Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
TNI terlalu jauh masuk ke urusan sipil dalam 100 hari kabinet Prabowo.
Pemerintahan Prabowo berkarakter teknokratik-militeristik yang jauh dari supremasi sipil.
Pelibatan tentara dalam proyek pemerintah bisa menimbulkan konflik dengan warga sipil.
BELASAN anggota Tentara Nasional Indonesia dari Komando Distrik Militer 0508/Depok berjaga di dapur umum untuk program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin pagi, 6 Januari 2025. Personel TNI itu menyebar di bangunan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) berkelir biru yang berdiri di tanah milik Komando Daerah Militer Jayakarta di Cilangkap, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Hari itu program MBG dijalankan pertama kali.
Di dapur seluas 30 meter persegi, para juru masak sibuk bekerja. Mereka berasal dari kalangan sipil. Ada yang memotong sayuran dan meracik bumbu. Sebagian lagi memarinasi potongan ayam di atas kuali besar.
Mulai pukul tujuh pagi, giliran tentara yang sibuk. Sebagian di antaranya mengikat tumpukan wadah makanan dengan tali rafia. Setelah itu, mereka memasukkannya ke mobil untuk diantar ke lima sekolah dasar di sekitarnya. “Targetnya, satu SPPG bisa menyiapkan 3.000 porsi makanan setiap hari,” ujar Komandan Kodim Depok Kolonel Iman Widhiarto.
Program MBG menargetkan 89,2 juta siswa mendapat makanan setiap hari sekolah. Sebagai program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, MBG menelan duit Rp 71 triliun tahun ini. Program tersebut berada di bawah Badan Gizi Nasional dan dipimpin oleh Dadan Hindayana, salah satu orang kepercayaan Presiden Prabowo.
Menurut Dadan, TNI menjadi salah satu pihak yang membantu berjalannya program MBG. Ia mengklaim militer tak membantu di semua daerah. “Hanya di lokasi yang sulit dijangkau oleh sipil,” katanya pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Pengerahan tentara nyatanya terjadi di berbagai wilayah, termasuk kota besar. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Hariyanto mengatakan ada 599 dapur umum di area milik tentara. Semua matra menyiapkan dapur. Paling banyak TNI Angkatan Darat dengan 496 dapur umum, disusul Angkatan Laut dengan 96 dapur, dan Angkatan Udara dengan 7 tempat memasak.
Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, mengatakan lembaganya berupaya membantu pemerintah agar program MBG bisa sukses. “Prinsipnya bukan mengawasi, tapi membantu,” ujar Maruli kepada Tempo, Ahad, 26 Januari 2025.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo