Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul dan berwawasan keberlanjutan. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang pendidikan, Pertamina membuka Beasiswa Sobat Bumi bagi mahasiswa sarjana (S1) dan vokasi (D3/D4) di 42 perguruan tinggi mitra yang tersebar dari Sumatra hingga Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto, menyebutkan bahwa Beasiswa Sobat Bumi merupakan salah satu program unggulan yang selaras dengan Asta Cita ke-4, yakni "memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sesuai namanya, Sobat Bumi atau SoBI, kami mendorong penerima beasiswa ini untuk terlibat aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan, edukasi energi baru terbarukan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Inilah yang membedakan Beasiswa Sobat Bumi dengan beasiswa pendidikan lainnya,” ujar Rudi pada Selasa, 11 Februari 2025. Adapun manfaat yang untuk penerimanya mulai dari bantuan biaya pendidikan, bantuan biaya hidup, serta jejaring mahasiswa dan alumni penerima beasiswa dari seluruh Indonesia.
Nilai keunikan dari beasiswa ini terletak pada green initative program yang diwajibkan kepada para penerimanya, yakni Aksi Sobat Bumi (Aksi SoBI), Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI), dan Sekolah Energi Berdikari (SEB).
Dalam Aksi SoBI, para penerima beasiswa melakukan tiga jenis aksi, antara lain aksi penanaman mangrove, aksi penanaman pohon daratan, serta aksi pungut dan olah sampah. Tahun lalu, mereka berhasil melakukan 78 aksi dengan menanam 26.762 bibit pohon, mengumpulkan 5.850 kilogram sampah dan membuat 42 produk olahannya.
Salah satu produk olahannya adalah eco enzyme milik Sobat Bumi Universitas Diponegoro. Mereka mengumpulkan 60 kilogram sampah yang kemudian dipisahkan antara sampah organik, anorganik, dan B3. Sampah organik yang dikumpulkan, diolah oleh para penerima beasiswa bersama ibu-ibu dari kelompok Bank Sampah Dusun Puwono menjadi eco enzyme.
Eco enzyme tersebut diserahkan kepada masyarakat untuk digunakan sebagai sabun cuci piring, pembersih lantai, dan obat luka. Para penerima beasiswa juga membagikan 50 kantong kain ramah lingkungan yang dapat menggantikan fungsi plastik saat berbelanja.
Selain itu, para penerima beasiswa juga turut mendukung program unggulan Pertamina, Desa Energi Berdikari (DEB). Para penerima beasiswa bersama mentornya diwajibkan untuk menginisiasi DEB SoBI. Dalam program tersebut, mereka menginstalasi energi terbarukan untuk menggerakkan perekonomian desa setempat. Tahun lalu, terdapat 24 DEB SoBI, di antaranya 18 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), 2 Biogas, 4 hybrid (PLTS dan Biogas).
Para penerima beasiswa juga akan dilibatkan ke dalam aktivasi Sekolah Energi Berdikari (SEB) dengan melakukan sosialisasi mengenai energi bersih dan gaya hidup ramah lingkungan di lingkungan sekolah.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyebutkan, Beasiswa Sobat Bumi sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
“Salah satu tantangan terbesar di era transisi energi adalah kesiapan sumber daya manusia. Untuk itu, Beasiswa Sobat Bumi tidak hanya membantu akses pendidikan tetapi juga memberikan pengembangan kapasitas, khususnya terkait isu-isu keberlanjutan yang sejalan dengan SDGs ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dan ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim),” ujar Fadjar.
Pendaftaran Beasiswa Sobat Bumi dibuka hingga 4 Maret 2025 melalui laman pertaminafoundation.org. Adapun persyaratannya sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia (WNI).
2. Kuliah di kampus mitra Beasiswa Sobat Bumi.
3. Mahasiswa aktif (tidak sedang tidak cuti) dengan minimal semester 2 dan maksimal semester 6 dengan IP dan/atau IPK terakhir ≥ 3,00.
4. Aktif berorganisasi/ kegiatan sosial kemasyarakatan/ lingkungan hidup.
5. Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak manapun (periode Januari 2025-Desember 2025)
6. Tidak pernah terlibat penyalahgunaan obat terlarang/ narkoba, dan kegiatan tindak kriminal lainnya.
7. Memiliki sertifikat bahasa Inggris TOEFL atau IELTS atau bahasa asing lainnya menjadi nilai tambah.
8. Membuat esai bertema “Langkah Kecil, Dampak Besar: Inovasiku menuju Green Environment”.
Antusiasme terhadap Beasiswa Sobat Bumi tidak pernah surut. Tahun lalu, bahkan pendaftarnya mencapai 19.236 mahasiswa. Seluruh seleksi beasiswa dilaksanakan secara sistem melalui metode perankingan, mulai dari administrasi, wawancara, dan focus group discussion.
Informasi selengkapnya mengenai Beasiswa Sobat Bumi dapat diakses pada laman website pertaminafoundation.org dan media sosial resmi Pertamina Foundation. Hati-hati penipuan, segala proses seleksi Beasiswa Sobat Bumi tidak dipungut biaya apapun. (*)