Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Siswa-siswi Berprestasi Jakarta Diperkenalkan Budaya Lokal Kalimantan Utara

Semua peserta program Siswa Mengenal Nusantara berkesempatan melakukan wisata edukasi ke Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan.

13 Agustus 2018 | 13.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) DKI Jakarta ketika mengunjungi Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan, Minggu, 12 Agustus 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Sebanyak 23 siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah luar biasa (SLB) asal DKI Jakarta tiba di Balai Adat Tidung, di Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu pagi, 12 Agustus 2018. Kehadiran mereka sebagai bagian dari program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang diadakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wajah siswa-siswi berprestasi ini tampak gembira dan menunjukkan antusiasme. Acara ini dihadiri Kepala Balai Adat Besar Tidung Mochtar Basry Idris dan Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana. Kementerian Badan Usaha menunjuk PT Pupuk Indonesia untuk melaksanakan program SMN ke Kalimantan Utara. Para siswa terpilih mengaku antusias ketika mewakili sekolah dan wilayahnya untuk mengikuti program ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat itu, semua peserta SMN berkesempatan untuk melakukan wisata edukasi ke Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan. Selain mempelajari ekosistem mangrove, pada kesempatan itu juga mereka dapat mengamati langsung tingkah lucu satwa bekantan yang sekaligus menjadi ikon pariwisata Kota Tarakan. Setelah berkeliling di Konservasi Mangrove dan Bekantan, mereka pun langsung menuju Balai Adat Besar Tidung untuk mempelajari budaya masyarakat asli Tarakan, yaitu masyarakat Tidung. Mereka pun antusias mendengarkan penjelasan tentang seluk bentuk bangunan adat, silsilah kerajaan, sejarah masyarakat Tidung, serta bertemu langsung dengan Kepala Adat Besar Tidung.

“Saya senang akhirnya bisa langsung menjelajah Kalimantan Utara karena sebelumnya saya belum pernah ke Kalimantan, hanya tahu lewat internet dan buku saja. Jadi, saya ingin lebih mengenal lebih banyak lagi tentang Kalimantan Utara. Saya ingin memperluas pengetahuan dan mendapat teman-teman baru dari berbagai daerah di Indonesia. Jadi, ketika nanti saya kembali ke DKI, saya bisa memberikan inspirasi ke teman-teman di sekolah,” ujar Hagya Parama.

Hagya merupakan siswa SMA 1 Jakarta Pusat. Siswa kelas 11 ini terpilih di antara siswa lain untuk mewakili wilayahnya mengunjungi wilayah terluar Indonesia, tepatnya di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Hagya bersama 22 siswa-siswi berprestasi lain tiba di Tarakan pada Sabtu, 11 Agustus 2018, dan langsung mengunjungi rumah kreatif BUMN, kunjungan wisata museum pertambangan, dan kunjungan wisata sejarah Perang Dunia II.

Siswa difabel asli DKI yang didampingi pendampingnya, Alfareza, mengungkapkan hal serupa. Alfareza mengaku bangga karena bisa terpilih di antara teman-teman lain untuk mewakili wilayahnya. Tak hanya belajar sejarah, budaya, dan bahasa, melalui kunjungan ke ruang kreatif BUMN, ia mengaku mendapatkan ilmu baru tentang program-program BUMN melalui UKM di berbagai wilayah di Indonesia.

“Program SMN ini bertujuan agar siswa bisa mengenal keragaman Nusantara terlebih Kalimantan Utara, mulai budaya, bahasa, pariwisata, potensi daerah, hingga peran BUMN dan pelosok negeri,” ucap Wijaya Laksana.

Wijaya menambahkan, sebagai generasi penerus bangsa, program untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air seperti ini penting untuk terus dilakukan guna membentuk generasi muda yang nasionalis. “Karena generasi inilah nantinya yang memimpin dan membangun negeri,” kata Wijaya. (*)

Nurul Tirsa Sari

Nurul Tirsa Sari

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus