Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima kunjungan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns di Balaikota Semarang, Kamis, 30 September. Seperti dalam pertemuan sebelum-sebelumnya antara Pemerintah Kota Semarang dan Kerajaan Belanda, kedunya membahas sejumlah solusi masalah perkotaan yang berkaitan dengan manajemen air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Keduanya memfokuskan diskusi difokuskan terkait tantangan pengembangan Kota Semarang dalam menghadapi penurunan tanah, sanitasi dan konservasi air, serta organisasi sistem polder dan drainase.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kerajaan Belanda yang beberapa tahun terakhir terus mendukung Kota Semarang dalam upaya penanganan rob dan banjir. “Saya tentu saja berterima kasih pada Kerajaan Belanda yang terus mendukung pengembangan Kota Semarang. Salah satunya dalam Program Banger yang manfaatnya telah dirasakan masyarakat Kemijen,” tuturnya.
Hendi mengatakan dukungan dari Belanda cukup strategis dalam penanganan rob dan banjir Kota Semarang, karena Belanda memiliki keunggulan dalam manajemen air.“Kita tahu wilayah Belanda berada di bawah permukaan air laut, namun mereka mampu mengatasi persoalan tersebut. Sehingga kami harus banyak belajar dari Belanda. Apalagi terkait penurunan kontur tanah yang terjadi di daerah pesisir yang saat ini menjadi perhatian khusus,” katanya.
Sementara itu, Lambert Grijns mengatkan sangat mencintai Kota Semarang, karena merupakan kota yang cukup menonjol di Indonesia.“Kerja sama antara kami sudah berjalan selama beberapa tahun melalui berbagai program minor, mayor, dan jangka panjang. Dan juga Semarang telah berhasil melakukan restorasi dan memperbaharui Kota Lama yang sangat terkenal tidak hanya di Indonesia namun juga di luar Indonesia,” ujarnya.
Dari pertemuannya dengan Walikota Hendi, Lambert Grijns memberikan sejumlah rekomendasi bagi Pemerintah Kota Semarang untuk dapat meningkatkan kapasitas dalam manajemen air. Rekomendasi tersebut antara lain, menggunakan kajian penurunan muka tanah sebagai pertimbangan dalam desain bangunan gedung dan pengembangan Kawasan.
Selain itu Grijns juga merekomendasikan ruang untuk air pada perencanaan tata ruang dan ekonomi untuk menjaga tepi sungai agar bebas seluas mungkin, sehingga dapat menyimpan air, dan mengurangi ekstraksi air tanah.
Sejumlah upaya itu dapat membuat proteksi banjir khusus, yang memerlukan koordinasi yang erat antara otoritas sungai BBWS Pemali Juwana dengan stakeholder pengelolaan air kota di Kota Semarang, serta didukung oleh penyempurnaan sistem polder.(*)