Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR Ri, Siti Fauziah, SE, MM, menginformasikan kegiatan baru, yakni Bincang Kebangsaan. Acara ini membahas topik kebangsaan termasuk nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung dalam Empat Pilar MPR.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kegiatan Bincang Kebangsaan hari ini merupakan kegiatan perdana. Konsep kegiatan ini adalah berbincang dengan narasumber dalam suasana yang lebih santai," kata Siti Fauziah dalam Bincang Kebangsaan perdana di Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 16 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Narasumber yang diundang dalam acara perdana tersebut adalah Sekretaris Fraksi PKB MPR dan Wakil Ketua Badan Penganggaran MPR, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th.I, MM.
Menurut Siti Fauziah, selama ini penanaman nilai-nilai luhur bangsa banyak dilakukan dalam forum resmi dengan suasana yang formal. Suasana ini berbeda dengan Bincang Kebangsaan. "Dengan Bincang Kebangsaan, kita ingin mengajak masyarakat memahami nilai-nilai kebangsaan, tugas dan wewenang MPR, dalam suasana yang lebih rileks dan santai serta tidak menegangkan," ujar Bu Titi, sapaan akrab Siti Fauziah.
Dalam Bincang Kebangsaan, lanjut Titi, berbagai masalah kebangsaan dibicarakan. Misalnya, masalah terkait dengan momentum Sumpah Pemuda, Pancasila, Hari Pahlawan dan lainnya. Bincang Kebangsaan juga untuk menumbuhkan semangat kebangsaan. "Bincang Kebangsaan ini membuka usulan, masukan, dan pemikiran bahkan curhat dari masyarakat," ujarnya.
Hadirin yang menjadi peserta dalam Bincang Kebangsaan disebut sebagai sahabat kebangsaan. "Dengan sebutan sahabat kebangsaan, kita mencoba untuk lebih mendekatkan dan merangkul masyarakat. Sebutan sahabat terasa lebih dekat dan terbuka. Dengan demikian suasana dalam Bincang Kebangsaan lebih cair dan santai," tutur Titi.
Walaupun dalam format santai, imbuh dia, namun tidak mengurangi makna dan tujuan dari kegiatan Bincang Kebangsaan. Pesan inti tetap tersampaikan kepada masyarakat, terutama penguatan penanaman nilai-nilai luhur bangsa.
"Narasumber anggota MPR tetap menyampaikan materi, namun terbuka untuk masukan, usulan, pikiran, dan curhat dari sahabat kebangsaan. Apapun bisa disampaikan kepada narasumber dan pihak MPR," katanya.
Masukan, usulan, pikiran, dan curhat masyarakat, menurut Titi, penting bagi MPR untuk menyesuaikan metode dan strategi penyampaian dan internalisasi nilai-nilai kebangsaan.
"MPR akan terus menanamkan dan menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan yang terangkum dalam Empat Pilar MPR dengan cara sedekat mungkin dan masuk ke semua lapisan masyarakat," ucap Titi. (*)