Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hidayat Nur Wahid: Gunakan Hak Pilih Adalah Cara Jaga NKRI

Pilihlah calon yang punya kualitas, dan siap memperjuangkan aspirasi masyarakat.

3 April 2019 | 09.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, melakukan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula Masjid Daarut Tauhid, Jln. Cipaku, Petogogan, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa (2/4) malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL-- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW), mengajak generasi millenial yang tergabung dalam Komunitas Ladang Amal (Kalam) menyanyikan lagu Hari Merdeka dan Syukur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kedua lagu itu merupakan buah karya Habib Muhamad Husein Mutahar (H. Mutahar), seorang habaib dan juga ulama " ujarnya mengawali kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula Masjid Daarut Tauhid, Jln. Cipaku,  Petogogan, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa (2/4) malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ajakan menyanyikan lagu Hari Merdeka dan Syukur itu dilakukan, karena sebelumnya Koordinator Kalam ustad Hari Sanusi (Hasan) mengaku merasakan getar-getar nasionalisme saat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Apalagi, sudah sejak lama, Hasan tidak pernah lagi menyanyikan  Indonesia Raya secara langsung. Karena itu, Hidayat mengajak peserta sosialisasi untuk menyanyikan lagu Hari Merdeka dan Syukur. Agar getar nasionalisme, terasa lebih besar lagi 

 
"Kalau kita tahu bahwa kedua lagu itu diciptakan seorang  ulama, mestinya rasa nasionalisme kita semakin besar. Begitulah seharusnya, kita mesti memiliki sikap nasionalisme yang besar, terutama untuk menjaga NKRI, karena bangsa Indonesia sesungguhnya lahir berkat perjuangan para ulama dan masyarakat Islam pada umumnya," kata Hidayat menambahkan. 
 
Pada masa perjuangan dulu, kata Hidayat umat Islam yang turut berjuang mempertahankan NKRI sangatlah banyak. Selain H. Mutahar ada juga Syarif Al Qodri yaitu Sultan Pontianak yang menciptakan lambang Burung Garuda. Juga Habib Idrus Al Jufri salah satu penggagas bendera merah putih.
 
Selain itu ada juga empat orang ulama yang  rela menghapus 7 kata pada piagam Jakarta, sehingga ancaman perpecahan NKRI bisa diatasi. Keempat ulama itu adalah, KH. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo,  Mr. Kasman Singodimejo dan Teuku Muhamad Hasan. 
 
"Semua itu menjadi bukti bahwa peran serta dan pengorbanan umat Islam bagi NKRI sangat besar. Kita sebagai penerus tidak boleh menyiakan," kata Hidayat menambahkan. 
 
Salah satu cara ikut menjaga NKRI, menurut Hidayat adalah menggunakan hak pilih Pada pemilu 17 April. Gunakanlah hak suara, dan jangan jadi golput. Pilihlah calon yang punya kualitas, dan siap memperjuangkan aspirasi masyarakat.(*)
Abdul Jalal

Abdul Jalal

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus