Pelatihan Batu Mulia untuk Pengrajin di Bali

JAKARTA – Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 17.508 pulau memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah dari hasil tambang, seperti batu mulia dan batu hias. Potensi batu mulia dan batu hias tersebar di seluruh negeri dari Kalimantan sampai Papua. Sebut saja kecubung di Kepulauan Talaud, fosil kayu dan opal mulia di Banten, opal biru di Sukabumi, giok nefrit di Aceh, kecubung ungu di Kalimantan Timur, krisoplas hijau di Jawa Barat, Sulawesi Tenggara dan Halmahera Selatan dan intan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Riau.

Namun, kekayaan alam ini belum dimanfaatkan secara optimal. Keberadaan batu hias dan batu mulia yang berada di wilayah pedesaan tertinggal membutuhkan pengelolaan secara benar dan baik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.  

Salah satu tujuan wisata pelancong asing dan domestik di Indoneia adalah Bali. Pulau Dewata menjadi salah satu tempat pengrajin batu mulia dan batu hias. Untuk meningkatkan nilai ekonomi dari kegiataan pengusahaan batu mulai, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral dan Batu Bara (PPSDM Geominerba) memberikan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat Bali secara gratis pada 16-19 Maret 2021. Pelatihan diberikan dalam jaringan (online).

Pelatihan ini merupakan upaya mengenalkan jenis-jenis batu mulia dan batu hias serta tata cara memperoleh dan mengolahnya. Tujuan pelatihan agar masyarakat dapat memiliki pengetahuan dan menjadi sumber diseminasi informasi yang benar tentang batu hias dan batu mulia. 

Informasi tentang pengusahaan batu mulia dan batu hias diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja. Dan yang utama adalah menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.