Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk di Aceh. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh, Aznal Zahri, menyoroti semangat luar biasa dari para peserta yang berasal dari berbagai kelompok usia ketika mendapatkan pelatihan.
“Ada peserta yang berusia 65 tahun, namun tetap mengikuti setiap sesi pelatihan dengan semangat yang luar biasa,” ujar Aznal, belum lama ini.
Selain meningkatkan kapasitas aparatur desa, P3PD juga mendorong kepala desa untuk lebih kreatif dalam mengembangkan potensi desanya. Kepala Desa Oba di Maluku Utara, Sabtu Kene mengaku pelatihan ini memberinya ide untuk mengembangkan kawasan wisata pantai di desanya.
“Setelah ikut pelatihan P3PD, makin kepikiran untuk kembangkan wisata pantai Muara Oba. Sekarang, kami mulai menambah fasilitas hiburan yang sebelumnya tidak ada,” kata Sabtu.
Di Jawa Tengah, Kepala Desa Sambirejo, Wahyu Nugroho, menyatakan program ini membantu desanya merancang tata ruang baru yang melibatkan partisipasi warga. Desa Sambirejo, yang terkenal dengan situs-situs candi, kini memiliki perencanaan mandiri yang menarik minat investor. “Ketika desa memiliki perencanaan yang jelas dan mandiri, investasi akan masuk,” kata dia.
Program P3PD dirancang untuk memperkuat kapasitas kelembagaan desa dan meningkatkan kualitas belanja desa. Pelatihan yang diberikan kepada aparatur desa meliputi berbagai aspek, mulai dari pengelolaan keuangan desa, kerja sama antar desa, hingga penguatan lembaga adat dan posyandu. Selain aparatur desa, program ini juga menyasar para camat yang berperan sebagai pembina desa.
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, menegaskan pentingnya desa sebagai sentra ekonomi baru yang mandiri dan tidak bergantung pada kota. “Kepala desa harus memiliki keterampilan kepemimpinan dan kewirausahaan. Mereka harus memiliki visi yang jelas tentang masa depan desanya. Ini adalah kunci untuk memajukan desa,” ujar Tito Karnavian.
Plh Direktur Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dan Kerja Sama Ditjen Bina Adwil Kemendagri, Edi Cahyono mengatakan, pelatihan ini sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman para camat mengenai pentingnya peran mereka dalam mengarahkan belanja desa. "Sebelum pelatihan, banyak camat yang belum memahami sepenuhnya fungsi pembinaan desa. Namun setelah pelatihan, terlihat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan mereka," kata Edi.
Pelaksanaan P3PD diketahuii telah memangkas waktu dalam peningkatan kapasitas aparatur desa. Di Jawa Timur, misalnya, P3PD berhasil melatih 15.000 aparatur desa hanya dalam empat tahun, jumlah yang setara dengan pelatihan selama 30 tahun jika dilakukan secara konvensional. “Melalui P3PD, kita berhasil memangkas waktu 30 tahun untuk melatih aparatur desa di Jawa Timur,” ujar La Ode Ahmad P Bolombo, Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini