Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL -- Puspa (35) bimbang. Tahun lalu, dia berencana memasukkan Resha, putrinya ke lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Namun masa pandemi tidak memungkinkan bagi anak didik untuk hadir di sekolah untuk pembelajaran tatap muka. Semula, dia berkeinginan menunda rencananya dan cukup mendidik sendiri anaknya di rumah. Namun, Puspa mengaku tidak terlalu paham, pendidikan seperti apa yang perlu diberikan untuk anak balitanya itu. “Saya tidak terlalu mengerti apa saja yang sesuai untuk usia anak saya,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berpendapat, pendidikan di masa pandemik tetap harus diberikan kepada anak, termasuk pada anak usia dini. Kemendikbud menetapkan pembelajaran tatap muka untuk jenjang PAU dimulai pada Juli 2020. Kementerian telah menyiapkan acuan pembelajaran bagi guru dan orangtua dalam memberikan pendidikan kepada anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemendikbud mengingatkan bahwa jenjang PAUD merupakan kesempatan yang tidak kembali, karena di masa ini perkembangan otak, sosial, dan emosional berada di tahap paling pesat. Keberadaan layanan PAUD akan membantu orang tua memberikan pendidikan yang sesuai untuk putra-putrinya.
“Untuk PAUD dan SD, Kemendikbud menyiapkan modul-modul spesifik yang bias dijalankan oleh guru dan orang tua secara independen di rumah dalam masa kondisi pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di sebuah acara daring Pengumuman Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 pada 7 Agustus
lalu.
Menteri Nadiem mengatakan modul PAUD berfokus pada prinsip “Bermain adalah Belajar”. Ini agar lebih meningkatkan psikososial, meningkatkan kesenangan belajar di rumah, dan menurunkan kebosanan yang sering terjadi bagi anak-anak PAUD. “Proses pembelajaran ini adalah dalam kegiatan sehari-hari yang kontekstual sehingga anak bisa berpartisipasi dalam kegiatan orangtua,” katanya.
Untuk pembelajaran anak usia dini, tersedia ragam paket belajar dengan muatan agar anak dapat mencapai perkembangan yang dituju selama satu semester. Paket pertama dilakukan secara daring dengan learning management system. Selanjutnya paket kombinasi yaitu melalui luring dan kunjungan rumah jika memungkinkan. Terakhir adalah drop off, berupa pembelajaran dengan distribusi media cetak dan kunjungan ke rumah jika memungkinkan.
Orang tua dapat melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari. Sejumlah panduan komunikasi diberikan untuk memfasilitasi proses belajar untuk mengasah aspek kognitif, motorik, bahasa, sosio-emosional, dan kecakapan hidup. Aktivitas mandiri atau bersama dilakukan melalui sumber belajar yang tersedia dalam bentuk daring, luring (TV dan radio), dan cetak yang sesuai dengan kondisi dan pilihan keluarga.
Selanjutnya, terdapat lembar pemantauan berupa evaluasi yang dilakukan bukan untuk menilai anak. Evaluasi tersebut sebagai alat bantu bagi guru dan orangtua atau keluarga untuk mengetahui kemajuan atau hasil pembelajaran.
Dengan demikian, keberadaan layanan PAUD menjadi pentingbagi orangtua untuk pendidikan putra-putrinya. Proses pembelajaran dilaksanakan secara terencana dengan memperhatikan berbagai aspek yang dibutuhkan anak usia dini. Baik guru dan orangtua memiliki panduan untuk bekerjasama dalam memberikan pengajaran kepada anak terutama di masa pandemik seperti saat ini.(*)