Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dua Area Konservasi Antam UPBN Nikel Kolaka Berhasil Lestarikan Keanekargaman Hayati

Ditemukan berbagai spesies unik dan dilindungi di area area reklamasi TLE-TLF dan area konservasi Karamba Hakatutobu.

29 Agustus 2023 | 16.34 WIB

Dua Area Konservasi Antam UPBN Nikel Kolaka Berhasil Lestarikan Keanekargaman Hayati
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - Operasi tambang nikel Antam di Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Kolaka berhasil mengembangkan area konservasi untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan lingkungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Terdapat dua area konservasi di dalam wilayah Antam UBPN Kolaka, yaitu area reklamasi TLE-TLF dan area konservasi Karamba Hakatutobu. Area bukit TLE-TLF yang direklamasi sejak tahun 2015 telah menunjukkan keanekaragaman hayati dalam beberapa tahun. Sebagai contoh, berkembangnya 28 jenis burung, satu jenis reptil dan 2 jenis mamalia di wilayah ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Salah satu spesies paling eksotis ditemukan di wilayah ini adalah "Kangkareng Sulawesi" atau Sulawesi Hornbill (Rhabdotorhinus exarhatus). Burung ini tidak hanya dilindungi oleh pemerintah Indonesia, tetapi juga oleh Peraturan Perdagangan Hewan Dunia, Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) karena statusnya sebagai spesies rentan punah menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). 

Penemuan jenis satwa endemik dan dilindungi di area Bukit TLE-TLF ini mengalami peningkatan setiap tahunnya berdasarkan kajian monitoring keanekaragaman hayati yang dilakukan setiap tahun.

Jumlah jenis satwa endemik & dilindungi di Bukit TLE-TLF Sumber : Laporan monitoring kehati 2022

Selain itu, di wilayah Antam UBPN Kolaka juga ditemukan monyet macaca khas Sulawesi (Macaca Ochreata). Monyet macaca terdiri dari dua jenis, berbulu putih dan hitam, hidup berkelompok, dan merupakan omnivora.  Monyet tua ini hidup mencari makan pada siang hari dan menghabiskan waktu di pepohonan. Panjang tubuhnya mencapi 50-59 cm dan tidak memiliki ekor. Monyet ini dapat ditemukan hampir di semua area terutama di area hutan virgin dan reklamasi.

Keberhasilan operasi konservasi juga terbukti dari penemuan burung eksotis dan spesies endemik di Sulawesi, termasuk burung karnivora yaitu Elang Ular Sulawesi (Spilornis rufipectus). Elang ini merupakan spesies endemik di Sulawesi dengan panjang tubuh mencapai 40-50 cm. Pengamatan diperoleh pada area konservasi “TLE-TLF”.

Area konservasi lainnya adalah Karamba Hakatutobu yang berada di Desa Hakatutobu, Kecamatan Pomalaai ini merupakan area konservasi biota laut dengan luas 100 m x 100 meter yang dikembangkan oleh Antam bersama masyarakat sekitar dengan menggunakan karang mati dan batu gunung. 

Upaya transplantasi karang di Karamba telah dilakukan sejak 2016. Transplantasi karang dan upaya pengedukasian telah menghasilkan lebih dari 1.000 bibit karang dan lebih dari 45 spesies ikan karang di tahun 2022 dengan nilai indeks KEHATI sebesar 2,17 pada area Karamba.

Jumlah fragmen bibit karang di Karamba Hakatutobu Sumber : Laporan monitoring kehati 2022

Sementara di area Karamba dapat dijumpai spesies yang rentan punah Hippopu hippopus dilindungi oleh hukum perdaganan internasional CITES, selain itu terdapat pula spesies seperti ikan napoleon dan ikan kakatua (Parrotfish) yang jarang terlihat di perairan Kolaka. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus