Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BRI Salurkan KUR Senilai Rp76,4 triliun Kepada 1,5 Juta Pelaku UMKM

BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM, telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi hingga interkoneksi.

13 Juli 2024 | 12.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pedagang sayuran pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mendapatkan layanan keliling dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. DOK. BRI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp76,4 triliun kepada 1,5 juta debitur, sepanjang Januari hingga Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kata Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, nilai tersebut setara dengan 46,33 persen dari total kuota penyaluran KUR BRI untuk tahun 2024 yakni sebesar Rp165 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sejalan dengan penyaluran KUR yang terus tumbuh, BRI mampu menjaga kualitas kredit KUR yang disalurkan. Hal tersebut tercermin dari NPL KUR BRI yang terjaga di kisaran 2 persen,” kata Supari.

Supari mengatakan, perseroan telah memiliki strategi untuk menjaga NPL KUR BRI.

"Upaya BRI di antaranya melalui penyaluran kredit secara selective growth, mendorong peningkatan recovery rate, serta melakukan monitoring pinjaman secara ketat, baik online maupun offline," ujarnya.

Penyaluran KUR BRI tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.

“Untuk tahun ini kami akan salurkan KUR kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari pipeline sebanyak 7 juta. Kami juga sudah siapkan nasabah-nasabah lama kami kurang lebih 2 juta kita akan naik kelaskan,” katanya.

Supari mengatakan, kedepannya, strategi Bisnis Mikro BRI akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM, telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi hingga interkoneksi.

BRI berharap ada kebijakan penguatan yang dapat memperkuat daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi rumah tangga. Menurut Supari, dua faktor tersebut menjadi hal utama dalam pertumbuhan kredit UMKM yang menjadi bagian dari pembangunan perekonomian Indonesia. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus