Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL -- Beberapa waktu yang lalu, Grab meresmikan Grab Tech Center Indonesia yang berlokasi di Gama Tower dan menempati 9 lantai dengan luas wilayah lebih dari 12.000 meter persegi. Grab Tech Center ini akan menjadi pusat inovasi kawasan Asia Tenggara, dan menjadi fasilitas terbesar Grab di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Grab Tech Center merupakan komitmen jangka panjang yang berkelanjutan di Indonesia, rumah bagi Dual HeadquarterGrab. “Grab Tech Center ditujukan untuk meningkatkan kapabilitas teknologi kami di Indonesia dalam rangka membangun berbagai solusi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia, “ujar President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata dalam keterangan tertulisnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama ini, baru sekitar 16 persen dari 64 juta UMKM di Indonesia telah tersentuh digitalisasi. Inilah alasan mengapa Indonesia menjadi pasar ideal bagi Grab, untuk menguji coba beragam solusi teknologi. Selain itu dapat mempermudah bisnis terkecil UMKM untuk go online dan sukses memanfaatkan teknologi digital.
“Di sisi lain Grab juga ingin berkontribusi dalam mengembangkan potensi teknologi Indonesia, dan berharap dapat memboyong teknologi “buatan Indonesia’” ke seluruh Asia Tenggara,” kata Ridzki Kramadibrata
Pengamat ekonomi berpendapat Grab Tech Center dapat membantu UMKM untuk melek digital sehingga kedepannya dapat mengakses permodalan dan mendapatkan akses pasar di kawasan Asia Tenggara. “Karena itu diperlukan strategi komprehensif dari berbagai kementerian dan sektor swasta terkait,” ujar Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti SA dalam jawaban tertulis kepada Info Tempo.
Menurut Esther Sri Astuti, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional karena meskipun skala usahanya mikro, kecil, dan menengah, tapi kontribusi UMKM cukup signifikan. Data INDEF mencatat, UMKM berkontribusi menciptakan lapangan pekerjaan bagi 120,9 juta orang. Disamping itu UMKM juga berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp14 triliun dan memberi kontribusi investasi hingga Rp 2 triliun dan Rp 4 triliun terhadap investasi nasional.
Salah satu solusi bagi UMKM adalah pengembangan fitur aplikasi GrabMerchant yaitu Self-Onboarding atau Pendaftaran Mandiri yang memungkinkan bagi pengusaha makanan untuk mendaftarkan diri dan menjalankan bisnisnya di Grab hanya dalam waktu 24 jam. Fitur ini berhasil mempercepat upaya Grab untuk mendigitalisasi lebih banyak para pelaku UMKM.
Antara bulan Mei dan September, lebih dari 70ribu merchant di Indonesia telah bergabung dengan Grab melalui fitur Pendaftaran Mandiri ini, “Grab berencana untuk meluncurkan fitur ini di pasar-pasar lain di kawasan Asia Tenggara,” kata Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi.
Saat ini, Grab beroperasi lebih dari 500 kota dan memberdayakan lebih dari 6 juta pengusaha mikro dan UMKM di Indonesia. Grab berhasil mendigitalisasi lebih dari 500 ribu UMKM selama pandemi. Menurut laporan riset CSIS dan Tenggara Strategic, Grab telah berkontribusi sebesar 5,4 miliar dolar AS atau Rp 77,4 triliun bagi perekonomian Indonesia pada 2019.
Grab Tech Center menaungi tim yang fokus pada penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) GrabKios, Merchant, dan GrabFood, dengan serangkaian divisi lengkap yang diperlukan untuk pengembangan produk yang menyeluruh. Hal ini mencakup manajemen produk, desain produk, analisis produk, software engineering, hingga quality assurance engineering.(*)