Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemenaker Launching Film dan Games Animasi Karya Siswa BBPLK Bekasi

Peluncuran film dan games animasi ini merupakan salah satu kegiatan unggulan BBPLK Bekasi untuk menjawab tantangan perkembangan industri kreatif yang terus berkembang pesat.

29 Agustus 2019 | 09.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker, Bambang Satrio Lelono (ketiga dari kiri) saat film animasi dan games karya siswa pelatihan dari Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL — Kementerian Ketenagakerjaan meluncurkan film animasi dan games karya siswa pelatihan dari Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi. Peluncuran film dan games animasi ini merupakan salah satu kegiatan unggulan BBPLK Bekasi untuk menjawab tantangan perkembangan industri kreatif yang terus berkembang pesat.

Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, menyatakan pelatihan film dan games animasi di BBPLK Bekasi merupakan salah satu upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) kompeten di bidang industri kreatif. Dirjen Binalattas yakin, industri animasi dan games merupakan salah satu bidang ekonomi kreatif yang akan terus tumbuh di masa depan.

“Saya sangat yakin bahwa ekonomi kreatif nantinya akan menjadi pilar perekonomian Indonesia pada masa yang akan datang,” katanya dalam acara Launching Film dan Games Animasi di BBPLK Bekasi di Bekasi pada Rabu (28/8).

Dirjen Binalattas menambahkan, Indonesia harus melakukan lompatan dari perekonomian yang sebelumnya mengandalkan sumber daya alam, menjadi perekonomian yang digerakkan oleh industri kreatif. Di mana industri kreatif lebih menitikbertakan pada tersedianya SDM yang kompeten.

“Generasi muda Indonesia, anak-anak muda kita, tentunya mempunyai potensi yang besar untuk masuk ke industri ini, baik di bidang film, di bidang video digital, di bidang seni pertunjukan, bidang seni tradisi, bidang games, animasi, dan yang lain-lainnya,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), penyerapan tenaga kerja di industri kreatif terus tumbuh dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015, jumlah tenaga kerja yang terserap 15,9 juta, pada tahun 2016 terserap 16,9 juta orang. Sedangkan tahun 2017, sektor ini menyerap 17,4 juta tenaga kerja dan tahun 2018 terus naik hingga 18,1 juta tenaga kerja.

Dirjen Binalattas menegaskan, pemerintah telah dan akan terus memfasilitasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih untuk mendukung tumbuh kembang industri kreatif di Tanah Air.

“Pemerintah Indonesia telah mengupayakan untuk menyediakan berbagai fasilitas, sarana, dan kemudahan bagi kaum muda dalam berkreasi yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan kepentingan bangsa,” ucapnya.

Plt. Kepala BBPLK Bekasi, Syafrudin, menambahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan industri animasi, baik film maupun games, BBPLK Bekasi pada tahun 2019 menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) untuk Movie Animator dan Motion Graphic Arts. Pelatihan Movie Animator disebutnya mampu mencetak SDM pembuatan film animasi dan pelatihan Motion Graphic Arts juga telah menghasilkan SDM pembuatan games animasi.

"Kedua pelatihan ini, salah satunya merupakan kelanjutan dari program unggulan BBPLK Bekasi tahun 2018, yaitu film Nano Milenial Force," ujar Bambang.
  
Untuk tahun 2019 sendiri, pelatihan Movie Animator telah menghasilkan dua film, yaitu Nano Milenial Force 2 dengan judul "Reunited" dan film animasi kolosal yang berjudul "Alif". Sedangkan pelatihan Motion Graphic Arts menghasilkan dua games, yaitu Game Milenial Strike dan Game Peace Hunter. Sebagai tindak lanjut kegiatan pelatihan animasi, BBPLK Bekasi telah melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan animasi antara lain Ainaki dan SSR Polytechnic.

Syafrudin bersyukur, siswa pelatihan BBPLK Bekasi telah berhasil membuat karya animasi. Baik film maupun games animasi. "Kami informasikan bahwa siswa yang mengikuti BBPLK Bekasi untuk program Movie Animator dan Motion Graphic Art adalah siswa-siswa yang belajar dari nol, dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda," ujarnya. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus