Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengunjungi Desa Paya Meta, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Kamis, 12 Mei 2022. Kunjungan tersebut untuk meninjau sapi yang terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sesuai arahan Bapak Presiden, memerintahkan Kementerian Pertanian bersama Satgas yang di dalamnya ada TNI, Kepolisian, Kejaksaan dan lintas kementerian untuk berada di daerah-daerah yang sudah ditetapkan PMK," kata Mentan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Mentan, mitigasi dan antisipasi Pemerintah Provinsi Aceh bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan Satgas dalam menghadapi penyebarluasan virus PMK patut di apresiasi.
Selain Jawa Timur, Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Aceh Tamiang sebagai daerah wabah PMK. Penetapan ini seturut terinfeksinya 2.555 ekor sapi dan 13 ekor sapi yang terkonfirmasi mati.
Menurut Mentan, ada tiga agenda yang akan dilakukan Kementan dalam menanggulangi PMK yang berlaku secara nasional. Agenda pertama menurutnya adalah agenda temporary, yaitu dengan pengadaan vaksin, melakukan vaksinasi darurat, dan pembatasan lalu lintas hewan serta produk hewan.
"Kami juga menyiapkan agenda SOS, seperti melakukan pemusnahan terbatas ternak yang terkonfirmasi positif PMK, pemberlakuan lockdown zona wabah pada tingkat kecamatan/Kabupaten di setiap wilayah, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait SOP Pencegahan dan pengendalian PMK," ujarnya.
Agenda ketiga, lanjut Mentan, yaitu Agenda Permanen melalui pembuatan vaksin oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), kemudian melakukan vaksinasi massal dan surveilans secara rutin.
Di hadapan masyarakat Aceh Tamiang, Mentan menegaskan bahwa PMK bisa ditangani dengan baik. Langkah yang dilakukan Pemprov Aceh dan Pemkab Aceh Tamiang dalam menanggulangi wabah ini sudah sesuai dengan harapan banyak orang. "Dari sekian banyak hewan ternak yang menjadi suspect ternyata bisa disembuhkan. Intinya dalam menghadapi PMK ini jangan panik," kata dia.
Bupati Aceh Tamiang, Mursil, yang mendampingi Mentan dalam kunjungan tersebut mengungkapkan bahwa lockdown menjadi pilihan saat ini. "Sapi-sapi dari Aceh Tamiang tidak boleh keluar dan sapi dari luar tidak boleh masuk ke sini. Demi kepentingan bersama," ujar Mursil. (*)