Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Ancaman krisis pangan seturut berlarutnya perang antara Rusia dan Ukraina perlu mendapat perhatian penuh. Kelangkaan gandum akibat perang perlu dicari alternatifnya, salah satu cara yakni menggunakan sorgum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Gandum dan sorgum memang kualitasnya berbeda. Tapi, kita juga harus mencari solusi apabila kita ini sudah masuk dalam tahap food crisis atau kelangkaan pangan dan krisis pangan. Jadi kita harus mencari langkah-langkah dan solusi alternatif yang lebih baik,” ujar Anggota Komisi IV DPR, Alien Mus, Kamis, 18 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sorgum masih satu famili dengan gandum. Namun, tepung sorgum tidak memiliki gluten seperti tepung terigu. Tidak adanya gluten ini membuat olahan hasil tepung sorgum tidak elastis seperti olahan yang dibuat dengan gandum. Namun, sorgum merupakan pengganti gandum yang cukup baik, karena sorgum dapat menjadi konsumsi dan pakan ternak.
“Kedua, sorgum bisa dikonsumsi sebagai bahan makanan manusia dan juga bisa menjadi bahan pakan untuk peternakan. Jadi memang langkah-langkah strategis yang harus diambil oleh pemerintah adalah bagaimana untuk meningkatkan ketersediaan sorgum itu,” ucap Alien.
Politisi Partai Golkar itu menilai sorgum sebagai solusi alternatif kelangkaan gandu mini merupakan hal yang bagus dan luar biasa untuk ketahanan pangan di Indonesia. Namun, pemerintah perlu melihat ketersediaan sorgum di dalam negeri saat ini.
“Karena memang kita nggak tahu ke depan ini, satu-dua tahun kedepan bagaimana? Kalau orang bilang krisis pangan, seperti yang disampaikan oleh Pak Presiden kemarin ya, itu kan berarti kita harus atensi dari jauh-jauh hari. Jangan sampai udah deket baru kita kalang kabut nyari apa solusinya?” tutur Alien.
Untuk mendukung adanya solusi alternatif sorgum ini, legislator dapil Maluku Utara itu menilai pemerintah perlu melakukan banyak hal, termasuk sosialisasi. “Bukan Cuma sosialisasi saja, tapi juga harus menyampaikan bahwa penyediaan benih, dan penerimaan masyarakat terhadap konsumsi sorgum,” ucap Alien. (*)