Komputer benar-benar telah menjadi urat saraf masyarakat modern. Ia sudah mulai membudaya di Indonesia. Berbagai kursus dan sekolah komputer tumbuh bagai jamur. Dan dunia bisnispun saling berebut segmen pasar. Sejak zaman prasejarah, manusia sudah mulai berhitung. Dulu mereka menggunakan jari, persis seperti yang dilakukan anak-anak kelas 1 SD zaman sekarang. Kadang-kadang mereka membuat goresan pada tulang belulang, lalu menghitung goresan-goresan itu. Kira-kira 4.000 tahun lalu, manusia menemukan sistem berhitung yang lebih baik dalam transaksi komersial, dengan menggunakan siklus astronomis dan berbagai cara lain. Menghitung dengan menggunakan alat secara manual baru dikenal beberapa ribu tahun kemudian. Tapi, kini menghitung tumpukan angka yang rumit dapat dilakukan dengan mudah oleh 'otak elektronik' canggih yang dikenal dengan sebutan komputer. Bahkan, otak elektronik ini bisa membereskan banyak hal yang tidak ada kaitannya dengan angka. Mungkin, menyebut komputer sebagai otak elektronik terasa berlebihan. Wajar kalau kemudian para ahli mengatakan, komputer bukanlah otak. Benda populer itu hanyalah sebuah alat, sebuah mesin yang dirancang untuk membuat kerja menjadi lebih efektif. Benda elektronik tersebut dikatakan pintar karena ia dapat memberikan reaksi secepat kilat. Yang lebih layak dikatakan pintar atau cemerlang berpikir adalah manusia yang membuat komputer, karena mereka dapat menerjemahkan berbagai informasi dari dunia nyata ke dalam bilangan-bilangan 1 dan 0 pada kode binary -- bahasa matematik dan logis yang sengaja dibuat bagi sirkit elektronik komputer. Namun, tidak dapat dibantah, tidak ada mesin lain di dunia kecuali komputer, yang telah membawa begitu banyak perubahan. Pendaratan manusia di bulan dapat terlaksanakan dengan baik, karena komputer sangat berperan. Di rumah-rumah sakit, komputer sangat berguna untuk memantau anestesi, di sekolah ia dimanfaatkan para guru untuk mengajar murid membaca, di dunia film ia membantu menciptakan special effects. Otak elektronik ini telah pula mengganti atau melengkapi kerja mesin tik di kantor-kantor dan menjadi alat bantu yang sangat vital di bank. Penerimaan pesawat televisi menjadi jauh lebih baik dan jaringan telepon dapat diawasi dengan ketat juga karena bantuan alat ini. Di pesawat terbang, pelabuhan udara, hotel dan hampir di segala tempat ia siap tempur untuk menghadapi berbagai kesulitan. Dengan kata lain, dalam kehidupan modern, orang tidak mungkin menghindari apalagi mengabaikan komputer. Teoritikus media, Marshall McLuhan, secara tepat merumuskannya dalam sebaris kata-kata. "Komputer telah menjadi pusat urat saraf masyarakat kita," ujarnya lantang. "Kita" itu kini tidak lagi berarti Amerika atau Eropa atau negara maju saja, tetapi juga mencakup "kita" di Indonesia. "Komputer sudah mulai membudaya di Indonesia," kata seorang pengusaha komputer di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia benar. Konon, sudah ada ibu rumah tangga yang menggunakan komputer untuk menyimpan resep dapurnya. Tetapi karena memang baru 'mulai' belum semua orang dijangkau oleh komputer. Karena itu masih ada di antara kita yang menganggap alat elektronik itu benda aneh tapi serba bisa. Ada pula yang baru mengenalnya setengah hati. Akibatnya komputer hanya berfungsi sebagai pengganti mesin tik semata-mata atau untuk digunakan sebagai pengisi waktu dengan games-nya yang seronok. Dalam pikiran kita, yang disebut komputer adalah screen monitor mirip pesawat televisi, keyboard yang tidak ubahnya tuts pada mesin ketik dan sebuah perangkat lain yang disebut CPU, yang konon merupakan otak benda canggih itu. Anda tidak salah. Memang semua itulah yang disebut Personal Computer yang kini banyak digunakan orang. Personal Computer yang lebih sering disebut PC ini, bertebaran di manamana, di kantor maupun di rumah. Para sekretaris yang wajahnya aduhai, kini agaknya merasa dirinya tidak afdol sebagai sekretaris kalau di mejanya tidak tergeletak sebuah PC, walau untuk sang sekretaris PC itu hanya berfungsi menggantikan mesin ketik. Dengan kata lain semata-mata bertugas sebagai word processor. Delapan puluh persen PC kenyataannya berfungsi seperti itu. Di tahap awal pemasyarakatan komputer, kondisi seperti itu memang dapat dipahami. Tapi, lama-kelamaan akan terasa mubazir juga, karena komputer dapat melakukan berbagai hal yang terkadang tidak kita bayangkan. Arti komputer untuk perusahaan besar tentu saja tidak sesederhana itu. BNI 1946 dan Pertamina sejak awal memakai komputer sudah memanfaatkannya untuk membantu penataan sistem administrasi mereka. Ketika itu -- lebih dari 20 tahun lalu -- komputer secara fisik masih kelihatan kuno dan memerlukan ruangan yang sangat luas, serta perlu mendapat perhatian dan penanganan serius. Seperti halnya semua yang lain, komputer juga mengalami perkembangan pesat. Perkembangan itu juga mempengaruhi kondisi piranti lunak komputer yang juga dikenal sebagai aplikasi atau program. Karena penggunaan komputer meningkat aplikasi yang dibutuhkan juga membengkak. Ternyata mendapatkannya juga tidak sulit. Orang yang tinggal di Jakarta, misalnya, dengan mudah bisa meng-copy program yang diinginkannya di Glodok. Untuk program yang umum dipakai, siapa saja bisa memperolehnya dengan menyerahkan disket, lalu meminta kepada teman atau orang lain untuk mengisinya dengan program umum itu. Karena bajak-membajak seperti itu dapat dilakukan dengan mudah, orang jadi lupa, program itu sebenarnya hasil keringat orang yang bekerja bersusah payah mendapatkannya. Seorang pengusaha apotek tersentak ketika kepadanya ditawarkan program untuk sebuah sistem administrasi. "Kok begitu mahal," katanya terperanjat. Betapa tidak, selama ini pengusaha apotek itu tahu betul bahwa program Word Star, Lotus dan sejumlah yang lain dapat di-copy dengan mudah dengan biaya murah. Orang yang profesinya menawarkan jasa pembuatan program tentu kecewa dengan ramainya pasar pembajakan itu. Cuma, mereka juga sadar, tanpa kondisi seperti itu perkembangan komputer di Indonesia tentu tidak akan sepesat sekarang. Yang lebih penting, barangkali, komputer benar-benar membudaya dulu, baru setelah itu secara pelan-pelan kesadaran dibangkitkan untuk menghargai program yang dibuat dengan susah payah itu. Pendidikan Karena derasnya arus pemasyarakatan komputer, kursus-kursus komputer pun tumbuh bagai jamur. Agar kursus-kursus itu tertib dan bermanfaat, kabarnya Departemen P dan K mengeluarkan ketentuan penyelenggaraan kursus komputer. Karena memang hanus jelas, apakah tujuan pendidikan itu menjadikan seseorang ahli komputer atau sekadar dapat mengoperasikannya. Yang pasti hasilnya memang tampak. Operator komputer terus bertambah dan tidak susah mencarinya. Meningkatnya kebutuhan akan tenaga operator mesin pintar ini seimbang dengan jumlah yang ditelurkan kursus-kursus tersebut. Minat mengikuti pendidikan untuk mengenal mesin canggih ini juga tampaknya sukar dibendung. Bahkan ada kursus yang kewalahan. "Kami terpaksa menambah dua laboratorium dan membuka pendidikan pagi, siang, sore dan malam," ujar Ir. Renardhy H. Lumelle, Direktur Pendidikan Komputer Santa Lucia (PKSL). Bukan itu saja. Kursus yang satu ini terpaksa pula membuka cabang di Kebayoran Baru. Mulanya, pendidikan komputer hanya merupakan pelajaran tambahan dalam bimbingan belajar Yayasan Pendidikan Santa Lucia yang didirikan tahun 1984 itu. Tetapi, karena menyaksikan minat yang sangat besar terhadap komputer, yayasan itu merasa perlu membuka PKSL yang kini memasuki tahun kedua itu. PT Sarana Sukses Pratama, bahkan telah melangkah jauh sebelum itu. Di awal tahun 1980, kursus komputer di Jakarta masih dapat dihitung dengan jari, karena ketika itu memang komputer belum begitu banyak digunakan. "Karena pengetahuan tentang komputer adalah ilmu yang baru dan sangat berguna, tidak ada salahnya saya membuka sekolah komputer," kata Helena Sugiarto, kepala bagian pendidikan PT Sarana Sukses Pratama, yang berkantor di Jalan Zainul Arifin, Jakarta Pusat. Di tahun berdirinya, kursus ini ternyata hanya dapat menjaring 50 murid. Namun, tahun-tahun berikutnya, jumlah itu membengkak terus. Tahun 1983, misalnya, kursus tersebut harus melayani 2.500 murid yang terdiri dari pegawai, mahasiswa dan lulusan SMA. Bahkan, sampai sekarang pun Sarana Sukses tidak pernah kekurangan murid, walau kursus komputer banjir melimpah. Dengan 31 tenaga pengajar dari berbagai pendidikan komputer di luar negeri seperti Kanada, Jerman Barat, Filipina dan Australia, Sarana Sukses juga merambah in-house training di berbagai perusahaan swasta dan pemerintah. Pusat Ilmu Komputer dan Sistem Informasi (PIKSI) yang didirikan ITB tahun 1984 menawarkan kursus yang sangat singkat kalau sekadar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dengan waktu hanya satu minggu setiap peserta dapat mengikuti tiga paket program. Kalau ingin memiliki pengetahuan lebih jauh atau berhasrat menjadi ahli, jurusan teknik informatika Fakultas Teknologi Industri ITB, siap memberikan pendidikan ahli komputer setingkat sarjana (S1). Pokoknya, yang menyediakan diri untuk dididik tinggal pilih mau jadi apa. Kalau merasa mampu belajar sendiri, tidak juga ada salahnya. Buku-buku tentang komputer bisa dicari di mana-mana. Segudang pengetahuan di sana dapat dikuasai asal dipelajari dengan tekun, di samping mempraktekkannya langsung di komputer. Pembuat, Perakit dan Penjual Karena komputer mulai dianggap bagian dari hidup kita, para pembuat, perakit dan penjual komputer di Indonesia saling berebut untuk menguasai segmen pasar. Untuk itu terkadang perlu langkah berani. Empat bulan lalu, International Business System (IBS) mencoba memperkenalkan komputer jenis PS/2 86, yang oleh manajer produksi perusahaan itu, Steve Fang, disebut a new generation. Benda canggih ini disebut begitu karena beberapa keistimewaan yang dimilikinya. Misalnya, titik gambar yang dimilikinya mencapai 640 x 480, sehingga gambar kelihatan lebih jelas dan halus. Keyboardnya juga lebih halus dan memakai floppy disk (disket kecil) berukuran 3,5 inci. Dibandingkan dengan floppy disk biasa yang hanya mampu menyimpan 360 kilobytes (kb), tentu saja floppy disk generasi baru ini lebih mengasyikkan karena dapat menampung data 1,4 megabytes. (1 megabyte = 1000 kilobyte). PC dan Super Micro produksi International Computer Machine (ICM) yang di Indonesia dipasarkan PT H.L. Enterprise menawarkan kelebihan lain yaitu color monitor yang dilengkapi dengan lapisan anti radiasi dan anti refleksi untuk menjaga kesehatan mata pemakai. Sharp melalui agennya PT Tritanu, mulai bulan depan akan memasarkan tiga seri lap top, PC 4602,PC 4641 yang mempunyai kecepatan 1 MHz dan PC 5514 yang berkecepatan 12 MHz. "Lap top ini merupakan pilot program kami", ujar Ir. Fx. Kikie, manajer penjualan PT Tritanu. "Segmen pasar kami juga khusus", ujarnya melanjutkan "yaitu kalangan profesi tertentu, dokter, teknisi, konsultan dan wartawan media massa". PC Everex STEP 386, menurut rencana akan masuk ke Indonesia pertengahan tahun ini. PC yang mempunyai kecepatan 20 MHz ini akan dipasarkan PT Micronics Internusa. Harga PC jenis ini mahal, karena dianggap kecepatannya istimewa. Di Singapura saja harganya mencapai 16 ribu dollar Singapura atau sekitar Rp 16 juta. Beralasan kalau Djohan Tirtowidjojo, direktur PT Micronis Internusa mengatakan, "segmen pasarnya agak high class, baik pribadi maupun perusahaan". Lain lagi dengan produk Hewlett Packard yang di Indonesia dipasarkan oleh PT Berca Indonesia. Hewlett Packard: (HP) sejak lama menyadari, sistem IBM adalah sistim yang paling dominan. Karena itu HP sendiri kemudian mengikuti sistem IBM. Inilah yang menyebabkan produk HP kini melesat di pasaran. PT BERCA INDONESIA, distributor produk Hewlett Packard Menurut majalah FORTUNE terbitan Januari 1989, Hewlett Packard (HP) menduduki posisi puncak dalam produksi komputer tahun 1988. Tahun sebelumnya, menurut majalah yang sama, IBM-lah yang menduduki tempat itu, sedangkan posisi kedua dipegang Digital Equipment. HP harus puas hanya di tempat ketiga. Tahun 1988 HP boleh bangga karena mengungguli semuanya dan mendapat nilai 7.60, Apple Computer berada di tangga kedua dengan nilai 7.48 sedangkan IBM melorot ke peringkat ketiga dengan nilai 7.46. Kebanggaan HP juga merupakan kebanggaan Ir. Wendra Halingkar, Marketing & Sales Manager PT Berca Indonesia yang bertanggung jawab atas pemasaran komputer HP di Indonesia. Menurut Wendra, printer jenis Laser Jet yang diproduksi HP kini menjadi inceran pasar di Indonesia. Para pemakai komputer IBM Compatible banyak yang berhasrat memiliki printer Laser Jet HP, karena kerjanya yang cepat dan hasil cetakannya sangat baik. Agar tetap kuat di pasar HP menetapkan tiga strategi: serius dalam bidang standar komputer, melaksanakan distributed data processing dan pengembangan teknologi komputer. Dengan dilaksanakannya distributed data processing (DPP), HP diharapkan dapat bertahan pada peringkat atas baik dalam kualitas maupun kuantitas. Selain itu, sejak 1985 HP sebenarnya melakukan investasi besar-besaran dalam pengembangan teknologi komputer. Yang paling tersohor adalah teknologi Reduced Instruction Set Computer (RISC). Sejak mengimplementasikan RISC itulah HP unggul di pasaran. Wendra termasuk yang berpendapat, komputer di Indonesia belum digunakan secara rnaksimal. Komputer, baik yang main frame, mini computer maupun personalcomputer lebih banyak digunakan untuk keperluan perkantoran. Ketiga jenis komputer tersebut belum menjangkau masyarakat luas karena masih terbatasnya infrastruktur jaringan telepon. Sebagai Marketing & Sales Manager ia tidak juga mengingatkan, produk HP yang paling dibanggakan saat ini adalah berbagai peralatan cetak dari data yang disimpan. Alat cetak warna yang menghasilkan gambar mirip foto berwarna asli, menurut dia, akan sangat membantu presentasi dan meningkatkan citra. PT. Djakarta Computer Supplies. Bicara tentang komputer orang sering -- lupa bahwa komputer juga membutuhkan kertas, karbon dll. Usaha di bidang ini akan sangat membantu kelancaran penggunaan komputer. PT Djakarta Computer Supplies (DCS) lebih memilih bergerak di bidang ini. Dengan rendah hati, Saridam, dari DCS, mengatakan, usahanya memang kelihatan kecil. Ia dan teman-temannya mendirikan bisnis tersebut ketika pengguna komputer di Indonesia masih dapat dihitung dengan jari tangan. Tetapi, ketika berbagai instansi pemerintah mulai menggunakan komputer, kebutuhan akan formulir kertas komputer terasa sekali. Misalnya untuk kuitansi pemb,ayaran listrik, yang setiap bulan diterima para pelanggan listrik di Indonesia. Karena kuitansi tersebut diproses melalui komputerisasi yang digunakan tentu saja formulir kuitansi komputer. Selain membuat formulir tersebut, DCS juga menyediakan formulir untuk kuitansi telepon dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang setiap tahun berganti. Karena jasanya dalam bidang ini PT DCS mendapat kepercayaan dari para pengguna formulir komputer. Karena itu pula perusahaan ini mendapat penghargaan sebagai pionir dalam bisnis tersebut. "Sembilan puluh lima persen hasil produksi PT DCS menggunakan bahan baku dalam negeri", kata Saridam. Bahan baku sisanya memang diimpor. Misalnya untuk bahan karbon pada formulir komputer ganda yang menggunakan karbon. Karena kertas tipis sebagai bahan karbon juga belum diproduksi di Indonesia, kertas tipis ini pun terpaksa diimpor. Namun, pekerjaan pelapisannya tetap dilakukan di dalam negeri. Kini DCS tidak sendirian dan persaingan tidak terelakkan. Tetapi karena kesetiaan profesi PT DCS tetap mempertahankan kualitas produknya. Hasilnya teruji, karena itu 60% formulir yang dibutuhkan pengguna dipasok oleh PT DGS. Kesetiaan pada profesi itu pula yang membuat perusahaan ini berkejaran dengan perkembangan komputerisasi. Peralatan modern DCS yang ditempatkan di kawasan industri Pulogadung, kini dapat membuat formulir tiket penumpang pesawat udara dalam bentuk continuous form. Suatu kebanggaan buat DCS, karena peralatan modern itu adalah mesin pertama yang dipasang di Asia Tenggara. P.T. GRATIKA -- Multi Pelayanan Informasi dan Komunikasi. Informasi yang baik harus didukung sarana yang baik pula dalam bidang penyimpanan, pengolahan serta penyampaiannya. Perusahaan Umum Telekomunikasi, PT Indosat dan PT Asuransi Jasa Indonesia yang berpengalaman luas dalam bidang komputer dan komunikasi ingin berbagi pengalaman dengan masyarakat. Itulah dasar pembentukan PT GRATIKA. Dengan jasa perusahaan tersebut masyarakat luas diharapkan dapat memanfaatkan berbagai kemajuan di bidang teknologi informasi yang berkembang begitu cepat. "Potensi ketiga BUMN ini akan digunakan bagi masyarakat luas", kata Drs. H.A. Luthfi Wahyono, Direktur Utama PT Gratika. Dengan demikian perusahaan ini dapat memberikan nilai tambah terhadap potensi yang dimiliki ketiga BUMN tersebut. Semua orang tahu, untuk mendapatkan sambungan telepon tidaklah mudah. PT Gratika dapat memberikan bantuannya dalam hal ini. Selain itu, sebagaimana halnya perusahaan pendukung piranti lunak komputer, Gratika juga memberikan jasa konsultasi dalam pengembangan sistem informasi pengolahan data. Begitu pula dengan jasa pengembangan aplikasi komputer untuk membantu para pemakai jasa dalam pengembangan berbagai aplikasi yang bersifat tailored sesuai kebutuhan pemakai. PT Gratika tidak lupa pula menyediakan pelayanan data center, berbagai program jadi bagi sistem asuransi umum dengan nama GINSURE, aplikasi sistem broker asuransi, GINBROKE, aplikasi sistem akuntansi, sistem-administrasi rumah sakit dan paket-paket untuk aplikasi yang dijalankan pada personal computer. Dalam bisnis piranti lunak komputer, PT Gratika telah menyusun konsep kerja untuk lima tahun mendatang. Jelas, Gratika telah melihat prospek dunia komputer yang menguntungkan di Indonesia. Meskipun dikenal sebagai penusahaan komputer yang melayani piranti lunak, Gratika juga menyediakan piranti keras, berupa komputer Laserdata dari Amerika Serikat. GLOSSARY Distributed data processing Penggunaan beberapa komputer yang terpisah satu sama lain (tempatnya berjauhan). Ini dilakukan melalui fasilitas komunikasi dan bertujuan, memecahkan suatu masalah bersama-sama. Main frame Secara umum berarti komputer besar. Tetapi bisa juga berarti rak tempat menahan central processing unit dan memory sebuah komputer besar. Mini computer Komputer kecil hingga sedang. Biasanya dapat melakukan beberapa program sekaligus. Personal computer Microcomputer yang disebut personal karena melayani kebutuhan satu orang pada suatu waktu tertentu. Continuous form Kertas printer yang saling bersambungan. Dasar halaman yang satu terikat pada bagian atas halaman berikutnya. Dengan cara ini kertas dapat dimasukkan ke dalam printer dengan mudah. Copy Mentransfer data dari satu file ke file yang lain sedemikian rupa sehingga file yang kedua merupakan duplikasi dari file pertama. PT. MULTI DATACOM Pemerosesan yang cukup makan waktu dan prosedur impor yang ruwet membuat PT Multi Datacom mencoba merakit sendiri CPU (Central processing unit) merk Bitcom, yang sejak tahun 1980 diimpor langsung dari Jepang. Meski dirakit di Jalan Pasar Baru, Jakarta, semua komponen CPU berasal dari Jepang dan Taiwan. Bitcom card tempat penyimpanan data teac drive, tempat dan penggerak disket, dan power supply, didatangkan dari Jepang. Sedangkan casing, kotak CPU, dan Keyboard, papan ketik, berasal dari Taiwan. Sebelum dipasarkan, CPU Bitcom menjalani berbagai uji coha. Begitu selesai dirakit, test pertama, dijalankan dengan soft ware, kemudian buming, dinyalakan, selama 3 hari penuh, lalu percobaan goncangan, dan terakhir dijalankan lagi dengan software. CPU dan keybord Bitcom ini dijual dengan harga Rp 1,3 juta, sedangkan monitornya merk Key West, yang masih impor dari Jepang, seharga Rp 500 ribu. "Setiap bulan kami bisa menjual sekitar 300 unit. Jadi sejak kami rakit, tahun 1980, sekitar 24 ribu unit sudah terjual dan penjualan paling besar adalah tahun lalu, sekitar 5000 unit," tutur L. Pedro Satryadi, managing diretor, PT Multi Datacom. Menurut dia, pada tahun penjualan terbanyak itu, pembelinya kebanyakan anak-anak sekolah. Sebagai pelayanan purna jual, Multi Datacom memberikan waktu garansi 1,5 tahun, termasuk spare part. Selain itu, kepada pembeli komputer yang masih agak awam diberikan training selama sebulan, 2 kali seminggu yang lamanya 2,5 jam. "Yang kami berikan adalah pengenalan komputer. Lotus, Word Star, dan Dbase," lanjut Pedro. Meski sekarang ini berbagai merk komputer banyak ditawarkan, ia merasa demand terhadap komputer masih tetap besar, karena itu ia tidak pesimis. PENDIDIKAN TERPADU MANAGEMEN & KOMPUTER Kebutuhan akan akuntan publik yang mempunyai ketrampilan komputer membuat drs. H. Indra Syarif membuka sekolah pendidikan komputer. Dengan bekal pengetahuan akunting dan pengalaman lapangan. ia memadukan dengan latar belakang pengetahuan managemen sang istri, yang lepasan fakultas ekonomi jurusan management UI maka berdirilah Pendidikan Terpadu Managemen & Komputer (PTMK, tahun 1986). Di tahun pertama memang jumlah siswa yang mendaftar tidak terlalu banyak, namun tahun berikutnya yang mendaftar 1500 calon siswa. "Tapi melihat fasilitas dan jadwal yang ada, kami hanya bisa menampung sebanyak 660 peserta pendidikan," kata Indra Syarif. Setiap siswa mendapat 1 komputer, 3 buah disket, dan buku penuntun kursus. Pada tingkat introduction, para siswa memperoleh teori-teori pengenalan komputer, flowcharting, pengenalan sistem informasi manajemen, dan operating data processing. Dan praktek yang diperoleh yaitu operating system, Lotus 123, dbase III, serta word star. Di tingkat basic programming para siswa mendapat teori basic keyword programing, basic sequensial file handling, dan basic random file handling. Dan praktek yang diperoleh basic structure programming, bsic file handling. sorting method, dan up dating method. "Untuk mencapai tingkat basic programming, para siswa harus belajar selama 4 bulan, dengan perincian 3 kali pertemuan, masing-masing 3 jam," tutur Indra. Untuk merangsang siswa agar tekun mempelajari program yang diberikan, PTMK memberikan beasiswa. Besarnya bervariasi, mulai dari 100% sampai 50%, tergantung dari prestasi yang dicapai siswa yang bersangkutan. Selain itu kepada siswa yang mampu menjadi juara kelas, diberi hadiah tabanas sebesar biaya yang ia keluarkan untuk mengikuti pendidikan tersebut. PTMK juga membantu mencarikan pekerjaan kepada para lulusannya. "Kami memberikan surat pengantar secara langsung kepada siswa untuk menghubungi sendiri perusahaan-perusahaan yang meminta tenaga melalui PTMK. Hingga kini beberapa siswa lulusan PTMK sudah bekerja di Depkes, Perum dan lain-lain," tutur Indra dengan bangga. PT MULTI POLAR Selain mensupply segala jenis komputer Personal Computer (PC) Mitac, Mini, dan Mainframe ke bank-bank, PT Multi Polar juga mengembangkan program khusus untuk bidang perankan. Program khusus yang disebut Arto Moro Banking System (AMBS) ini diperuntuk bagi komputer jenis Mini dan Mainframe, yang merupakan modifikasi dari package program SAFE/36, 100% dikembangkan oleh Software Division Centre (SDC) PT Multi Polar. AMBS ini mempunyai sifat yang fleksibel, efisien, aman, terpadu, dan siap pakai. Adapun aplikasi yang dikembangkan oleh AMBS ini adalah aplikasi giro, deposito, general ledger, ATM (Automatic TellerMachine). Sedangkan untuk PC aplikasi yang dikerjakan antara lain payroll, general ledger, giro, deposito, pinjaman, tabungan, KIK/ KMKP, dan lain-lain. Sampai kini aplikasi di PC digunakan di sekitar 8 bank, aplikasi untuk Mini/Mainframe di lebih dari 5 bank, dan aplikasi ledger card machine di 10 bank. "Produk kami memang berorientasi ke aplikasi perbankan. Di samping itu ada juga modul-modul yang menarik seperti cek saldo giro/tabungan melalui telepon dan atomatis dijawab komputer (artocall), dan melakukan mutasi/transaksi secara otomatis melalui telepon. Selain itu, kami juga melayani transfer data/pengiriman uang dari komputer ke komputer melalui saluran telex (artomail), dan otomatisasi kliring. Masyarakat perbankan telah mengetahui adanya aplikasi tersebut," tutur Ir. Handoko A. Tanuaji. Meskipun jumlah vendor dan merk komputer yang muncul di pasaran semakin banyak, PT Multi Polar tidak menganggapnya sebagai suatu ancaman. "Untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat, kami akan selalu meningkatkan mutu dan kualitas. Juga memberikan pelayanan dan purna jual yang terbaik," tambah Handoko sambil tersenyum. I.B.S. (Intemational Buslness System) IBS adalah produsen komputer terkenal di Taiwan, yang banyak memasarkan produksinya di Amerika Serikat. Sampai tahun 1980, kita di Indonesia, belum menemukan komputer merk IBS ini, karena IBS belum melirik Asia Tenggara sebagai tempat memasarkan produksinya. "In 1981, they agree with us for the future of Singapore and South East Asia market. We confess that Indonesia is the best place for investment," ujar Steve Fang, manajer produksi IBS Jakarta. Lalu sejak Januari 1981, mereka mulai memperkenalkan komputer jenis PC (5 slot), PC (8 slot), semi AT, dan AT, yang semuanya didatangkan dari negara asalnya, Taiwan. Meski waktu itu komputer belum populer, sambutan masyarakat Indonesia cukup baik. Melihat kenyataan hari itu dan meramal masa depan yang lebih baik, IBS mulai melangkah lebih jauh. Tahun 1985, mereka mendirikan pabrik di Tangerang, Jawa Barat, dan memproduksi komputer jenis Turbo PC/XT, Super rurbo, IBS - 386 (32 bit), dan IBS Tower 386. Hasil produksi ini dipamerkan di 4 showrooms, di Jalan Antara, Jalan Hayam Wuruk, di Kebayoran Centre, dan di Sarinah Jaya Blok M. Selain dipasarkan di dalam negeri, hasil produksi ini juga "dilempar" ke IBS Singapura, yang akan menjualnya lagi ke segala penjuru dunia. Setiap bulan pabrik di Tangerang itu menghasilkan 300 unit komputer, 85% di antaranya adalah jenis Turbo PC/XT dan Super Turbo. Dengan kata lain, sejak 1985 hingga kini, sudah 12.000 unit komputer jenis itu yang diproduksi. "Memang jenis itu yang paling banyak kami produksi, karena itu yang paling baik pemasarannya. IBS - AT kami produksi 20 unit, dan IBS - 386 (32 bit) serta IBS - Tower 386, masing-masing 5 unit tiap bulannya," tambah Steve dengan bahasa Indonesia yang cukup fasih. Sebagai sole agent Sotec, IBS juga mencoba memperkenalkan komputer jinjing, yang populer di luar negeri dengan sebutan lap top. Lap top buatan Jepang yang diberi nama Spark I dan Spark II ini masuk ke Indonesia pertengahan tahun 1986 dan kelihatannya cukup banyak peminatnya. "Di tahun pertama, kami bisa menjual 100 unit, kemudian 250 unit di tahun berikutnya, dan 350 lagi di tahun 1988, " ujar Steve. Keistimewaan lap top selain bentuknya pipih, juga ringan (mudah dijinjing), menggunakan tenaga balerei, dan memakai 31/2 inch floppy disk (disket kecil). Menurut Steve, kebanyakan pembeli lap top, yang dijual dengan harga Rp 3 juta dan Rp 4,9 juta, adalah kalangan manajer, foreigners, dan mereka yang bekerja di pedalaman. Setelah cukup sukses dengan Spark I dan Spark II, Spark III, yang mempunyai kecepatan 10 MHz, akan masuk ke Indnesia bulan Maret mendatang. PT ARCOM PRIMANTARA SYSTEM Mula berdiri tahun 1981 dengan nama Komputerland, kemudian tahun 1985-86 diubah menjadi Infoland atau PT Arcom Primantara System. Setelah tiga tahun berdiri perusahaan menjadi authorized dealer IBM, untuk komputer PC, dan hampir semua produk IBM. Sebagai salah satu dari beberapa dealer IBM, Infoland dianggap cukup punya prestasi, dalam penjualan tahun lalu, perusahaan ini mendapat penghargaan dari IBM, karena berhasil melewati target penjualan yang ditetapkan. "Tahun 1987 kami berhasil menjual sebanyak 22 unit dari yang ditargetkan 10 unit," kata Dida Rustani, manajer penjualan Intoland. Melebihi target, barangkali merupakan impian para penjual, dan agaknya dewi fortuna sedang berpihak pada Infoland. Seperti tahun sebelumnya, tahun 1988 perusahaan ini juga mampu melompati target. "Bedanya, untuk tahun 1988 sistem target itu diganti dengan kuota. Kuota untuk mini komputer S 36 dan AS 400 itu 800 ribu US dollar. Sampai akhir tahun lalu kami memang sudah melebihi jumlah kuota ini. Namun siapa yang akan terpilih sebagai penjual terbaik untuk tahun 1988 belum ketahuan, tambah manajer keuangan, Rudy Rachmat. Dibanding tahun lalu, menurut Rudy, kenaikan mencapai 150%. Apa resep perusahaan ini hingga mampu 2 tahun berturut-turut melebihi target penjualan? "Kami tidak menjual lepas, setiap pelanggan yang menemui kesulitan dalam menggunakan produksi IBM, kami bantu baik dalam software maupun hardware-nya. Kami mengutamakan purna jualnya dan kami juga punya software package, di samping garansi 1 tahun," jelas Dida. Di perusahaan ini memang ada training department, software house, service department, dan support technical. Meski kini banyak muncul komputer merk lain dan orang mudah membelinya, Dida dan Rudy yakin pangsa pasaruntuk IBM tetap baik, "karena orang lebih suka pakai IBM, baik yang original maupun yang compatible daripada jenis lain," lanjut mereka sambil tersenyum. MICRO COMPUTER Perkembangan komputer di Indonesia, khususnya di bidang komputerisasi akuntansi perusahaan, kelihatannya cukup besar. Karena itu, dibutuhkan tenaga-tenaga terampil, baik sebagai pengelola maupun sebagai operator. Itulah sebabnya Hasnil B.Sc berani membuka program Micro Accounting Software, 4 tahun silam, dan kini program komputer akuntansi. "Kami lihat prospeknya cukup bagus, sebab tampaknya semua perusahaan menuju ke arah komputerisasi akuntansi. Di Jakarta sendiri, kelihatannya, lembaga pendidikan akuntansi ini tidak lebih dari 10 buah. "Kami yakin, nilai software untuk akuntansi masih bisa bersaing," tutur Hasnil yang menjabat direktur Micro Computer Center. Tujuan program ini adalah mendidik dan melatih peserta menjadi tenaga pembukuan dengan value added skill dalam komputer akuntansi yang siap pakai, yang mampu menyusun, merancang dokumen-dokumen, prosedur dan memakai program-program komputer akuntansi secara mahir dan efektif. Dalam program ini diajarkan konsep-konsep dan aplikasi komputer akuntansi dengan penggunaan waktu yang efektif. Yang istimewa, program dalam bahasa Indonesia sudah tersedia, mampu memuat transaksi sampai 16 digit, memiliki 3 level password, access data yang random dan cepat, dan menggunakan system fault tolerant (data tidak rusak meski listrik mati), serta integrated dengan IBM PC. Harga Micro Accounting Software yang ditawarkan ini hanya Rp 700 ribu per modul, dengan discount untuk pembelian di atas satu modul. Khusus di Jakarta, Micro Computer Center memberikan dukungan berupa training dan data entry 1 bulan untuk pembelian minimal 8 modul. "Kami juga memberikan in house training kepada pembeli program kami, yang umumnya terdiri dari pabrik-pabrik swasta," ujar Hasnil. Dengan alasan untuk memasyarakatkan komputer akuntansi, Micro Computer Center, sejak Oktober tahun silam, membuka pendidikan. Kursus ini lamanya 2 bulan (2 kali seminggu), 2 jam setiap kursus, mengajarkan 8 program yang mencakup buku persediaan, buku piutang, buku utang, buku penjualan, buku pembelian, buku kas/bank, buku besar neraca rugi laba, dan buku arus kas/budget. Biaya pendidikan ini senilai Rp 500 ribu, sudah termasuk diktat, 8 buku petunjuk pemakaian paket software berikut disket yang dipakai khusus dalam kursus. "Murid kami adalah siswa-siswa SMEA dan pegawai yang sedang menambah atau memperdalam akuntansi," kata Hasnil BITS & BYTES COMPUTER Tahun 1986 adalah awal usaha yang sukses bagi Bits & Bytes Computer. Baru setengah tahun sebelumnya buka usaha, tahun berikutnya sudah berhasil memetik "buah"-nya. Di tahun itu toko komputer, yang terletak di Selatan Jakarta ini, mampu menjual sekitar 40 50 unit, jenis PC, setiap bulannya. "Terus terang, saya sendiri surprise, waktu itu market komputer bagus sekali. Di tahun ini orang banyak beralih dari jenis lain ke komputer IBM Compatible," kata Christian Cokro, 25, direktur utama Bits & Bytes Computer. Meski hanya mampu menjual 35 unit per bulan pada tahun berikutnya, grafik penjualan kembali meroket di tahun 1988. Tahun silam itu, dari 4 tokonya Christian berhasil menjual 50 -- 60 unit tiap bulannya. "Namun profit sudah turun karena banyaknya competito dan persaingan tidak sehat dari para penjual, yang berani mengambil profit margin hanya 3%. Jadi mereka jual hanya untuk memutarkan cash flow-nya. Itu 'kan persaingan tidak sehat," tutur Christian yang tamatan sekolah, komputer di Michigan, Amerika Serikat. Karena letak tokonya di daerah perumahan, di Jalan Fatmawati, 70% konsumennya adalah pribadi, hanya 30% perusahaan yang membeli komputer dari Bits & Bytes ini. "Lucunya,90% dari pribadi yang membeli PC kami itu adalah orang asing yang tinggal di sekitar Jakarta Selatan ini," lanjut Christian sambil tertawa. Selain menjual, Bits & Bytes juga merakit komputer, jenis PC, yang diberi nama EGA XT/AT. Tiap bulan bisa dihasilkan 250 unit PC, yang dikerjakan oleh 10 tenaga perakit. "Keistimewaan komputer kami adalah komponen dalamnya berkualitas tinggi, pokoknya kompartibilitasnya terjamin. Semua software yang dijalankan IBM PC, juga bisa di EGA ini," tutur anak sulung dari 4 saudara ini. Christian menasehati masyarakat agar lebih selektif bila ingin membeli PC, karena banyak PC yang baru dipakai 6 bulan atau 1 tahun sudah rusak dan spare part-nya tidak bisa diganti atau harganya hampir sama dengan PC baru. "Kami sering memperbaiki PC kenalan kami, yang tidak beli pada kami, ternyata spare part-nya sulit atau mahal, padahal mereka pakai belum lama," lanjutnya. PT. H.L. ENTERPRISE Tak kenal, maka tak sayang. Agaknya, pepatah itu berlaku bagi komputer merk ICM, International Computer Machine, yang buatan Jepang. Sejak PT. H.L. Enterprises menjadi agen tunggal ICM, tahun 1985, baru perusahaan-perusahaan Jepang saja yang menggunakan komputer ini. "Mungkin karena faktor fanatisme. Tapi umumnya orang Jepang di Indonesia, umpamanya, bila ingin membeli barang produksi negaranya, akan mencek dulu ke negara asalnya. Apakah produksi itu. memang ada di Jepang dan bagaimana mutunya. Kalau memang ada dan mutunya baik, biarpun lebih mahal mereka akan beli. 75% konsumen kami adalah perusahaan Jepang," tutur Sonny Franslay, direktur penjualan PT H.L. Enterprise. Ia mengakui, memang harga untuk PC dan Super Micro ICM lebih tinggi 20 - 35% ketimbang komputer compatible merk lain. "Harganya lebih mahal karena komponennya kami impor langsung dari Jepang. Jadi compatibilitynya terjamin, dan kualitasnya jauh beda dengan yang ada di Indonesia. ICM adalah komputer yang betul-betul ditunjang oleh service. Garansi yang kami berikan adalah 2 tahun, sedang komputer lainnya semuanya cuma setahun," kilah Sonny. Harga lebih tinggi. Itu merupakan handy cap ICM yang membuatnya kurang atau belum diminati masyarakat padahal sebenarnya, selain kualitasnya lebih baik ICM menggunakan color monitor yang dilengkapi oleh lapisan anti radiasi dan anti refleksi, yang tidak merusak mata pemakainya. Meski agak kurang populer di Indonesia, H.L. Enterprises tidak menganggap itu sebagai kesulitan dalam memasarkan produk ICM. "Sebab kami punya pasar-pasar sendiri. Buktinya, sejak tahun 1986 sampai 1988 peningkatan kami mencapai 60%. Dengan kata lain, hingga saat ini yang sudah terjual 3000 unit. Kami tidak mau mengurangi kualitas pasar dalam negeri," tambah Sonny. Sonny menilai, sudah saatnyalah Indonesia mempunyai suatu lembaga informatika mengenai komputer, atau S.I.I (Standard Industri Indonesia). "Sebab selama ini, nampaknya, yang ditetapkan baru hal-hal yang spesifik dan umum saja, sedangkan mengenai kualitas belum terfokuskan juga belum dipikirkan untuk memasarkan komputer ke luar negeri, yang membuat kualitas harus benar-benar terjamin. Untuk itu kami minta pihak WAS Bank, sebagai lembaga yang. menentukan standar komputer-komputer yang akan dipakai di perusahaan, untuk memikirkan ini," tutur Sony. Karena merasa kurang bisa "main" dalam pasaran dalam negeri, H.L Enterprises mempnyai target menembus pasar luar negeri, dengan perbandingan 60% ekspor dan 40% untuk di pasarkan di dalam negeri. Untuk bisa memenuhi target ini, mereka akan merakit komputer ICM di Jakarta, yang akan dimulai bulan Februari. Tahap pertama, ekspor direncanakan akan ke Amerika Serikat dan Australia. Lalu tahap kedua, ke Afrika Selatan, karena dianggap pasarannya cukup baik. Untuk itu, mereka akan memanfaatkan kantor atau perwakilan di luar negeri untuk membuat transaksi dan Jakarta yang akan mengirim barangnya. PT MICRONICS INTERNUSA Sebentar lagi, akan semakin banyak pilihan komputer PC yang mempunyai kecepatan 20 MHz dan 25 MH2. Setelah Compact dan IBM PS 2 model 80 akan muncul di Indonesia PC Everex, buatan Amerika Serikat. Di negara asalnya sendiri PC Everex ini sedang booming. Net sales-nya naik dari 10,5 juta dolar di tahun 1987 menjadi 266,7 juta dolar di tahun 1988, padahal ketika baru diproduksi, tahun 1985, penjualan bersih hanya 9 juta dolar. Karena komputer ini mempunyai kecepatan yang istimewa, tidak aneh kalau harga yang ditawarkan juga cukup tinggi. Untuk PC Everex STEP 386 yang akan masuk nanti, diberi kepada pelanggan garansi setahun penuh, termasuk spare part. "Kalau di sini tidak bisa diperbaiki, akan kami kirim ke Everex Singapura," ujar Rudy Rusdiah, managing editor PT Micronics Internusa yang memasarkan komputer ini. Karena sifatnya masih baru perkenalan Rudy belum bisa menetapkan target penjualan per bulannya. "Marketnya memang masih kami pelajari, tapi segmen pasar kami sudah jelas," kata Djohan Tirtowidjojo, yang menjabat sebagai Direktur perusahaan tersebut. Selain menjual komputer sistem, Micronics Internusa juga memasarkan beberapa card, antara lain VGA card dan EGA card, tape back up, dan modem dijual ke perusahaan-perusahaan yang menjual atau merakit komputer dalam jumlah besar. Lembaga Pendidikan Komputer Santa Lucia Memasyarakatkan komputer. Itu tujuan drs. H. Soetanto, direktur yayasan Pendidikan Komputer Santa Lucia (PKSL). Untuk menggapai tujuannya itu PKSL yang dipimpinnya itu menyediakan bea siswa, mulai dari 30% sampai 100%. Bea siswa ini diberikan kepada siswa yang lulus ujian atau test masuk. "Mereka yang mendapat nilai 90, kami beri bea siswa 100%. Yang mendapat nilai antara 80-90,75%, dan yang nilainya di atas 50% mendapat 30%," ujarnya. Ia menolak dikatakan terlalu murah menyediakan nilai bagi calon peserta kursus. "soal-soal yang kami berikan bukanlah soal-soal yang mudah, karena itu kami berani menyediakan bea siswa yang cukup besar," kilah Soetanto. Ujian masuk ini wajib bagi para calon siswa kursus, termasuk bahasa Inggris, aptitude test, dan pengetahuan terpadu (bahasa Indonesia dan Pancasila). Menurut Soetanto, selain aptitude test, pengetahuan terpadu dan bahasa Inggris amat perlu bagi pengguna komputer. Sejak PKSL dibuka, Maret 1987, hingga Januari 1989, jumlah siswa tercatat 8291 orang, yang terdiri dari mahasiswa dan karyawan. Sebelum mengikuti ujian, setiap siswa diwajibkan membuat paper dan mempresentasikannya. Di tingkat pertama, atau tingkat operator 8 yunior programmer, yang lamanya 4,5 bulan, peserta diharuskan membuat paper Basic Programming. Di tingkat II, programmer, selain membuat paper, siswa juga harus mengumpulkan study kasus. Di tingkat III, advanced programmer, calon peserta ujian wajib membuat paper dari study kasus yang diberikan PKSL. dan mempresentasikannya di depan beberapa dosen penguji. Dan di tingkat akhir, system analyst & design, selain paper study kasus, siswa harus melakukan kuliah kerja praktek di perusahaan-perusahaan. Kepada siswa yang telah menyelesaikan pendidikannya, PKSL memberikan Surat Tanda Selesai Belajar (STSB), dan diikutsertakan dalam ujian negara. "Bukannya sombong, setiap ujian negara pesertanya 80% adalah lulusan Santa Lucia dan tempatnya selalu di sini," kata Ir. Renardhy H. Lumelle, direktur PKSL sambil tersenyum. Untuk melayani sekian ribu siswa, PKSL. menyediakan 150 unit komputer yang siap digunakan tiap siswa. "Setiap siswa 1 komputer dan setiap 2 unit komputer dilengkapi 1 printer," kata Renardhy. Di antara 37 tenaga pengajar, 90% berasal dari beberapa sekolah tinggi komputer di Jakarta. Menurut Renardhy, mereka lebih menguasai informatika manajemen. Kahar Duta Sarana Bila listrik mati pada saat jam sibuk, kegiatan kantor yang menggunakan listrik tentu terhenti. Padahal bank, toko swalayan, atau kantor Samsat Polda (Sistem Administrasi Satu Atap, Polisi Daerah), yang mengurus STNK, agaknya tidak bisa menunda pekerjaan. Sebab, setengah jam saja terlambat, pekerjaan akan semakin menumpuk, dan nasabah, biasanya, tidak sabaran. Untuk menjawab persoalan tersebut, Kahar Duta Sarana (KDS) menawarkan sebuah alat yang diberi nama Inverter. Alat ini berfungsi sebagai pengganti listrik yang tiba-tiba putus atau menjaga kestabilan aliran listrik yang sering mengalami fluktuasi. Memang hampir ada kesamaan antara Inverter dengan UPS (Uninterrupteble Power Supply). Keduanya sama-sama mempunyai fungsi sebagai pengganti aliran listrik. "Bedanya UPS menggunakan baterei kering, atau nickel cadium, yang bisa bertahan sampai 10 menit. Sedangkan inverter memakai tenaga aki mobil yang mampu bekerja sampai 2 jam. UPS fungsinya lebih banyak sebagai back up memory, sedangkan inverter lebih sebagai back up operation," tutur Kemal Toha, direktur KDS. Untuk menjaga kelangsungan pekerjaan dan tidak terganggu oleh putusannya aliran listrik, inverter bisa digunakan pada komputer, mesin tik listrik, telex, facsimile, ataupun key telephone. Ada 3 jenis Inverter KDS, CD (Catu Daya) 100 watt, 200 watt, dan 500 watt, yang dijual dengan harga antara Rp 255 ribu sampai 475 ribu. "Inverter ini kami buat sendiri sejak tahun 1982, setelah setahun sebelumnya kami impor dari TEC Jepang. Hingga kini kami sudah menghasilkan 9.800 unit, yang dijual oleh 18 dealer kami di seluruh Indonesia," tambah Kemal. Melihat penjualan Personal Computer (PC) saja tahun lalu yang mencapai 80 ribu unit KDS yakin pasar inverter ini cukup baik untuk tahun-tahun mendatang. INFO DATA Sebagai distributor tunggal Data General Corporation, Amerika Serikat, Info Data menyediakan berbagai information solutions. Selain software applications, bridge communication, intermec barcode, special peripherals, dan training, sudah tentu mereka menawarkan berbagai jenis komputer, mulai dari PC sampai super macro. "Tapi 'tekanan' kami lebih ke arah mini computer, " kata Sunder Sundriyo, manager penjualan Info Data. Sejak tahun 1979 mendatangkan produk Data General hingga akhir tahun silam, sudah sekitar 200 unit mini dan supermini computer yang terjual. Menurut Sunder pangsa pasar cukup menjanjikan nuansa cerah, sebab produk-produk mereka digunakan di hampir semua sektor, perkantoran, pendidikan, perkebunan, rumah sakit, pabrik, bank, dan lain-lain. Sampai tahun lalu pemakai paling besar komputer Data General adalah beberapa departemen pemerintah, meski swasta tidak kecil jumlahnya. Tanpa mau mengungkapkan kesulitannya dalam pemasaran, Sunder mengakui hal itu memang ada, "tapi bagi kami kesulitan adalah tantangan, yang harus dicari way out-nya, " ujarnya sambil tersenyum. Ia melihat hingga kini persaingan masih sehat, karena menunut dia, vendor lain mendidikan masyarakat menjadi computer minded. SAINT D'INDOSOFT Jakarta Computer Education Centre Kompleksnya masalah tenaga kerja sebagai yang dirasakan telah memberi ilham bagi Ir. Achmad Zaenal Abidin, Sarjana Teknologi Industri ITB untuk mengkaji berbagai gagasan melalui lembaga pendidikan komputer yang ia kelola. Dengan membandingkan hasil didikan yang siap pakai dan pertumbuhan lapangan kerja, ia menyimpulkan bahwa harus ada pemecahannya, karena setiap perusahaan, pada hakekatnya hanya mau menerima tenaga kerja yang sudah siap pakai. Tak hanya itu saja. Zaenal yang menjadi Direktur Lembaga Pendidikan Saint d'Indosoft pun melihat bahwa perusahaan juga membutuhkan tenaga yang berpengalaman dan mengantungi referensi pekerjaan yang baik dan nyata. "Ini yang membuat saya tertarik untuk menekuni lembaga pendidikan yang namanya bermakna suci ini." Dengan bekal Sarjana Fakultas Teknologi Industri jurusan Elektro Arus Kuat berikut pengalaman magang di berbagai perusahaan komputer dalam dan luar negeri, ia mengajukan sebuah gagasan yang dalam dan sistematis yaitu Integrated Consulting and Recruitment Membership (ICRM) yang dikelola oleh Indosoft Training and Recruitment Centre (ITRC). Bahkan untuk mensyahkannya, ia tidak tanggung-tanggung mendaftarkannya ke Departemen Kehakiman. "Ini untuk mendapatkan hak ciptanya," katanya menambahkan. ICRM yang dikelola oleh ITRC ini tak lain adalah wadah untuk menyiapkan dan menjamin anggotanya dengan penuh tanggung jawab untuk mendapatkan pekeriaan yang layaK dan sesuai dengan kualifikasinya masing-masing. Menurut pengusaha yang berasal dari Jawa Tengah ini, program ini sangat bermanfaat baik bagi anggota, perusahaan maupun lembaga yang ia bawahi. Dan untuk menjadi anggota yang tentu saja berasal dari siswanya sendiri, ia mengajukan perjanjian tertulis di atas materai. Demikian pula terhadap perusahaan yang akan menerima anggota ITRC menladi pegawai. "Ini tidak hanya yang terpenting adalah kepastian hukum," kata Zaenal. Dengan menggunakan sistem ini ia mengatakan peserta kursus tidak hanya sekadar membeli ijasah melainkan membeli referensi kerja yang diperlukan perusahaan. Dalam memilih anggota ITRC untuk dikirim ke perusahaan, Zaenal tidak melakukannya secara gegabah. "Kami tidak sembarangan menerjunkan mereka jika belum lulus psikologi-attitude testnya," katanya seraya menambahkan bahwa cepat atau lambat anggota memperoleh pekerjaan sangat tergantung pada minat, kesungguhan dan kemampuan anggota itu sendiri. Demikian pula batas waktu sangat tergantung pada kemampuan anggota ITRC dalam bekerja dan besarnya Aplikasi Sistem yang dibuat. "Makin besar sistem yang dibuat, berarti referensi kerja semakin meyakinkan dan membawa dampak positif pula bagi anggota tersebut," katanya yakin. Menurut Direktur Utama Indosoft ini, ia dan perusahaannya pernah memperoleh kepercayaan dari Bank Dagang Negara untuk mendidik beberapa karyawan pilihan untuk ditempatkan di pusat komputer bank. Pekerjaan seperti ini memang merupakan orientasi utama perusahaannya khusus di bidang spesifikasi teknis software. Karena itu pula, peserta kursus yang datang pun, lebih sering mereka yang sedang bekerja terutama di sektor perbankan. Berdasarkan kecenderungan ini maka lahirlah sebuah moto yang selama ini dijunjung tinggi oleh ITRC yakni "jika Anda ingin mempunyai pengalaman kerja nyata dengan referensi yang meyakinkan." Memang tidak terlalu mudah menjamin seseorang untuk memperoleh pekerjaan yang baik. Tetapi langkah ini menurut Zaenal merupakan terobosan strategis yang nyata untuk turut memecahkan masalah tenaga kerja. Ia menyadari bahwa generasi muda kita bukanlah generasi si Boy yang ada dalam film. "Itu sangat tidak realistis," katanya tegas. Dan untuk merintis jalan yang panjang itu Zaenal berharap ICRM dapat menjadi Bursa Tenaga Kerja bermutu. Ia mengharapkan pula agar produk ITRC merupakan First Class White Collars yang akan menjadikan Indonesia Recruitment Centre dapat memasuki semua bidang dan disiplin ilmu. Lembaga Pendidikan Kejuruan (LPK) Saint Mary. LPK Saint Mary adalah lembaga pendidikan kejuruan yang telah berhasil "memberikan" lapangan pekerjaan kepada sejumlah pesertanya. "Jumlahnya tidak saya ingat betul sebab disini tersedia sekitar 9 kejuruan", kata Lois Niki Juluw MBA Direktur LPK Saint Mary. Kesembilan kursus tersebut adalah: bahasa Inggris, Akademi Sekretaris, Kursus Sekretaris 6 bulan, Akademi Bahasa Asing, Kursus Akuntansi, kursus Angkutan Niaga Udara, Ticketing and Tariff Course dan kursus Komputer. Lois mengakui kursus Komputer baru saja dimulai awal tahun ini. "Ini diadakan untuk memenuhi permintaan peserta yang mengikuti kursus kejuruan lain di lingkungan LPK Saint Mary ini", katanya menambahkan. LPK Saint Mary dibuka pada 1985 setelah lois menamatkan studinya di Nothingham University. Pertama, ia membuka kursus bahasa Inggris, kemudian kursus Sekretaris. Karena cukup banyak permintaan, ia membuka Akademi Sekretaris dan Akademi Bahasa Asing. Menyusul kemudian kursus Akuntansi,Angkutan Niaga Udara, Kursus Tarif dan Tiket, lalu kursus Komputer. Tenaga pengajar LPK Saint Mary kini berjumlah 60 orang. Mengapa sebanyak itu? Karena murid selalu bertambah. Itu pulalah sebabnya Saint Mary mengadakan kursus pagi, sore dan ada pula malam hari. Untuk merangsang peserta, ia juga menawarkan semacam bonus kepada siswa terbaik. Ia memilih 6 siswa terbaik untuk memperoleh bea siswa dengan perincian 100% untuk yang terbaik, lalu 75% dan seterusnya. "Bea siswa ini boleh digunakan siswa untuk periode kursus berikutnya", katanya. Selain itu, LPK Saint Mary juga membantu menyalurkan siswa terbaik tersebut ke perusahaan yang memerlukan. "Di kursus komputer ini kami menjalankan sistem interaktif, kata Ir. Heryakto, S. Hartomo, Sarjana pertanian yang bertugas menangani kursus Komputer di LPK Saint Mary. Menurut Heriyakto tingkat kursus komputer di LPK Saint Mary dibagi atas Wordstar, Dbase II plus, Lotus 1-2-3 dan paket Sekretaris. Menyinggung hak cipta proteksi belum ada, kata Heriyakto. Dan selama tujuannya untuk mencerdaskan bangsa, kenapa tidak boleh copy-mengcopy? Katanya sambil bertanya. Komentar Lois Niki Juluw tentang hambatan cukup menarik. "Hambatan itu ada saja selama kita berhubungan dengan manusia. Apalagi siswa yang rata-rata masih sekolah lanjutan. Tetapi kita berusaha untuk mengatasi", katanya. Meski demikian, ia optimistis bahwa kegiatan belajar mengajar, yang menurut istilahnya "berpacu dalam pendidikan" dalam bentuk kursus semacam ini akan meningkat. "Orang kita maunya jalan pintas, cepat. Orang mau cepat dapat ini", katanya sambil menggosok telunjuk dan Pramudita Teknologi Sistem Informasi (Pratesis) -- Bidang Pemeliharaan. Menggunakan komputer dengan mengabaikan pemeliharaan (maintenance) jelas dapat membuat mesin canggih itu protes dan dapat mengakibatkan tambahan biaya yang tidak dianggarkan sehingga merupakan suatu surprised budget. Nah, bisnis di bidang ini tentu bermanfaat. "Ini memang bisnis baru di Indonesia," tutur Ir. Ronny Aipassa, General Manager Pratesis. Padahal, di negara-negara yang telah memanfaatkan komputer secara maksimal, bisnis seperti ini sudah tidak asing lagi, di Eropa saja ada sekitar 300 perusahaan sejenis kami, belum lagi di Amerika, Australia dan Asia. Cuma, menurut Ir. Ronny, perusahaannya hanya memberikan jasa perawatan kepada komputer dengan merk dagang IBM. Dalam pemberian jasa perawatan ini PT Pratesis didukung oleh perusahaan sejenis di ASEAN dan Eropa untuk technical knowhow dan penyediaan suku cadang, meskipun demikian Pratesis dapat membeli suku cadang di perusahaan IBM setempat tanpa pengecualian. Rasanya perlu juga diketahui bahwa di Indonesia tercatat lebih kurang 65 pemakai main frame-merk IBM dan ratusan mini komputer IBM yang belum tentu semuanya menggunakan fasilitas pemeliharaan karena biayanya cukup mahal. Kita kadang mempunyai tendensi lebih suka membeli dan menggunakannya sedangkan faktor pemeliharaan sering dianggap sebagai beban. Menurut Ronny, usaha jasa seperti ini membutuhkan investasi besar. Apalagi Pratesis juga mendirikan Disaster Recovery Center (DRC) dengan menggunakan dua set perangkat main frame IBM beserta peripheralnya. Fungsinya kelak dapat menjalankan pekerjaan pelanggan mereka dalam keadaan darurat dan menghemat para pemakai dari pembelian main frame sejenis hanya untuk keperluan back-up saja. Jasa lain yang juga diberikan Pratesis adalah penyimpanan data pelanggan di tempat Pratesis Offisite Storage atau Remote Storage) yang merupakan compliment bagi pengguna jasa DRC. Sebagai suatu solusi terjangkau dengan tetap memakai komputer IBM, Pratesis dapat menyediakan pengadaan upgrade terhadap pelaratan-peralatan IBM dengan jaminan purna jual dan harga yang relatif jauh lebih murah. Pratesis merupakan alternatif solusi bagi user komputer IBM pada saat ini. PT Dinamika Ardimas Bagaimana cara membedakan datadata yang sudah dihimpun dalam disket? Gampang saja, pakailah Fuji Film Floppy disk. Disket yang dikeluarkan oleh Fuji Film, Jepang, ini terdiri dari 5 warna yang akan memudahkan para pengguna komputer, untuk membedakan data A, B, C, dan seterusnya. Baik disket ukuran 5 1/4 inch maupun 3 1/2 inch menggunakan 5 warna (biru, abu-abu, merah, krem, dan hijau), sedangkan disket yang berukuran 8 inch hanya berwarna hitam. "Tapi bukan berarti 1 box, yang terdiri dari 10 disket, itu mengandung 5 warna. Setiap box hanya berisi 1 warna," kata Herry Suyanto, direktur PT Dinamika Ardimas (DA), yang memasarkan disket ini di Indonesia. Ketika pertama mendatangkan disket ini, tahun 1982, mereka hanya berani mengimpor 200 box setiap bulan, ternyata jumlah itu tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Maka 2 tahun kemudian, DA menaikkan jumlah impor menjadi 100%, dan akhir tahun lalu peningkatan itu mencapai 400% dari tahun sebelumnya. "Segmen pasar kami adalah mereka yang menghargai data, sebab data itu 'mahal', dan karena itu disket kami lebih banyak dipakai di perusahaan-perusahaan ketimbang di perumahan. Floppy disk yang kami pasarkan ini adalah benar-benar memenuhi standar internasional," tambah Herry sambil tersenyum. Karena itu, mungkin, harga per boxnya agak lebih tinggi daripada disket lainnya. Untuk ukuran 5 1/4 inch MD 2D (standar IBM) dijual dengan harga Rp 28.500, -- sedangkan yang MD 1D Rp 20.500, --. "Sekarang ini banyak disket MD 2D yang dijual murah, padahal itu disket MD 1D dan belum tentu memenuhi standar, karena sekarang ini banyak masuk ke Indonesia disket tanpa label baru di sini diberi label. Jadi enggak ketahuan standarnya," tutur Teto Supriatna, pengawas floppy disk DA. Saint d'Indosoft Jakarta Computer Education Centre Ir.A. Zaenal Abidin, Direktur Utama IndOsOft Utama Technology ZLtd. (IUT) merupakan salah satu pendiri Lembaga Pendidikan Komputer Saint d'IndOsOft yang berorientasi pada Aplikasi Komputerisasi secara penuh dan terpadu untuk menyambut Era Informasi dan Komunikasi Data dengan Komputer. Orientasi tersebut didasarkan pada pengalamannya dengan Aplikasi Komputer baik di Perusahaan-perusahaan Dalam maupun Luar Negeri. Beliau yang mengembangkan System dan Programming Aplikasi di IBM Mainframe S/ 4361-4381 pada Bank Pemerintah besar untuk menonitor seluruh Cabang yaitu: Assets and Liabilities Manayement dengan Cost of Money, Cost of Overhead, Cost of Fund, Spread Effektif a/d Lending Rate Effektif, Corporate Feasibility Study Cashflow, Accounting untuk seluruh Cabang baik Rupiah maupun Valuta Asing Extra maupun Intra komptable, Foreign Exchange Deal, Payroll, Pendefinisian Chart Of Account dan Setting-up parameter transaksi/ystem KAPITI International Banking System untuk beroperasinya Staco International Finance Ltd. Hongkong serta Integrated Accounting dengan PCBase (SuperMicro) pada Perusahaan dan Perbankan lainnya. Kantor IndOsOft Utama Technology Ltd. sebagai Pusat Software House, Hardware Supplier, Computer Consultant, IndOsOft Training & Recruitmeni Centre (ITRC) dan Kampus Saint d'IndOsOft yang menempati area + 800 m2 serta beralamatkan di Jl. Pegambiran no. 37 Rawamangun (200 m dari terminal bus) Depan ARTOMORO Dept. Store, Jakarta Timur telp. 489-1 085, 489-0540. Gedung yang penuh dengan ide/gagasan konsepsional, kemampuan Softwarenya menyaingi bahkan bisa mengalahkan Lembaga Perusahaan besar sejenis lainnya, serta dipercayai oleh Perusahaan-perusahaan/Bank besar untuk mendidik dan memilih para pegawainya dalam mencetak System Analyst, Programmer dan Operator guna menangani aplikasi-aplikasi system terpadu. FASILITAS PENDIDIKAN: - Izin resmi a/d SK DEPDIKBUD No. 1126t/ PLSM/II/12-11 5/XII/1988. - Ijazah disamakan/resmi dari P&K. - Teori dengan Overhead Projector & MAGNABYTE PC-Color Big Screen. - Praktek 1 siswa 1 komputer IBM kT TURBO COLOR dgn HARD DISK. - Jaminan Kerja bidang Management & Infor masi melalui ITRC. - Inhouse Training untuk Aplikasi IBM/ Compatible PC, SuperMicro, Mini dan Mainframe. - Staf Pengajar dengan pengalaman Aplikasi Komputer bisnis maupun teknik dalam & Luar Negeri lulusan ITB, UI, IPB, ITS, Stanford University USA, Massachusetts Institute of Technology USA dan PT terkenal lainnya. - Laboratorium NetWork Multi User dengan XENIX Operating System. - Semua Ruang Exclusive & Fuh AC. -- Tempat Parkir sangat memadai. - Lokasi mudah dicapai, dengan kendaraan pribadi/umum. - Musholla/tempat ibadah. - Restoran memadai/PujaSera. KOMENTAR BEKAS SISWA INDOSOFT: Kristi, karyawati dari sebuah Bank Pemerintah besar yang terkenal dengan Management dan komputerisasinya secara Integrated Bankin System salah satu lulusan System Analys/Programmer Saint d'IndOsOft, mengatakan secara pribadi, bahwa: "Pendidikan yang saya peroleh dari Lembaga ini membawa manfaat besar terutama untuk hal-hal yang berhubungan dengan aplikasi. Perbankan yang menggunakan perangkat keras IBM Mainframe S/4361-4381 (komputer besar), jarang ada bahkan mungkin tempat lain tidak ada Lembaga Pendidikan yang memberi pelajaran Komputer hingga ke aplikasi yang menggunakan sarana IBM Mainframe disamping Mini dan PC". Ia yang membantu menyelesaikan Programprogram besar dan rumit yaitu Foreign Exchange Dealing serta Transaksi Luar Negeri lainnya berpesan: "Kalau ingin belajar Komputer, harus mengtahuai benar di Lembaga mana akan belajar, supaya setelah lulus ilmu dan pengalaman dengan baik, sehingga bagi yang sudah bekerja bisa memperbaiki prestasi dan meningkatkan karir sedangkan bagi yang belum bekerja, bis menjamin/mempermudah untuk mendapatkan pekerjaan melalui ITRC". "Pengalaman Lembaga ini dalam Aplikasi system yang menggunakan IBM Mainframe, Mini maupun PC banyab sehingga terus terang saya berterima kasih sekali dengan pendidikan dan bimbingan pengalamannya yang memang sangat advance dalam teknik logika berpikir untuk pemecahan masalah system dan program komputer, programnya selalu terstruktur sangat baik, sanga pendek, effektif, effisien, prosesnya cepat dan running well (tak banyak masalah setelah dija lankan), mudah serta cepat untuk dimodifikas dirubah sesuai dengan perkembangan situasi permintaan User, waah . . pokoknya saya sangat puas dan kagum pada Saint d'IndOsO1 dengan ITRC-nya, padahal sebelum pendidika di SDI pngetahuan program saya sama sekali nol, jadi saya merasa memang dibesarkan olel Saint d'IndOsOft!" Sebagian calon ITRC Angkatan 1, sedang menjalankan Psychotest di Saint d'IndOsOft untuk segera ditempatkan ke Perusahaan perusahaan/instansi besar maupun menengah Psychotest tersebut, dilakukan oleh para Psycholog Akhli yang sudah biasa dalam menangan Recruitment pegawai Perusahaan-perusahaan besar yang membutuhkan tenaga-tenaga profesional dan kwalified.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini