fokus di perumahan,” ucap Nixon.

Hingga kini, Bank BTN menurut Nixon sudah melakukan akad untuk sekitar 5,5 juta KPR. Baik yang melalui pembiayaan rumah subsidi, non-subsidi, pembiayaan KPR konvensional, maupun pembiayaan KPR syariah.

Nixon juga mengatakan, selama ini terdapat isu nasional yang dimiliki oleh Indonesia terkait dengan perumahan. Hal tersebut backlog atau kesenjangan kepemilikan rumah. Dimana saat ini 9,9 juta rumah tangga tidak atau belum memiliki rumah, serta lebih dari 50% masyarakat miskin menghuni rumah tidak layak huni.

Oleh karena itu, kata Nixon, Bank BTN mendukung penuh program 3 juta rumah. Yang masing-masing terbagi menjadi 1 juta rumah di wilayah perkotaan dan 2 juta rumah di kawasan pedesaan atau pesisir.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus