Menjual rumah sekaligus lingkungan. Kenyamanan dan eksklusifitas pemukiman diunggulkan untuk memenangkan kompetisi pasar yang makin ketat. MEMASARKAN rumah kepada golongan menengah atas tidak hanya rumit, tetapi juga membutuhkan kiat penjualan berjurus banyak. Segmen pasar ini bukan lagi membeli rumah sekedar tempat tinggal. Lebih dari itu, pilihan mereka ditentukan berdasarkan banyak pertimbangan yang bukan melulu soal teknis dan mutu bangunan lagi. Teknis dan mutu bangunan pada rumah yang dipasarkan untuk golongan ini -- - dengan harga mulai dari puluhan juta sampai milyaran rupiah, sudah dengan sendirinya menjadi standar yang mesti diperhatikan oleh semua developer. Artinya, tipe yang sama yang dibangun developer berbeda, rata-rata sama baiknya. Begitu pula pengadaan fasilitas dasar, seperti air minum, listrik dan te!epon. Maka tidak mengherankan bila kiat pemasaran rumah kelas atas ini menggunakan jurus menonjolkan keunggulan-keunggulan di luar unsur teknis dan kualitas serta fasilitas dasar tadi. Keunggulan yang kerap ditonjolkan, dan memang ternyata ampuh itu, antara lain, lokasi dan aksesibilitas ke pusat kota, ekslusivitas komplek pemukiman, kenyamanan menghuni, kelengkapan dan kemudahan mendapatkan layanan fasilitas pendukung, keindahan panorama dan suasana lingkungan. Unsur-unsur itulah yang dipertimbangkan pembeli -- dan dengan demikian mampu mempengaruhi tingkat harga. Dengan tipe luas yang sama, harga rumah di pemukiman yang satu bisa saja terpaut banyak dengan rumah di lokasi yang lain. Sebab, seperti kata salah seorang pengusaha real estate, "Itulah harga yang harus dibayar untuk kelebihan yang hendak dicapai calon penghuni dari pemukiman di mana ia membeli rumah." Diakui beberapa developer, dari banyak unsur keunggulan yang ditonjolkan itu sulit menentukan mana yang paling memikat konsumen dalam membeli rumah. Yang jelas, tiap pemukiman memiliki karakteristik dan kelebihan sendiri-sendiri. Ada yang unggul karena pemukiman yang dibangunnya bersuasana pegunungan. Ada yang karena lokasinya sangat dekat dengan pusat kota. Ada pula pemukiman yang disukai lantaran lingkungannya sehat dan bebas polusi. Malah tak jarang yang menonjolkan segi ekslusifitas pemukiman -- meski hal ini kadang menimbulkan pertanyaan dan, kecurigaan. Padahal, seperti kata Ir. Ciputra, mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), "sesungguhnya ekslusifitas pemukiman menengah atas ini lebih mengarah pada -- misalnya -- penjagaan keamanan yang lebih ketat di sekitar kawasan yang disebut ekslusif tadi." Dan jaminan keamanan itu, kata developer yang lain, "memang termasuk yang mendorong mengapa orang mau membeli dengan harga yang lebih mahal untuk rumah tipe luas yang sama yang dapat dibelinya di pemukiman lain dengan harga lebih murah." Terlepas dari dampak sosial akibat ekslusifitas tadi, pemukiman menengah atas sebenarnya menyumbang tidak kecil terhadap program pemerintah yang mentargetkan pembangunan 450 ribu unit rumah -- oleh swasta maupun pemerintah -- dalam Pelita V. "Kita harus akui peran rumah-rumah menengah dan mewah juga tidak kecil terhadap pencapaian target itu," ujar Mohamad S. Hidayat, Ketua Umum REI. . BUKAN SEKEDAR MENJUAL RUMAH BUKIT GADING VILLA NUANSA PERBUKITAN DI BELAHAN UTARA KUTIPANNYA: Developer yang sudah banyak membangun rumah mewah seharusnya juga memalingkan perhatian dan modalnya untuk membangun rumah menengah dan sederhana. Banyak rumah dijual dengan menonjolkan ekslusifitas pemukiman -- meski hal itu sering menimbulkan persoalan dan kecurigaan. Padahal, tak jarang ekslusifitas yang ditonjolkan itu lebih berupa ketatnya keamanan di pemukiman itu. Harus diakui, rumah mewah dan menengah punya peran dalam pencapaian target dibangunnya 450.000 rumah dalam Pelita V. Mahalnya harga rumah bukan selalu karena kualitas bangunnya lebih baik. Tetapi karena keunggulan unsur pendukungnya: lokasi, aksesibilitas ke pusat kota, lingkungan yang nyaman dan berhawa pegunungan misalnya. Ada yang menawarkan rumah siap huni, juga kapling siap bangun. Developer tertentu malah melarang penghuni merombak rumahnya agar tak merusak keseluruhan rancangan lingkungan pemukiman. Di banyak pemukiman mewah dapat dilihat kepiawaian manusia merancang pemukiman dan menciptakan kenyamanan seakan hendak menampilkan kembali sepenggal bumi yang hilang. Begitu kuatnya komitmen pada kelestarian lingkungan hidup, ada developer yang bahkan menghindari menguras air tanah. Dan mengaplikasikan teknologi sederhana untuk mengolah air sungai untuk memenuhi kebutuhan air bersih di pemukiman. PEMUKIMAN Bukit Gading Villa bak mutiara di tengah kota satelit Kelapa Gading. Dengan sentuhan suasana pegunungan -- contohnya dibuat berbukit-bukit -- justru di Jakarta Utara yang berhawa pantai. "Keunikan ini sekaligus keunggulan kami," papar H. Zaelani Zein, Direktur P.T. SUMMARECON AGUNG, developer yang membangun Bukit Gading Villa pada areal 70 hektar. Dengan demikian, "Untuk mendapatkan suasana pegunungan yang nyaman itu, penghuni tak perlu bermukim di pinggir kota," sambungnya bangga. Pria yang merintis pemukiman Kelapa Gading, yang kini bertumbuh menjadi seluas 500 hektar, dari mula-mula -- yang disebutnya -- tanah hanya sepetak itu, tak berlebihan. Dari Bukit Gading Villa, mobil-mobil yang meluncur di jalan tol Cawang -- Tanjung Priok tampak di depan mata. "Inilah kota satelit di tengah kota," lontar Zaelani bangga. Kenyamanan Bukit Gading Villa bukan cuma lingkungannya yang tertata asri dan nyaman. Pengertian kenyamanan, bagi developer yang pernah meraih predikat teladan di tahun 1986 ini, bahkan mengandung unsur kemudahan aksesibilitas ke pusat kota. "Semua pemukiman -- apalagi yang di pinggir kota -- dapat memberikan kenyamanan. Tapi kenyamanan itu akan sia-sia jika untuk mencapai pusat kota penghuni mesti mengalami kemacetan lalulintas berjam-jam," kata Zaelani. Fasilitas dengan standar hidup modern kelas atas pun tersedia sangat lengkap. Tak kurang dari 28 delapan lapangan tennis. Kelapa Gading Sport Club mencakup kolam renang ukuran olympic, 4 lapangan bulu tangkis, 5 lapangan squash, pusat kebugaran, restoran dan ruang resepsi, dan tempat bermain anak-anak selengkap taman ria. Ada Kelapa Gading Plaza, sebuah pusat perbelanjaan modern yang terpadu -- pertokoan, pasar swalayan dan perkantoran. Juga bioskop kembar. Semua fasilitas itu, diakui Zaelani, memang bukan hanya diperuntukkan bagi penghuni Bukit Gading Villa. Tetapi juga untuk penghuni Kelapa Gading. Namun, standarnya layak bahkan untuk kelas penghuni Bukit Gading Villa -- yang berpenghasilan lebih tinggi ketimbang penghuni Kepala Gading umumnya. Lagi pula daya tampung semua fasilitas itu masih lebih dari memadai untuk seluruh penghuni kawasan 500 hektar itu -- termasuk di dalamnya Bukit Gading Villa. Konsep pemasaran yang jitu, tampaknya juga menjadi kelebihan Bukit Gading Villa. Calon penghuni bebas mendisain rumah yang diinginkannya. "Kami menjual kapling dan lingkungannya. Pembeli silakan mewujudkan imajinasinya dalam disain yang mereka inginkan," lontar Zaelani. Dalam kawasan yang dilengkapi jalan lingkungan yang lebar dan dibuat dari paving block, sistem keamanannya cukup ketat. Dijaga selama 24 jam setiap hari, privacy tiap peghuni sangat terjamin. "Tak lama lagi kami akan menggunakan sistem magnetic card," ungkap Zaelani yang berpenampilan sederhana itu. Sistem keamanan dan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan, misalnya kebersihan dan perawatan taman, dikelola oleh -- apa yang disebut -- -Village Committe. "Penghuni benar-benar bisa hidup nyaman dan tenang di sini," kata Zaelani bangga. Dengan Bukit Gading Villa, tak keliru orang menyebut, pemukiman Kelapa Gading kini lebih elit dan lebih prestisius. * * * * . KEMANG PRATAMA KOTA MASA DEPAN MEMASUKI pemukiman Kemang Pratama, setelah seharian berkutat dengan kesibukan kota, terasa bagai menemukan kembali sepenggal bumi yang hilang. "Dan itu dapat dijangkau hanya 20 menit dari Jakarta," lontar Drs. Enggartiasto Lukita, Direktur Utama P.T. BANGUN CIPTA PRATAMA, developer yang membangun Kemang Pratama. Jalan-jalan yang lebar dan patung-patung karya pematung handal Nyoman Nuarta yang menyebar di beberapa perempatan strategis, mencuatkan kesan cita-rasa tinggi para perancang pemukiman ini. Pohon palm dan cemara, dengan aksen ragam kembang rambat, hamparan rumput tepi jalan yang terpangkas rapi dan bangunan bergaya country adalah paduan yang meneduhkan perasaan. Terasa sekali ada upaya keras memadukan unsur lingkungan dan kebutuhan pemukimnya. Hanya 68 persen dari total lahan yang dipakai membangun -- selebihnya kawasan penghijauan, membuktikan upaya itu. (Lihat box: Air Bersih: Dari Sungai untuk Penghuni). "Kami memang menawarkan lingkungan, bukan sekedar menjual rumah," kata Enggartiasto. Itu sebabnya Kemang Pratama yang dirancang sebagai, seperti kata alumnus IKIP Bandung ini, "Kota masa depan", dibangun dengan memperhitungkan makin pedulinya kelas calon penghuni yang dibidiknya pada soal kenyamanan dan kesehatan lingkungan pemukiman. Kepedulian itu pula yang menjadi alasan mengapa developer ini tak menjual lahan siap bangun. "Bangunan yang dirancang sendiri oleh pemilik dikhawatirkan akan mengacak-acak keselarasan lingkungan," ujar Enggartiasto. Mencakup areal seluas hampir 300 hektar, developer ini akan membangun sekitar 1.000 unit berbagai tipe. Fasilitasnya lengkap. Ada club house, pertokoan, bank, kolam renang, beberapa lapangan tenis, sampai becak untuk angkutan di dalam kawasan. * * * * . TAMAN BINTARO JAYA: HIDUP NYAMAN DI ALAM SEGAR BILA Eric F.H. Samola SH, Direktur P.T. PEMBANGUNAN JAYA, developer yang membangun Taman Bintaro Jaya dengan bangga menyebut pemukiman di kawasan selatan Jakarta itu sebagai tempat hidup nyaman di alam segar, tentu saja masuk akal. Lokasinya di alam perbukitan, udara yang segar, rimbun hijau pepohonan, menjadikan Bintaro Jaya sungguh sebagai sebuah kota taman. "Siapa yang tak nyaman hidup dikelilingi keasrian hamparan taman?" tanya Samola dengan air muka serius. Apalagi tersedia fasilitas dan prasarana lengkap yang -- termasuk taman -- mendapat perawatan terus menerus. Tak heran jika developer ini sudah mengeluarkan biaya belasan milyar rupiah untuk perawatan jalan, taman, sarana olahraga, dan jalur hijau. Semua fasilitas itu menyita lebih sepertiga dari nyaris 200 hektar lahan yang sudah digarap -- dari rencana pengembangan kawasan sampai 1.500 hektar. "Biaya dan lahan luas membuktikan komitmen kami untuk menciptakan kenyamanan lingkungan pemukiman," tutur Samola. Sebab, "yang kami tawarkan memang rumah sekaligus lingkungannya," lanjutnya. Lantaran bukan menjual sekedar rumah, maka Pembangunan Jaya tidak akan menyerahkan fasilitas umum yang dibangunnya di kawasan itu kepada pihak lain. "Bila diserahkan, dapatkah kualitas perawatannya dijamin sama dengan yang kami berikan?" tanya Samola. Alasan ini wajar sekali, apalagi mengingat pengembangan pemukiman ini sampai 1.500 hektar masih akan berlangsung lama. "Jika kualitas perawatan prasarana dan sarana tidak memenuhi standar kami, citra Bintaro Jaya akan mempengaruhi penjualan tahap berikutnya. Juga akan mengurangi kenyamanan penghuni lama," bebernya. * * * . VILLA MELATI MAS: HIDUP TENTERAM DI LINGKUNGAN MODERN BERPENGALAMAN membangun puluhan pemukiman, mulai dari Pulo Mas dan Taman Solo, Kelompok P.T. MISORI UTAMA & P.T. INDOKISAR DJAYA kini mengunggulkan pemukiman Villa Melati Mas. Sebuah pemukiman yang, menurut Ir. A. Handi Pranata, direktur utama kelompok ini, "sesuai bagi keluarga mapan yang mendambakan hidup tenteram di lingkungan modern." Di pemukiman ini, di samping tersedia rumah yang dibangun dengan bahan bermutu kelas satu, ditawarkan juga kavling yang di atasnya dapat dibangun sesuai rancangan diinginkannya calon penghuni. Luas kapling yang ditawarkan dari 200 sampai 800 meter persegi. "Pembeli tinggal membangun rumahnya. Kamilah yang menyediakan seluruh prasarana dan sarana sebuah kehidupan yang nyaman, modern dan lengkap," ujar Handi. Ada sarana olah raga dan rekreasi keluarga. Dari ruang senam sampai kolam renang berukuran olympic. Perpaduan udara segar, jajaran pepohonan rimbun, dan udara segar, adalah arena yang sehat untuk jogging. Akan halnya fasilitas umum dan pusat perbelanjaan, sudah menjadi fasilitas standar pemukiman kelas menengah atas ini. Misalnya supermarket, rumah toko (ruko), dan pasar. Jaringan telepon dan listrik, tentu saja fasilitas dasar yang mesti ada. Kecuali itu, lokasinya yang dapat dijangkau hanya 25 menit dari Semanggi juga mendukung pemukiman ini sebagai pilihan yang harus dipertimbangkan. Reputasi dan pengalaman kelompok perusahaan yang sudah terbukti dengan keberhasilannya membangun dan memasarkan, antara lain, Vila Cinere Mas, Villa Pejaten Mas, Villa Tomang Mas, dan Villa Sunter Mas ini setidaknya menjamin kualitas dan kenyamanan bermukim di Villa Melati Mas. . MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS CORPORATION: BAK BERLIBUR KE PEGUNUNGAN INILAH developer yang menjanjikan suasana pegunungan pada semua pemukiman yang ditawarkannya. Baik Cinere Estate maupun Puri Cinere, semua berada di ketinggian. Contour seluruh kawasan pemukimannya berbukit-bukit, menampilkan keindahan alami. Penghuni yang pulang ke rumah, bak pergi berlibur. "Ini daya tarik yang cukup kuat dari pemukiman kami," ujar Melani Sudjono B.R., Direksi Megapolitan D.C. Puri Cinere dibangun di atas lahan seluas 50 hektar. Seluruh rumah di sana bertipe mewah. Luas kaplingnya saja sudah mengesankan kemewahan dan segmen pasar yang dituju. Luas kaplingnya beragam, dari 150 meter persegi sampai 1.300 meter persegi. Dengan luas bangunan berkisar antara 85 sampai 300 meter persegi. Menurut Melani, kekhasan pemukiman inilah yang menjadi keunggulannya. Di samping berbukit-bukit, lokasi itu mudah dijangkau dan strategis. Lagi pula disain country yang ekslusif, menjadikan rumah-rumah di Puri Cinere terasa bagai puri ekslusif di tengah hamparan hijau pegunungan. "Kombinasi ini tak mungkin diperoleh di kawasan pemukiman tengah kota," katanya. Di samping Puri Cinere, yang sampai kini masih dipasarkan, Megapolitan D.C. telah berhasil dengan Cinere Estate, Griya Cinere I & II serta Cinere Country. Seluruh prestasi ini mencakup luas lahan lebih 200 hektar -- termasuk Puri Cinere. Semua di kawasan selatan Jakarta. "Dan hampir semua sudah terjual, kecuali Puri Cinere yang -- memang paling akhir dikembangkan -- masih terus dipasarkan. Adapun fasilitas yang tersedia di Puri Cinere, tentu saja jauh lebih lengkap dari fasilitas empat pemukiman lainnya di bawah Megapolitan D.C. Di sana ada club house yang lebih modern, lapangan tenis, pusat kesehatan dan olah raga, kolam renang, pusat pertokoan dan bioskop. Tak ketinggalan jogging track yang terbuat dari paving block. . BUMI SERPONG DAMAI: KOTA ABAD MENDATANG BANYAK komplek pemukiman dibangun. Kawasan perumahan bertumbuh dengan pesat di berbagai sudut dan pinggir kota. Namun, menurut Budiarsa Sastrawinata, Direktur Eksekutif P.T. BUMI SERPONG DAMAI, "pertumbuhan tersebut belum berlandaskan pada perencanaan yang menyeluruh dan terpadu. Itulah yang mendorong beberapa pengusaha real estate membentuk sebuah konsorsium untuk mewujudukan gagasan pengembangan sebuah kota baru -- yang kini tahap-tahap awal dari rencana besar itu sudah terwujud sebagai Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Lokasinya sangat strategis, mudah dicapai dari Jakarta maupun Tangerang. Hanya 45 menit dari Semanggi, kota baru ini dapat dicapai melalui jalan bebas. Angkutan umum, bis Patas misalnya, sudah melayani penghuni pemukiman di sana. Pada kota baru direncanakan akan dibangun 139.000 rumah untuk 600.000 penduduk. Eloknya, di dalam kota itu akan dibangun berbagai tipe rumah, dari rumah mewah, menengah, dan sederhana dan tipe PERUMNAS. "Dan variasi tipe rumah itu dilokasikan tidak pada unit yang berbeda. Pada Unit Satu yang kini sudah dibangun dan dua unit lainnya yang sedang dibangun, berbagai tipe itu bahkan ada yang saling bersebelahan," ungkap Budiarsa. Artinya, "Kota baru ini tidak dirancang untuk sebuah kehidupan yang ekslusif," lanjutnya. Kota ini juga akan merupakan "Central Business District" yang diharapkan dapat berperan pada tingkat regional. Pada saat fungsi ini kelak tercapai, maka kemandirian kota ini benarbenar dapat diwujudkan. Pada saat itu kota ini akan memiliki fasilitas perbelanjaan, perkantoran, pemerintahan, hiburan, aktifitas seni budaya, aktifitas keagamaan, serta aktifitas-aktifitas lainnya. "Sehingga tidak bergantung pada kota lainnya di dekatnya," papar Budiarsa. Meski untuk mencapai tahap itu masih membutuhkan waktu, toh kini penghuni yang sudah menempati Unit Satu sudah dapat menikmati fasilitas serupa -- meski memang masih dalam skala sub sentra. Pada tiap unit memang akan tersedia fasilitas lengkap sebagai sub-sub sentra. Begitu pula halnya dengan pengadaan fasilitas pelayanan. Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan, pusat kegiatan olah raga dan rekreasi dan pendidikan. Penghuni Unit Satu yang kini bermukim di sana kini merasakan sebuah lingkungan segar. Berbagai jenis perumahan, mulai dari rumah sederhana, rumah menengah dan rumah mewah sudah dan akan dibangun pada areal seluas 560 hektar. Sedangkan ruang-ruang terbuka dan hijau direncanakan seluas 200 hektar. Rumah yang kini sudah dihuni dan sedang terus dibangun terdiri dari tipe 45/160 dengan rancangan yang memungkinkan penghuni mengembangkan rumahnya. Sedangkan untuk keluarga profesional tersedia tipe 54/180 sampai 256/600. Tipe ini dibangun pada suatu lokasi yang memadukan lingkungan eksklusif dengan rancangan bangunan kontemporer. Sedangkan rumah tipe Puri, adalah rumah mewah yang dibangun secara khusus -- dengan luas kapling mulai dari 1.000 sampai 5.000 meter -- dan terencana bagi keluarga yang mengidamkan lingkungan tempat tinggal yang eksklusif. Rumah-rumah Puri terletak di tengah lingkungan padang golf bertaraf internasional. Lingkungannya beraksen bukit-bukit kecil hijau serta keindahan panorama alam. Padang golf 18 hole di tepian sungai Cisadane inilah yang agaknya membuat kota baru ini akan makin bergengsi. "Padang golf itu sedang dibuat," ungkap Budiarsa. Tak tanggung-tanggung, padang itu dirancang oleh Jack Nicklaus -- kampiun golf dunia yang sudah merancang padang-padang golf terkemuka di dunia. Prestasi nyata dan karya-karyanya dalam mewujudkan padang golf bertaraf internasional kini dapat anda buktikan di kawasan Puri Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Semua pengalaman dan prestasinya terwujud untuk pertama kalinya di Indonesia justru di kota baru ini. . AIR BERSIH: DARI SUNGAI UNTUK PENGHUNI PENGADAAN air bersih pada sebuah pemukiman baru selalu menjadi kendala -- -di samping listrik, telepon dan akses ke jalan utama. Soal ini kerap memusingkan para developer, lantaran konsumen atau calon penghuni selalu mempertimbangkan pengadaan air bersih sebagai unsur penentu memilih rumah yang hendak dibelinya. Mengharapkan pengadaan air bersih dari Perusahaan Air Minum (PAM) tentu saja tidak mungkin. Pemukiman baru -- terutama yang dibangun di pinggir kota, rata-rata belum terjangkau jaringan distribusi PAM. Sementara untuk melakukan usaha pengadaan air bersih secara swa-usaha atau swa-kelola pada tiap pemukiman, developer masih terbentur -- di luar yang berkaitan dengan faktor alam -- pada kelayakan ekonomisnya. Banyak unsur harus diperhitungkan jika hendak membangun instalasi itu agar tetap ekonomis dan tidak lebih mahal harganya dibanding harga air bersih yang diusahakan PAM. Misalnya, bahan baku air harus mudah diperoleh dan murah, dapat dioperasikan oleh tenaga lokal, biaya operasi dan pemeliharaannya murah. Lagi pula air yang dihasilkan mesti memenuhi persyaratan air minum Indonesia. Untuk menjawab persoalan ini -- sekaligus mendukung program pemerintah membangun 450 ribu unit rumah dalam Pelita V, Pusat Litbang Pemukiman Departemen Pekerjaan Umum telah mengembangkan suatu sistem pengolahan air bersih. Memenuhi unsur-unsur tadi, sistem yang dicoba sejak tahun 1974 ini kemudian populer disebut instalasi "Tipe Cikapayang" -- lantaran proyek percontohannya menggunakan air baku dari sungai Cikapayang, Bandung. Instalasi Tipe Cikapayang ini tampaknya bisa ekonomis bila dibangun pada kawasan pemukiman yang tidak memiliki sumber air baku lain yang cukup, kecuali dari sungai. Adalah PT Bangun Cipta Pratama, developer yang membangun pemukiman Kemang Pratama di tepi Kali Bekasi, yang pertama mengusahakan air bersih bagi penghuni pemukiman secara swa-kelola dan swa-usaha. "Meski air tanah di lokasi Kemang Pratama cukup baik dan cadangannya besar, namun kami menganggap lebih baik memanfaatkan air sungai yang ada," papar Enggartiasto Lukita, Dirut Bangun Tjipta Pratama. Langkah itu sekaligus menunjukkan kepedulian perusahaan ini pada masalah lingkungan hidup. "Kami pikir, jika dapat dipenuhi dengan mengolah air sungai, mengapa mesti cadangan air tanah kita kuras," sambungnya. Maka, tahun 1989 instalasi itu mulai dikerjakan. Kini, dengan pompa listrik -- melalui hydrofor (pressure tank) -- air bersih dialirkan pipa distribusi ke semua rumah di komplek bergaya country itu. Sebelum layak dan sehat diminum, air sungai itu mengalami proses pengolahan yang cukup panjang. Mula-mula air sungai dinaikkan dengan pompa listrik ke bak penampungan. Kemudian dialirkan pada sebuah saluran yang dibentangi banyak patok basi karat. Pada sepanjang saluran inilah partikel-pertikel tanah dalam air sungai ditahan. Pada ujung saluran ini, air keruh yang sudah berubah agak jernih itu dibubuhi kapur. Pengendapan partikel selanjutnya terjadi pada dua bak pengendap. Dari dua bak itu, air lalu dialirkan ke beberapa ruas pipa aerasi. Dari sepanjang pipa yang berlubang-lubang itulah air mengucur dari ketinggian -- bagai jujan -- pada lantai berbatu kerikil dan dialirkan ke bak penyaring. Di bak inilah kaporit dibubuhkan. Setelah itu, air disalurkan ke dalam reservoir untuk kemudian didistribusikan. "Hasil pengolahan itu secara terus menerus dipantau kualitasnya," ungkap Drs. Esaf Sanger, Direktur Bangun Tjipta Pratama. Semangat inovatif -- sekaligus kepedulian terhadap lingkungan hidup, seperti yang dilakukan Bangun Tjipta Pratama ini, diharapkan menular pada developer lainnya. "Jika semua developer anggota REI memiliki semangat dan kepedulian yang sama, saya kira REI boleh bangga bahwa anggotanya tak semata-mata mencari untung," lontar Mohamad S. Hidayat, Ketua Umum REI. . PAMULANG ESTATE: MENYATU DENGAN ALAM MENAWARKAN kesegaran alam selatan Jakarta, P.T. PELANGI BUANA UTAMA, developer Pamulang Estate kini harus meluaskan lagi pemukiman yang dibangunnya. Rumah-rumah pada pengembangan tahap pertama pemukiman ini terjual habis. "Rumah yang kami bangun terutama diminati keluarga muda -- dengan anak satu sampai dua," kata Tommy Watulo, direktur perusahaan yang juga membangun pemukiman Jati Bening Estate di Bekasi Barat itu. Melihat dari tipe rumah yang ditawarkan, memang pasar yang dibidik Pamulang Estate adalah keluarga muda yang baru memiliki rumah. "Tipe, harga dan lokasi kami sesuaikan dengan kemampuan segmen pasar kami. Rumah Pamulang Estate memang tepat untuk rumah pertama bagi keluarga yang baru mulai meniti kehidupan yang lebih baik. Mungkin tadinya mereka baru meninggalkan rumah kontrakkan," papar Tommy. Meski hanya sekedar rumah pertama, dan bukan rumah kedua atau rumah ketiga seperti sasaran banyak pemukiman mewah lainnya, namun Pamulang Estate sama sekali tidak dapat diremehkan dalam hal keunggulan fasilitas yang tersedia. Di samping alam segar, bahkan pagi hari masih berkabut, bebas polusi dan disain country yang selaras dengan alam sekitar, pemukiman ini menyiapkan fasilitas saluran siaran televisi Asia serta Amerika lewat antena parabola bagi penghuni. Tinggal menyentuh tombol, hiburan menarik pun langsung tersaji di rumah. Fasilitas parabola itu disediakan bukan karena tempat hiburan tak terjangkau. Pusat perbelanjaan, hiburan dengan bioskop kembar empat, dapat dicapai hanya dalam waktu 5 menit -- kendati semua fasilitas itu terletak di luar komplek Pamulang Estate. Begitu pula pelayanan kesehatan, pendidikan, dan olahraga. Di kawasan ini tersebar beberapa kolam renang umum yang dapat dimanfaatkan penghuni. Keunggulan Pamulang, agaknya, terutama kejelian developernya memilih lokasi di mana semua fasilitas sudah tersedia di sekitarnya. Justru di kawasan yang alam dan lingkungan yang menyegarkan. Dan itu sesuai pula dengan tingkat penghasilan segmen pasar yang dibidiknya. Yakni, keluarga baru berpenghasilan menengah yang tidak mungkin membayar terlalu mahal untuk semua fasilitas pendukung yang disediakan oleh developer -- yang dibebankan pada harga rumah. "Kami jeli melihat celah. Fasilitas di dekat pemukiman menguntungkan kami dan penghuni," kata Tommy sembari tersenyum. Tipe rumah di pemukiman ini bervariasi. Ada 36A/90, 36B/90, 45A/120, 45B/120, 62A/144, 62B/144, dan ditawarkan pula kapling sudut yang rumah di atasnya bebas didesain oleh pembelinya. Sesuai dengan karakter keluarga baru, rancangan rumah di pemukiman ini juga disesuaikan: semua rumah merupakan rumah tumbuh yang dapat dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan dan aktivitas keluarga baru yang berkembang. Kenyataan bahwa P.T. Pelangi Buana Utama bukan cuma menjadi developer tetapi juga langsung bertindak sebagai pelaksana pembangunan, agaknya dapat memberi jaminan kualitas. Penonjolan kualitas pekerja ini agaknya sudah terlihat bahkan ketika baru memasuki kawasan itu. Jalan-jalan yang licin dan bersih, jalur hijau yang apik dan asri, mengundang kekaguman tersendiri. Dan keapikan hasil tangan manusia itu, di alam Pamulang Estate, bagai berpadu serasi dengan suasana alam yang hijau dan menyegarkan. Sebuah konsep menyatu dengan alam yang cukup berhasil diterapkan developer ini. . DUTA PERTIWI: ANTARA RUMAH MEWAH DAN SEDERHANA DIVISI Real Estate Grup SINAR MAS memnbuktikan sekali lagi komitmennya mendukung program perumahan Nasional. Bahkan untuk itu sayapnya direntangkan sampai Kalimantan. "Kami di Kalimantan akan membangun rumah-rumah tipe sederhana untuk mengimbangi kiprah kami membangun rumah mewah dan menengah di Jakarta," papar Ir. Yan Mogi, Presiden Direktur Divisi Real Estate Grup Sinar Mas yang membawahkan P.T. Duta Pertiwi. Kelompok usaha ini di Jakarta memang membangun banyak pemukiman mewah. Taman Duta Mas, misalnya, yang membidik sasaran permasaran para pedagang Pasar Pagi dan kawasan Jakarta Kota. Lokasinya di Jakarta Barat, memang berdekatan dengan lokasi perdagangan. Letaknya yang strategis dan disainnya yang elit menyebabkan banyak pedagang di sana memukiminya. Di samping itu "Rumah di Duta Mas cukup baik dan menguntungkan untuk investasi," kata Yan. Berhasil dengan Taman Duta Mas, kelompok ini bahkan sudah menyiapkan lagi satu pemukiman dengan rumah-rumah mewah di Cipondoh, Jakarta Barat. Direncanakan pemasarannya dimulai akhir tahun ini. Adapun Permata Buana, pemukiman yang diusahakannya berpatungan dengan Permata Hijau itu, kini sedang giat dipasarkan. Berbeda dengan Taman Duta Mas, segmen pasar yang dibidik Permata Buana adalah para eksekutif "Pemukiman untuk kalangan ini harus lebih eklusif dan nyaman. Lingkungannya pun mesti memiliki sentuhan lain, dibanding untuk pedagang," kata Yan menjelaskan kiatnya. Enggan berbicara panjang lebar mengenai rumah-rumah mewah yang dibangunnya, Yan malah mengungkapkan rencananya untuk lebih banyak lagi membangun rumah sederhana dan menengah. Antara lain di Tangerang -- selain yang di Kalimantan. "Yang di Tangerang itu, kami sudah memiliki tanahnya," katanya serius. Dan, "Saya kira seluruh anggota REI -- terutama yang sudah banyak membangun rumah mewah -- sudah saatnya sedikit memalingkan perhatian dan modalnya untuk perumahan sederhana dan menengah. Sebuah harapan yang, tentu saja, sangat perlu diwujudkan. Tim Pariwara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini