Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reuni Akbar UKRIDA, Wamenkeu Suahasil Dorong Kreativitas untuk Gapai Ruang Ekonomi Baru

Indonesia memiliki visi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ukrida telah merumuskan berbagai kegiatan untuk menyiapkan anak didiknya.

4 Agustus 2024 | 11.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
(duduk tengah Kiri-kanan), Rektor UKRIDA, Herman Parung, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, Ketua Umum Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi Kristen Krida Wacana (BP-YPTKKW), Oki Widjaja, Berfoto bersama saat acara Reuni Akbar Alumni S1 dan S2 fakultas Ekonomi dan Bisnis UKRIDA. Sabtu, 3 agustus 2024. TEMPO / Andi Aryadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NFO NASIONAL – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mendorong masyarakat agar bisa berkreativitas dalam menggapai ruang-ruang ekonomi baru. Hal itu dia sampaikan dalam Seminar Nasional “Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2024 dan Implikasinya pada Dunia Usaha” yang diselenggarakan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) dalam Reuni Akbar Alumni S1 dan S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Auditorium Kampus 2 Ukrida, Jakarta, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kreativitas itu berbeda dengan produktivitas. Untuk mencapai pertumbuhan maka mulai didorong dari adanya kreativitas,” ujar dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertumbuhan yang dimaksud yakni, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada triwulan kedua mencapai 5 persen. “Semoga di akhir tahun bisa ditutup dengan 5 persen lebih juga,” kata Suahasil. 

Suahasil menuturkan untuk mencapai angka pertumbuhan itu tidak mudah. Apalagi Indonesia dan juga dunia sempat dilanda Pandemi Covid-19. “Kita melewati periode itu, namun ketika kita melakukan ke periode sekarang, konstelasi dunia ternyata sangat cepat,” ucapnya.

Selain pandemi, perekonomian di negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Cina sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia. “Dinamika ekonomi dan pergerakan harga dunia itu mempengaruhi Indonesia.”

Sementara terkait pemilu, selain Indonesia beberapa negara juga menyelenggarakannya. “Tahun ini banyak negara melakukan pemilu. Ini akan memunculkan ragam aspirasi dan mempengaruhi perekonomian kita.” Oleh karena itu Suahasil meminta agar perekonomian Indonesia dapat dijaga. “Jangan sampai terpengaruh terlalu dalam,” ucapnya. 

Indonesia, lanjut Suahasil, memiliki visi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Pikirkan apa peran setiap dari kita 20 tahun mendatang,” kata dia. Menurut dia, dengan adanya visi ini maka cita-cita Indonesia bukan hanya soal pertumbuhan saja tetapi juga pemerataan dan pertumbuhan stabil. “Tumbuh dan stabil ibarat naik sepeda. Untuk sampai tujuan kita membutuhkan stabilitas, begitu tidak stabil jatuh, bangkit lagi.”

Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan menjadi Pembicara Utama pada Seminar Nasional Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2024 dan Implikasi pada Dunia Usaha. Pada acara Reuni Akbar Alumni S1 dan S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis kampus UKRIDA, Sabtu, 3 agustus 2024. TEMPO / Andi Aryadi

Menurut Suahasil untuk mencapai itu perlu memunculkan ruang ekonomi baru di masa depan yang mungkin dahulu belum terpikirkan di masa lalu. Ruang ekonomi baru itu bisa muncul jika adanya kreativitas dari masyarakat.

Suahasil mengatakan, ada tiga sektor yang dapat dikembangkan dengan kreativitas yang dapat memunculkan ruang ekonomi baru. Pertama sektor digital, kedua ekonomi hijau, dan ketiga hilirisasi sumber daya alam.

Peran Kementerian Keuangan dalam membantu kreativitas sumber daya manusia, kata Suahasil, dapat digambarkan melalui APBN. “APBN membiayai cara kita bernegara. Dan ini merupakan proses besar, bagaimana belanja APBN dapat memunculkan kreativitas.”

Suahasil menuturkan, Indonesia akan terus gunakan APBN untuk mendorong masyarakat menjadi lebih baik lagi sambil mencari ruang ekonomi baru. “Kita berharap bisa menuju Indonesia Emas 2045 dengan masing-masing mengambil peran. Semoga itu memotivasi kita untuk berkreasi menciptakan kemakmuran bagi Indonesia.”

Edhi Tjahja Negara, Country Manager dan CEO Zurich Insurance mengatakan, beberapa tren ekonomi yang terjadi menurut Edhi akan melengkapi prospek ke depan. Misalnya saja pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, tapera, dan bahkan dampak dari peretasan pusat data nasional. 

Saat ini, kata Edhi, merupakan musim transisi yang merupakan masa yang paling penting untuk mencapai equlibrium baru. “Dengan perubahan segala macam, semua sedang mencari equilibrium baru. Ada banyak juga bisnis-bisnis yang keluar dari industri dan dunia pendidikan masuk masa transisi.”

Oleh karena itu, menurut Edhi, kemampuan untuk belajar lebih cepat sangat penting. Adapun lanjut dia, terdapat tiga hal yang menjadi penting ketika menavigasi dunia bisnis. Pertama, kemampuan untuk memprediksi, kedua kemampuan untuk beradaptasi, dan ketiga kemampuan untuk bertahan dengan apa yang dialami. 

Dalam dunia kerja, kata Edhi, saat ini dibutuhkan orang yang Ambidextrous, dapat melakukan dua pekerjaan. “Bagaimana membuat apa yang kita miliki terbatas namun mempunyai nilai lebih.”

Presiden dan CEO PT Maybank Indonesia Finance, Alexander mengatakan, dalam industri dibutuhkan orang yang lentur dan fleksibel bisa beradaptasi. Apalagi saat ini kondisi perekonomian di masyarakat, terutama menyangkut daya beli menurutnya sedang menurun. “Rupiah sedang melemah oleh karena itu daya beli masyarakat menurun. Penurunan terutama di kelas menengah.”

Pemerintah, kata dia, harus memperhatikan kelompok menengah, “Kalau tidak dimaintain mereka bisa jadi golongan ke bawah. Turun jadi kelompok miskin,” ujar dia. 

Rektor UKRIDA Herman Parung saat memberi sambutan di acara Reuni Akbar Alumni S1 dan S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis kampus UKRIDA, Sabtu, 3 agustus 2024. TEMPO / Andi Aryadi

Oleh karena itu, menurutnya harus dicari cara agar kelompok menengah bisa spending, daya beli meningkat. “Kalau bagus ekonomi bergulir maka industri, perdagangan bisa berjalan dan berdampak juga kepada kelompok menengah ke bawah.”

Rektor Ukrida, Herman Parung mengatakan, tema seminar yang diangkat kali ini tentu akan televan dengan tantangan dan peluang yang akan dihadapi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. “Saya yakin diskusi hari ini yang didahului kata pengantar dan penjelasan dari wamen, diikuti oleh pembicara lain akan sangat bermanfaat bagi kita semua.”

Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan SDM yang unggul, Ukrida telah merumuskan berbagai kegiatan untuk anak didiknya. Dalam pembelajaran Ukrida tidak lagi menerapkan teacher centered  learning lagi namun sudah contextual teaching and learning

“Dalam kegiatan sehari-hari dosen tidak boleh hanya mengajar di dalam kelas. Jadi mahasiswa diminta untuk berkreativitas, ada mahasiswa yang sudah membuka usaha penyedia kopi, dan seterusnya,” tutur dia.

Menurut dia, saat ini sudah ada kegiatan magang, kerja praktek, Kampus Merdeka. Para mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi langsung belajar di dunia nyata. “Salah satunya di FEB ada mata kuliah yang diajarkan oleh dosen praktisi. Seperti saat ini kami datangkan dari Maybank Indonesia Finance dan Zurich Insurance.”

Menurut Herman, Ukrida bisa maju dan mendapatkan akreditasi unggul itu semua berkat peran serta seluruh stakeholder. “Bukan cuma dosen, siswa, tetapi juga alumni, dan juga sponsor yang ada.”

Susana Auditorium Seminar Nasional Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2024 dan Implikasi pada Dunia Usaha. Pada acara Reuni Akbar Alumni S1 dan S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis kampus UKRIDA, Sabtu, 3 agustus 2024. TEMPO / Andi Aryadi

Ketua Pelaksana Reuni Akbar Susana mengatakan, reuni ini dibuat agar dapat menjalin silaturahmi kembali dengan alumni-alumni yang sudah lama tidak pernah berkomunikasi dengan Ukrida atau teman-teman seangkatan ataupun di luar angkatan dapat kembali berkumpul di Ukrida.

“Kita inginnya mengedukasi teman-teman dari alumni. Kan banyak juga yang lulus dan memiliki jabatan. Tahun lalu kita adakan reuni khusus S2. Sekarang reuni akbar dengan lulusan S1 dan S2. Kita ingin setelah mereka lulus punya gambaran prospek ke depan,” tutur dia. 

Melalui reuni ini, lanjut dia, para alumni juga dapat saling berkenalan dengan senior dan bertukar data base. “Tentu juga untuk mendapatkan link atau jaringan, network.”

Reuni yang juga didukung lebih dari 20 sponshorship itu, juga diharapkan dapat membuka peluang bagi para lulusan, baik S1 dan S2 untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang hendak merekrut tenaga kerja dari Ukrida.

“Kita mengharapkan setiap tahun akan ada event-event seperti ini, kebersamaan, kita bisa membahas banyak hal karena sekarang membutuhkan banyak edukasi,” ujar dia. Event-event tersebut, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan juga oleh fakultas lain di Ukrida. “Sekarang kedokteran juga belajar manajemen keuangan. Mana saja yang berkaitan dengan sisi keuangan bisa bekerja sama dengan kita.”(*)

Fifia Asiani

Fifia Asiani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus