Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan penjajakan kerja sama dengan Kementerian Sosial terkait partisipasi generasi muda dan pendamping sosial dalam pengawasan pelaksanaan Pemilu di berbagai daerah di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami telah menyurati Menteri Sosial untuk audiensi terkait kerja sama Bawaslu dan Kementerian Sosial terkait peran generasi muda dalam pengawasan pemilu partisipatif," ujar Deputi Dukungan Teknis Bawaslu, La Bayoni saat beraudiensi dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Staf Ahli Menteri bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Andi ZA Dulung dan Dirjen Rehabilitasi sosial Harry Hikmat di Jakarta, Rabu, 30 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bawaslu tengah membuat kegiatan strategis Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) di 100 titik di 514 kabupaten dan kota dengan menghadirkan peserta dari generasi muda yang akan dibina dalam penyuluhan partisipatif tersebut.
"Menyadari pengawasan pemilu dengan jumlah aparat Bawaslu sangat terbatas, kami mengandeng pendamping sosial untuk terlibat dalam pengawasan Pemilu, sehingga kami mengusulkan bagaimana membina masyarakat dan generasi muda bisa aktif di dalam kegiatan pengawasan," kata Bayoni.
Keterkaitan SKPP dengan Kemensos karena Bawaslu melihat Kemensos mempunyai jajaran dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota, ini menjadikan kerja sama yang strategis di antara kedua institusi tersebut. "Salah satu poin kerja sama adalah terkait saling memberikan informasi dalam upaya membantu pengawasan pemilu," ujarnya.
Selain kerja sama SKPP, juga akan melibatkan pendamping sosial, karena Kemensos memiliki data yang lengkap. Kedepan akan dibuatkan dalam bentuk nota kesepahahaman bersama atau MoU. "Semua rencana kerja sama akan dituangkan dalam MoU yang akan mencakup poin-poin yang disepakati serta akan ditentukan oleh Mensos dan Ketua Bawaslu," katanya.
Risma menyatakan Bawaslu mengajak partisipasi masyarakat terkait pengawasan pemilu, termasuk melibatkan Sumber Daya Manusia (SDM) pendamping kesejahteraan sosial (kesos).
"Ada permohonan dari Bawaslu untuk memaksimalkan pendamping kesos agar terlibat aktif dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia tapi itu rencana yang akan dituangkan dalam MoU. Jadi pertemuan saat ini baru penjajakan," ujar Mensos.(*)