Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Manggala Agni memiliki cara inovatif untuk mengajak generasi muda menjaga lingkungan serta mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Manggala Agni Daops Tinanggea, Sulawesi Tenggara, memberikan edukasi lingkungan kepada murid taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP), di Kabupaten Konawe Selatan, di atas alat transportasi yang mengantar dan menjemput para pelajar ke sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Edukasi lingkungan dalam program Kendaraan Giat Belajar ini, menggunakan kendaraan operasional Manggala Agni yang dimodifikasi sebagai transportasi antar-jemput anak-anak sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kendaraan ini menjadi pintu masuk dalam upaya pendekatan kepada masyarakat, melalui edukasi lingkungan dan karhutla sejak dini. Dalam perjalanan antar-jemput dan waktu-waktu khusus sebelum dan setelah jam sekolah, tenaga pengajar yang juga dari anggota Manggala Agni ini menyampaikan materi pengajaran,” ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raffles B. Panjaitan.
Saat ini, terdapat tiga desa di Kabupaten Konawe Selatan yang memperoleh layanan tersebut, yaitu Desa Tatangge, Desa Lanowulu, dan Desa Roraya. Kabupaten ini dikenal sebagai wilayah rawan karhutla di sekitar Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.
"Inovasi ini sangat membantu Manggala Agni untuk mensosialisasikan pencegahan karhutla dan bina cinta lingkungan. Melalui pendekatan kepada anak-anak sekolah diharapkan mereka akan menularkan ilmu yang diperolehnya kepada orang tua dan lingkungan sekitar. Sebagai generasi penerus, penyadartahuan ini sangat penting,” katanya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, mengapresiasi inovasi Manggala Agni selain upaya-upaya pencegahan karhutla yang selama ini siaga dilakukan di lapangan.
“Banyak jalan dan cara untuk masuk dan menyatu bersama masyarakat. Pendekatan terus-menerus harus dilakukan kepada masyarakat untuk mengajak mereka agar mencegah karhutla. Generasi muda harus diberikan pemahaman akan pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah karhutla sejak usia dini. Nantinya, diharapkan tercipta generasi yang mencintai alam dan lingkungannya agar tetap lestari,” ucapnya.
Berdasarkan informasi di lapangan, diketahui orang tua murid yang mendapatkan layanan ini, merasa sangat terbantu dan merasa lebih aman ketika anak-anaknya dititipkan di Kendaraan Giat Belajar ini. Sebagian dari mereka juga mengatakan akan menghentikan perilaku membakar lahan, karena merasa adanya kedekatan moril dengan Manggala Agni yang semakin tumbuh.
Para guru juga merasakan manfaatnya, antara lain anak-anak didik mereka datang ke sekolah semakin tepat waktu, peningkatan pengetahuan, dan terbentuknya perilaku santun. Sebagian anak-anak bahkan bercita-cita ingin menjadi Manggala Agni. (*)