Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO MPR - Tersebutlah Ki Lurah Semar yang sedang prihatin melihat Negara Amarta, yang dulu sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Empat Pilar, tapi belakangan sudah makin ditinggalkan. Sebagian orang mementingkan dirinya sendiri, tidak lagi ada gotong royong. Alam pun mengingatkan dengan menunjukkan berbagai peristiwa, seperti gunung meletus, banjir di mana-mana, dan berbagai peristiwa lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertanggungjawaban sebagai among projo, dilakukan Ki Lurah Semar melalui aksi Mbangun Jiwo yang mengajak rakyatnya kembali mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar. Nasihat Ki Lurah Semar ini disampaikan melalui pagelaran wayang kulit dengan lakon "Semar Mbangun Jiwo", di Desa Bantengan, Kecamatan Karang Gede, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu, 9 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pagelaran wayang yang menampilkan dalang Ki Joko Sunarno berlangsung di halaman rumah sang dalang. Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kelompok DPD yang juga Ketua Badan Pengkajian MPR Bambang Sadono, bersama anggota MPR Fraksi Partai, Golkar Bowo Sidik, dan anggota MPR Fraksi PPP, Irgan Chairul Mahfiz, hadir bersama ratusan masyarakat dari Desa Bantengan dan sekitarnya. Selain itu, hadir juga Ketua Kosgoro Provonsi Jawa Tengah Sutomo, yang menjadi mitra MPR dalam penyelenggaraan pagelaran seni wayang kulit ini.
Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, selaku panitia penyelenggara pagelaran seni budaya tradisional wayang kulit ini, melaporkan pagelaran seni budaya wayang tersebut merupakan salah satu kegiatan MPR dalam mensosialisasikan Empat Pilar MPR. Seperti diketahui, MPR dalam mensosialisasikan Empat Pilar menggunakan berbagai metode, seperti training of trainers (ToT), lomba cerdas cermat, serta outbound.
Pagelaran seni budaya wayang ini dipilih sebagai salah metode Sosialisasi Empat Pilar, menurut Siti, karena seni wayang ini masih sangat digemari masyarakat. Selain itu, untuk mensosialisasikan Empat Pilar, pagelaran seni budaya ini juga upaya MPR untuk menggali dan melestarikan seni budaya tradisional di berbagai daerah di Indonesia agar jangan sampai punah.
Pagelaran seni budaya wayang di Desa Bantengan ini diawali dengan penyerahan tokoh wayang, Semar, oleh Bowo didampingi oleh Irgan, Siti, dan Sutomo, kepada dalang Ki Joko Sunarno. (*)