Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku 'Dari KPK ke Balaikota', Kisah Dedie Rachim Terjun ke Dunia Politik

Dedie mempersembahkan buku tersebut untuk orang-orang yang menyayangi dan disayangi serta semua yang mendukung dirinya.

30 November 2024 | 06.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Wali Kota Kota Bogor terpilih hasil hitungan cepat, Dedie Rachim memilih menceritakan kisah hidupnya melalui buku berjudul ‘Dari KPK ke Balaikota’. Buku yang ditulisnya sendiri itu menceritakan awal mula dirinya berkarier di Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK hingga memutuskan terjun ke dunia politik pada 2018.

"Buku ini paling lama saya buat, hampir 3 tahun,” kata Dedie yang bersama Kenal Muttaqin berhasil keluar sebagai pemenang pada Pemilihan Wali Kota Bogor tahun 2024 berdasarkan hasil hitungan cepat. Menurutnya, dirinya terinspirasi Wali Kota Bogor sebelumnya, Bima Arya, yang kerap menulis buku.

“Sebelum masuk balaikota, saya berkiprah di KPK sejak 2005. Terakhir menjabat direktur, padahal bakal naik jadi Deputi. Namun takdir membawa saya ke Bogor,” ujar Dedie yang melaunching bukunya di Megamendung, Bogor, Jumat, 29 November 2024.

Dalam meniti karir itu, Dedie menegaskan tidak lepas dari kerja keras, doa dan tentunya keberkahan dari orangtua dan keluarganya yang selalu mensupport. Dia pun mempersembahkan buku tersebut untuk orang-orang yang menyayangi dan disayangi serta semua yang mendukung dirinya.

"Saya dedikasikan untuk keluarga dan orang yang mendukung saya. Saya saat ini jadi wali kota karena doa dan harapan serta kerja keras, tentu dengan dukungan semua elemen pendukung. Jadi, saya persembahkan buku ini untuk semuanya," kata Dedie Rachim yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Wali Kota Bogor tahun 2018-2024.

Dalam acara launching itu, turut hadir beberapa rekan Dedie Rachim dari KPK yang saat ini juga berkarier di beberapa lembaga pemerintah sejak mereka keluar dari lembaga anti rasuah tersebut. "Banyak dari kami dari KPK sekarang menjabat di beberapa lembaga negara, tujuan kami sama satu yakni berbuat yang terbaik untuk negeri dan melayani rakyat," kata Dedie.

Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto turut menceritakan bagaimana dirinya menarik Dedie Rachim dari KPK untuk menjadi pendampingnya di Pilwalkot Bogor tahun 2018. Menurut Bima, berkali-kali sebelum menentukan calon wakil pada periode kedua, dia melakukan Istikharah. Beberapa kali itu pula, dikatakan Bima selalu muncul dalam benaknya bayangan Dedie.

"Saya titip ke Kang Dedie dan Kang Jenal untuk selalu kompak. Sebab, harmonisasi keduanya itu yang membuat pemerintahan nyaman,” kata Bima. Menurut dia, Dedie adalah alumni KPK pertama yang sukses menjadi wali kota. “Namun beliau tetap pada on the track memberantas korupsi. Saya kasih kado, sebuah sapu. Saya percaya kang Dedie mampu membersihkan Kota Bogor, mulai dari ruangan wali kota ke ruang wakil dan semua balaikota. Jika balaikota bersih, maka kota Bogor pun bersih,” ujar Bima. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fifia Asiani

Fifia Asiani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus