Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DPRD Kabupaten Bogor Minta Pemkab Inovatif Tangani Masalah Kekurangan Gizi

Tahun ini wilayah Kabupaten Bogor diharapkan terbebas dari angka anak kurang gizi atau bergizi buruk

27 Januari 2025 | 21.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor,Ansori Setiawan berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melakukan pendataan menyeluruhdi setiap pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas dan Posyandu yang mencatat adanyabayi atau anak yang kekurangan gizi. IST

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEMO BISNIS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor diminta untuk melakukan pendataan menyeluruh di setiap pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas dan posyandu untuk mencatat adanya bayi atau anak yang kekurangan gizi. Hal itu disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Ansori Setiawan, Senin, 27 Januari 2025.

“Kita minta puskesmas dan posyandu lebih memperhatikan kondisi dan keadaan anak kurang gizi serta mencari solusi terbaik untuk menekan angkanya," kata dia. "Tentu kami meminta dan siap bekerja sama dengan Pemkab Bogor, khususnya Dinas Kesehatan untuk melakukan pendataan detail soal anak kurang gizi,” tambah dia.

Anggota komisi IV DPRD kabupaten Bogor ini menyebut, Pemkab Bogor harus lebih inovatif membuat program kesehatan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya program untuk penanganan bayi atau anak kekurangan gizi serta stunting. Persoalan gizi, kata Ansori, tidak hanya menjadi masalah di wilayah atau daerah. Tapi, saat ini pemerintah pusat pun sedang membuat program untuk meningkatkan kualitas dan gizi anak seluruh rakyat Indonesia.

"Nah, kita manfaatkan momen ini, kita harus membangun kolaborasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan dan memutus angka anak kekurangan gizi atau stunting,” kata dia.

Pemerintah daerah, lanjut dia, melakukan pendataan dan berupaya mencari solusi. “Kemudian kita diskusikan dengan pemerintah provinsi dan pusat meminta arahan dan petunjuk mereka untuk mengatasi persoalan ini," ujar Ansori.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mencatat, 263 anak kekurangan atau bergizi buruk pada tahun 2024. Namun angka itu, lebih rendah atau mengalami penurunan dari tahun 2023 yang mencatat 434 anak bergizi buruk. Artinya dalam satu tahun Pemkab Bogor menurunkan angka 171 anak kurang gizi.

"Tahun ini kami akan berusaha untuk kembali menekan dan mengurangi jumlah anak bergizi buruk. Ya harapan terbesar kami, tahun ini wilayah Kabupaten Bogor terbebas dari angka anak kurang gizi atau bergizi buruk," kata Plt. Kadinkes Kabupaten Bogor, Agus Fauzi.(*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fifia Asiani

Fifia Asiani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus