Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bamsoet Apresiasi Pameran Lukisan Karya Ireng Halimun

Berkesenian bukanlah sekadar suatu pilihan, tetapi suatu kebutuhan.

13 Agustus 2022 | 10.20 WIB

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Perbesar
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - Ketua MPR, Bambang Soesatyo, mengapresiasi pameran seni lukis karya Ireng Halimun bertajuk 'Langkah 5inga 7antan'. Menurut Bamsoet, jiwa dan kreativitas seni sang pelukis terus mengalir dari waktu ke watu seiring lini masa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Ibarat oase yang tidak pernah kering dalam memberi warna dunia seni rupa tanah air. Ini selaras dengan filososi yang dianut Ireng, bahwa 'berkesenian' adalah 'bergerak'. Dan penyelenggaraan pameran lukisan, adalah salah satu wujud manifestasi nyata dari 'gerak kehidupan' karya seni," ujar Bamsoet saat membuka pameran seni lukis karya Ireng Halimun 'Langkah 5inga 7antan' di Balai Budaya, Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bamsoet sepakat dengan visi Ireng tentang seni, bahwa berkesenian bukanlah sekadar suatu pilihan, tetapi suatu kebutuhan. Karena sebagai kebutuhan, maka di dalam berkesenian yang dikedepankan adalah afeksi (kecintaan) terhadap apa yang dilakukan.

"Kita bersyukur bahwa saat ini dunia seni rupa di tanah air sudah mengalami kemajuan yang pesat. Begitu banyak kreativitas seni rupa yang terlahir dalam beragam gaya, corak, dan pilihan objek. Kemajuan ini harus kita pandang sebagai bagian dari kemajuan kebudayaan bangsa kita pada umumnya," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Ia melanjutkan, penyelenggaraan pameran lukisan akan membuka ruang interaksi dan jembatan komunikasi bagi segenap pemangku kepentingan di bidang seni rupa. Bagi penikmat seni, pameran lukisan akan memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi secara leluasa setiap hasil karya yang dipamerkan.

"Saya percaya sebuah gambar bernilai 'seribu kata'. Mendeskripsikan sebuah karya lukis ke dalam bahasa verbal secara 'tersurat', tidak akan pernah mewakili sepenuhnya pesan yang 'tersirat' dalam bahasa visual. Dalam konsepsi ini, kedalaman makna lukisan terasa lebih komunikatif dalam menyampaikan pesan, dibandingkan deskripsi verbal yang memiliki keterbatasan rujukan," kata Bamsoet. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus