Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Darmojo Ayam Panggang Menang di IEC 2024, Isa Anshori Siapkan Subsidi Pembiayaan

Pjs Bupati Sidoarjo, Muhammad Isa Anshori, bangga atas kemenangan Darmojo Ayam Panggang di IEC 2024. Pemkab Sidoarjo mendukung UMKM melalui renovasi warung, perizinan gratis, dan bantuan modal.

19 Oktober 2024 | 13.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Cipta Perkasa (ketiga kanan) mewakili Darmojo Ayam Panggang dari Sidoarjo menerima penghargaan Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) yang diserahkan langsung oleh Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Rahmat Kusnadi di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Tempo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Muhammad Isa Anshori tersenyum lebar. Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Sidoarjo itu menggamit tangan Cipta Perkasa untuk berfoto bersama. Isa sangat bangga melihat Cipta, mewakili usaha Darmojo Ayam Panggang bisa menang di Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) 2024 untuk kategori Kuliner.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sidoarjo memang surga kuliner,” ujar Isa setelah acara, Jumat, 19 Oktober 2024. Karena itu, ia cukup mafhum melihat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari daerahnya menjadi satu dari 30 terbaik di IEC 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menyadari usaha kuliner yang menjamur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo akhirnya melahirkan terobosan, yakni program Renovasi Warung. “Jadi, warung-warung kecil kita bantu supaya tampilannya lebih layak. Sudah sekitar 4.000 warung kita renovasi sejak 2022. Tahun ini targetnya 400 warung dan hampir selesai,” tutur Isa.

Program unggulan berikutnya adalah jemput bola perizinan. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo mengirim jajarannya ke lokasi pengusaha UMKM untuk membantu pengurusan legalitas seperti Nomor Induk Berusaha (NIB). “Itu semua kita kasih izin gratis,” kata Isa. “Inilah bentuk komitmen kami untuk meningkatkan dan memajukan UMKM yang ada di Sidoarjo.”

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sidoarjo Muhammad Isa Anshori (kiri) dan Cipta Perkasa (kanan) mewakili UMKM Darmojo Ayam Panggang yang didirikan oleh Ryan Prabowo. Mereka berfoto bersama usai menerima penghargaan Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Tempo

Ryan Prabowo, pendiri Darmojo Ayam Panggang, telah merasakan bantuan gratis tersebut, terutama untuk mengurus izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Darmojo Ayam Panggang adalah jenama untuk usaha makanan beku atau frozen food. Saat ini terdapat 19 menu, tiga di antaranya sudah mengantongi izin BPOM, yakni menu ayam panggang, empal goreng suwir, dan daging pedas. “Tiga itu yang best seller,” kata Ryan kepada Info Tempo melalui sambungan telepon.

Ia mengungkapkan pengurusan izin BPOM untuk setiap menu membutuhkan biaya sekitar 4-5 juta. “Mahal untuk uji lab-nya,” ucap Ryan. Beruntung, salah satu temannya membuka jalur ke Dinas Koperasi UKM sehingga mendapat bantuan pembiayaan.

“Kadang-kadang kita juga diundang ikut bazar.  Nah, itu lumayan membantu. Itu kan meningkatkan exposure kita. Pernah juga, kita ikut bazar secara mandiri dan ternyata begitu di lokasi baru tahu kalau acara itu kerja sama Dinas Koperasi dengan PLN, misalnya,” ucapnya.

Selain bazar, untuk jalur konvensional, Ryan menitipkan Darmojo Ayam Panggang ke sejumlah pasar swalayan dan pusat oleh-oleh. Sedangkan di ranah digital, penjualannya merambah ke lokapasar (marketplace), dan laman khusus atau landing page untuk konsumen yang ingin membeli langsung. “Jadi, sudah nasional. Bahkan sempat ekspor juga walau pembeli masih perorangan,” ujarnya.

Sebenarnya, Darmojo Ayam Panggang bisa mencapai titik ini karena berawal dari inovasi menghadapi bencana. “Bermula di 2018, saya punya warung makan Darmojo Ayam Panggang, bahkan ada cabangnya, jadi kami hadir di tiga lokasi. Kami pakai konsep central kitchen. Ayam sudah diolah, nanti karyawan di outlet hanya perlu menghangatkan,” Ryan berkisah.

Kemudian pukulan berat itu datang di 2020, pandemi Covid-19. Ryan terpaksa menutup semua usahanya. Agar tak rugi, stok ayam beku di central kitchen dikemas ulang, lalu ditawarkan kepada para pelanggan warung makannya. Pelan-pelan, penjualan meningkat. Namun muncul lagi tantangan berikutnya.

“Saat itu belum punya legalisasi. Kemudian kita ikut kompetisi dan kenalan dengan sesama pengusaha frozen food, akhirnya jadi tahu bahwa harus punya izin ini itu, dan izin BPOM,” kata Ryan.

Pengurusan berbagai izin dilakukan sendiri, hingga akhirnya bertemu salah satu teman yang mengajaknya ke Dinas Koperasi UKM Kabupaten Sidoarjo, dan masalah perizinan menemukan jalan keluarnya.

“Tapi ada tantangan lagi, dan ini tantangan terbesar kami,” sergah Ryan. “Tantangannya adalah permodalan supaya bisa scale-up usaha ini. Dulu pernah coba pinjam ke salah satu bank tapi ditolak,” imbuhnya sambil tertawa.

Info Tempo membawa permasalahan terakhir Ryan ini ke Pjs Bupati Isa, yang langsung mendapat tanggapan serius. “Datang saja. Kita kan punya bank perkreditan daerah. Bank Delta Artha, nanti kita bantu permodalan berupa subsidi bunga, jadi bunganya hanya 2 persen setahun,” jawab Isa.

Cipta, yang mewakili Ryan menerima piala IEC 2024 di Jakarta, berjanji akan menyampaikan kabar baik itu kepada sepupunya di Sidoarjo. “Terima kasih banyak. Saya cuma bisa bilang terima kasih banyak Bapak Pj,” ucap Cipta. (*)

 

 

Sandy Prastanto

Sandy Prastanto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus