Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina International Shipping (PIS) resmi menjalin kemitraan strategis untuk pengangkutan kargo petrokimia berupa Paraxylene dan Propylene, Jakarta, Kamis, 3 September 2024. Langkah ini diambil guna memenuhi kebutuhan yang terus meningkat baik di pasar domestik maupun internasional. Melalui kerja sama ini, PIS memperluas portofolio bisnisnya dan memperkuat posisinya dalam industri maritim serta logistik petrokimia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Optimasi Feedstock & Produk KPI, Sani Dinar Saifuddin, dan Direktur Gas, Petrokimia, & Bisnis Baru PIS, Arief Sukmara, dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Bandung pada Senin, 30 September 2024. Kemitraan ini mempercayakan PIS untuk mengangkut muatan dari kilang-kilang KPI seperti yang berada di Pelabuhan Cilacap dan Balongan menuju fasilitas penyimpanan di berbagai lokasi, termasuk Gresik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sani Dinar Saifuddin menjelaskan pentingnya kerja sama ini untuk meningkatkan efisiensi pengiriman petrokimia dalam negeri. "Kapabilitas PIS dalam dunia logistik maritim telah diakui secara internasional, berkat kualitas armada dan standar keamanan tinggi yang diterapkan. Kami yakin dengan kapabilitas ini, KPI dan PIS dapat menjangkau lebih banyak konsumen serta memenuhi kebutuhan petrokimia untuk industri nasional secara lebih efektif, dengan biaya yang lebih terjangkau,” ujar Sani.
Di sisi lain, Arief Sukmara menekankan bahwa kerja sama ini merupakan sinergi yang penting dalam rangka memenuhi permintaan pasar domestik terhadap produk petrokimia. “Kami turut bangga terhadap kerja sama antara PIS dan KPI yang melambangkan sinergitas antara entitas Grup Pertamina. Kerja sama ini juga memungkinkan kedua belah pihak untuk mengembangkan bisnis petrokimia dengan memenuhi permintaan konsumen dalam negeri,” ujar Arief.
PIS, lanjut Arief, merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan KPI dalam mengembangkan bisnis petrokimia. "Kami optimistis melihat kolaborasi ini. PIS berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang lebih baik lagi tentunya kepada konsumen strategis kami, terutama KPI," ujarnya.
Paraxylene dan Propylene adalah dua bahan olahan kimia yang sangat penting, yang berasal dari minyak mentah. Kedua bahan ini digunakan dalam berbagai industri seperti pembuatan plastik PET, komponen otomotif, produk elektronik, obat-obatan, hingga kosmetik. Tingginya permintaan terhadap kedua produk ini seiring dengan fokus Indonesia pada peningkatan kapasitas industri menjadikan kerja sama ini sangat strategis.
Pengangkutan kargo Paraxylene dan Propylene akan dilakukan secara optimal dengan menggunakan armada PIS yang sudah dikonfigurasi khusus untuk memastikan keamanan pengangkutan sesuai dengan standar internasional. Volume pengangkutan kargo diperkirakan mencapai 5.000 Metric Ton untuk Paraxylene dan 1.567,5 Metric Ton untuk Propylene, dengan frekuensi pengiriman sebanyak 3 hingga 7 kali setiap bulannya.
“Peran penting keduanya sebagai bahan baku industri membuat tren permintaan pasar terus meningkat. Kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik terhadap dua produk petrokimia tersebut dengan menawarkan solusi pengiriman yang aman dan berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau,” kata Arief.(*)