Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Olly Dondokambey ingin Sulawesi Utara menjadi daerah yang makmur di 2045. Rakyatnya merasakan kesejahteraan dan penghasilan per kapita mencapai Rp 500 juta, sehingga dapat keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Olly bahkan telah menyiapkan visi pada 20 tahun mendatang; ‘Sulut Emas sebagai Pintu Gerbang Indonesia di Asia Pasifik’. Ia optimistis karena provinsi yang dipimpinnya bersama sang wakil, Steven Kandouw, punya potensi besar menggapai ambisi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“20 tahun nanti masyarakat Sulawesi Utara harus high income. Sulut harus jadi daerah maju dan terdepan di kawasan Asia Pasifik mengikuti Jepang, Cina, dan Korea Selatan," ujar Olly.
Menurut gubernur yang memimpin sejak 2016 ini, Sulawesi Utara punya modal yang tidak dimiliki daerah lain, yakni posisi strategis dengan dengan negara-negara maju yang disebutkan sebelumnya. Kekuatan ini bahkan telah dipikirkan gubernur pertama provinsi itu, yang juga bergelar pahlawan nasional, Sam Ratulangi.
“Dia telah memikirkan bahwa 100 tahun nanti (terhitung sejak kemerdekaan Indonesia) pusat perekonomian dunia dari Atlantik akan berpindah ke kawasan Pasifik. Dan Sulut diuntungkan karena letak Sulut ada di bibir Pasifik,” ucap Olly.
Sam Ratulangi, ia melanjutkan, punya visi bahwa provinsi ini harus ikut menjadi maju bersama sama dengan negara-negara maju di kawasan Asia Pasifik. “Cita cita ini harus kami lanjutkan sampai tercapai di 2045 nanti," katanya.
Olly mengaku telah meletakkan pondasi kuat guna meneruskan visi Sam Ratulangi. Pembangunan di berbagai sektor telah dijalankan selama lima tahun terakhir. Sebagai contoh dengan membangun infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung untuk kelancaran mobilitas ekonomi.
Sedangkan di jalur udara, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berhasil membuka jalur penerbangan langsung dari Jepang, Cina dan Korea ke Bandara Sam Ratulangi. Adapun di sektor kelautan, kini telah tersedia jalur perdagangan laut dari Bitung ke Cina.
“Pintu gerbang saat ini sudah terbuka karena kerja sama semua stakeholder. Sulut kini memiliki akses langsung ke berbagai negara, tidak hanya melalui penerbangan, melainkan lewat jalur laut,” kata Olly.
Ketersediaan jalur distribusi tersebut diyakini dapat meningkatkan ekspor komoditas dari Sulawesi Utara yang akan mengungkit neraca perdagangan. Kemudian berujung pada peningkatan devisa untuk Sulawesi Utara maupun bagi negara.
Dalam berbagai kesempatan, Olly juga bertemu dengan kalangan investor maupun importir dari Korea Selatan, Jepang, dan Cina. Misalnya pada 2023 silam ia terbang ke Cina untuk mengundang investasi.
Di negeri Tirai Bambu itu, Olly membeberkan potensi sumber daya alam Sulawesi Utara yang kaya serta lokasinya yang strategis. Dari letak geografis sangat menguntungkan jika perusahaan dari Cina membangun pabrik di provinsi tersebut.
“Tinggal sekarang bagaimana peluang emas ini dimanfaatkan para pelaku usaha dan eksportir di Sulut. Pemerintah sudah mediasi, buka jalan, dan fasilitasi. Peluang ini harus dimanfaatkan sebaik baiknya,” ujar Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan itu.
Gubernur Olly yakin, dengan terbukanya perdagangan Sulut ke Aisa Pasifik pada akhirnya dapat meningkatkan PDRB atau pendapatan domestik regional bruto bagi masyarakat Sulawesi Utara. "Jika PDRB naik terus, otomatis maikin banyak uang dari luar yang masuk dan beredar di Sulut,” ujarnya.
Dia optimistis pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat menuju high income. “Membuat masyarakat maju dan sejahtera seperti masyarakat di negara-negara maju," tutur dia.
Karena itu, untuk mencapai masyarakat Sulut dengan pendapatan perkapita Rp500 juta per tahun, Olly berpendapat bahwa gubernur berikutnya harus bisa dan mampu melanjutkan rencana pembangunan jangka panjang daerah yang telah disusun dengan sangat baik.
Pada April lalu, pemerintah provinsi menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah atau RPJPD Provinsi Sulawesi Utara 2025-2045. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Utara masih melakukan pembahasan pada Agustus 2024.
Adapun saat membuka musrenbang, Olly telah mewanti-wanti peran penting RPJPD terhadap masa depan Sulawesi Utara. “2024 akan memasuki pesta demokrasi untuk memilih pemimpin daerah. Tentunya RPJPD ini akan sangat bermanfaat bagi calon-calon yang akan berkontestasi,” kata dia.
Visi Sulawesi Utara pada 2045 adalah memiliki masyarakat yang hidup sejahtera dengan penghasilan tinggi. Olly berharap pemimpin yang akan terpilih hasil pemilihan kepala daerah serentak harus memahami ambisi tersebut. “Karena RPJPD akan menjadi acuan visi misi calon kepala daerah ke depan,” ujarnya.
Ia menuturkan, pembangunan jangka panjang 2025-2045 harus menggunakan paradigma baru, karena reformasi saja tidak cukup. “Kami harus melakukan transformasi menyeluruh berdasarkan kolaborasi seluruh elemen pembangunan mendorong pencapaian visi Sulawesi Utara Emas 2045,” tuturnya.
Olly juga menaruh keyakinan masyarakat Sulawesi Utara akan memilih pemimpin yang tepat di pilkada mendatang. “Masyarakat Sulut merupakan masyarakat cerdas karena indeks pembangunan masnusia nomor lima tertinggi di Indonesia. Sehingga harus cerdas memilih pemimpin yang bisa membawa Sulut makin maju,” ucapnya.