Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM peserta Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2023 berkesempatan bertatap muka dan presentasi kepada sejumlah investor di Jakarta pada Kamis, 21 Desember 2023. Mereka adalah peserta terpilih yang lolos inkubasi dan kelas akselerasi yang digelar Tempo Media Group dan Orbitin.id sejak November lalu.
CEO Orbitin Jimmy M Rifai Gani berharap setelah melakukan presentasi, pelaku UKM dan investor bsisa menjalin kerja sama intens untuk mencapai perkembangan dan kemajuan usaha. Ia juga berharap para pelaku usaha mikro iniakan mampu memberikan kontribusi dan manfaat positif kepada masyarakat luas dan bangsa Indonesia secara lebih luas.
“Selain itu, bisa menjadi startup bisnis yang tidak hanya sukses di kancah lokal tetapi juga internasional,” kata Rifai melalui keterangan tertulis pada Kamis, 21 Desember 2023.
Adapun 10 pelaku UKM tersebut, yaitu UMK Berkah Borneo (produsen minuman kombucha dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan), CV Naya Abimantrana (produsen pakaian bayi dari Sidoarjo, Jawa Timur), Mutiara Lombok (perajin perhiasan mutiara dari Lombok Barat, NTB), dan Warunk Baper (produsen makanan ringan dari Cicurug, Sukabumi).
Selain itu, ada Anday’s Cake (produsen makanan ringan dari Sukabumi). Kemudian, Legend Tren Internasional (produsen minuman tradisional legen dari Gresik, Jawa Timur), So Chill (produsen sambal dari Kota Bima, NTB), dan SIP Ngemil (produsen makanan dari Praya, Lombok Tengah). Berikutnya adalah Inspirasigo (aplikasi wisata edukasi dari Lamongan, Jawa Timur), dan Boemboe Mandhe (produsen bumbu tradisional dari Tanah Datar, Sumatera Barat).
Mereka disaring berdasarkan kriteria penilaian berupa visi, misi, dan tujuan usaha, konsumen dan pasar potensial, produk dan proses produksi, sumber daya (profil tim bisnis dan analisis keuangan). Selain itu, mengikuti 8 sesi kelas akselerasi bisnis.
Peserta terpilih itu lantas presentasi di hadapan para investor, yang terdiri dari CEO NSEI (Paragon Corp) Salman Subakat, Direktur Utama PT BNI Modal Ventura Eddi Danusaputro, Direktur Utama PT UNEFECO Prastowo Mokodompit dan Financial Officer SANSICO Group Eddy Margo Ghozali Chief. Kemudian, Billy Muchtar, Nadjib Riphat Kesoema, Wildan Kesuma dan Rahmat Adrian dari PT Indonesia Fintopia Technology.
Nadjib Riphat mengatakan kualitas produk dari hulu ke hilir menjadi hal penting agar mampu menembus pasar yang lebih luas lagi. “Determinasi produk pakaian bayi yang dibuat Nur Yakhin cukup kuat untuk merebut pasar. Tapi harus dilakukan dengan kualitas yang baik. Dari hulu dan hilir harus berkualitas dan berstandar tinggi,” kata dia.
Sekilas Tentang IEC
IEC merupakan kegiatan tahunan yang menjadi ikhtiar Tempo dan mitra strategisnya untuk mengapresiasi pencapaian para pelaku UMKM yang telah berinovasi dan berjuang mengembangkan manajemen, produk, pemasaran hingga penjualan bisnisnya.
Tahun ini, IEC didukung oleh Kementerian Perdagangan; Kementerian Koperasi dan UKM; Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; serta platform inkubator wirausaha yang juga bagian dari Tempo Media Group yakni Orbitin.id.
“Proses panjang luar biasa dari para peserta dan mitra strategis dalam mengikuti proses IEC tahun ini. Program ini akan berlanjut setiap tahun, agar mendorong UMKM naik kelas. Spirit kolaborasi ini yang perlu terus dijaga untuk kemajuan para UMKM Tanah Air,” kata CEO Tempo.co Wahyu Dhyatmika saat memberikan kata pengantar di hadapan para peserta dan investor.
Sejak awal Juni 2023 lalu, Tempo Media Group telah membuka pendaftaran IEC melalui situs resmi serta media sosial. Selain itu, panitia juga berkomunikasi dengan pemerintah daerah serta sejumlah kementerian dan lembaga swasta untuk menjaring bibit-bibit UMKM yang berpeluang mendapatkan penghargaan ini. Adapun proses kurasi telah menyeleksi lebih dari 50 ribu peserta terdaftar yang layak untuk maju ke tahap akhir penilaian pada Agustus lalu.
Peserta terbagi dalam dua kelompok usia, yakni pelaku usaha berusia 18-35 tahun dan di atas 45 tahun, juga mewakili berbagai kategori bisnis. Sejumlah kategori bisnis yang dimaksud adalah fesyen, digital, agrobisnis, kuliner, perawatan tubuh, otomotif, pendidikan, teknologi terapan, energi baru dan terbarukan, alat rumah tangga, dan pengelolaan lingkungan. UMKM yang sudah mengekspor produknya dan memberdayakan kelompok difabel akan mendapatkan penilaian khusus dalam penjurian.
Penjurian final pada Agustus lalu melibatkan dewan juri yang andal dan kompeten di bidangnya. Mereka adalah CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, dan CEO Orbitin.id Jimmy Gani.
Wahyu menjelaskan, semua peserta dinilai berdasarkan kreativitasnya dalam menciptakan dan mengembangkan usaha, pencapaian omzet dan laba usaha, penggunaan strategi pemasaran yang unik dan tepat, serta penerapan sistem digital dalam skema produksi, perencanaan, dan pemasaran jasa atau barang. Selain itu, penilaian terhadap peserta juga mencakup dampak usaha mereka bagi lingkungan dan masyarakat, dalam konteks Sustainable Development Goals (SDGs).
Pilihan Editor: Saksikan Live Streaming Debat Cawapres di TEMPO Besok Malam
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini