Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

7 Mei 2024 | 19.11 WIB

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL – Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, menghadiri acara City Sanitation Summit (CSS) XXII Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi), di The Royale Krakatau Hotel Cilegon, Selasa 7 Mei 2024. Helldy Agustian mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kami ucapkan selamat datang kepada seluruh peserta CSS XXII Akkopsi di Kota Cilegon. Kami bangga, karena sampai kemarin pukul 17.30 WIB yang sudah registrasi kepada panitia sebanyak 166 kabupaten/kota seluruh Indonesia dan yang registrasi seluruhnya sebanyak 610 peserta. Ada 24 kepala daerah yang sudah hadir,” ujarnya, Selasa 7 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kota Cilegon memiliki program pengelolaan sampah menjadi BBJP yang menjadi pengganti batu bara atau co-firing di TPSA Bagendung. BBJP tersebut digunakan oleh Pembangkit Listri Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, milik PT Indonesia Power.

“Nanti akan kami tunjukkan (Pengelolaan Sampah TPSA Bagendung-red). Jadi, bapak-bapak jangan sampai tidak mengunjungi sampahnya, kita sudah siapin. Nanti kita akan sampaikan caranya, bentuknya dan dijualnya kemana. Kita akan uraikan secara langsung,” ujarnya.

Helldy menjelaskan, proyek persampahan co-firing ini disinyalir menjadi yang pertama dan terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, tidak kurang dari 70 kabupaten/kota yang sudah melakukan kunjungan untuk mempelajari.

“Proyek persampahan co-firing ini merupakan bahan bakar pendamping batu bara yang harganya sama dengan batu bara yang diterima PLTU,” katanya.

Kata Helldy, pihaknya membangun pabrik pengolaan sampah BBJP tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon. “Kami mendapatkan bantuan hampir Rp 10 miliar dari PLTU dan PT PLN. Jadi, kami tidak menggunakan APBD,” ujarnya.

Pihaknya juga akan mendapatkan bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp 102 miliar dengan kapasitas produksi sampah sebanyak 200 ton perhari.

Menurut Helldy, pembangunan pengelolaan sampah BBJP tersebut terinspirasi oleh peristiwa kebakaran sampah di Kota Cilegon pada tahun 2019 yang baru padam setelah 2 pekan. “Proyek ini kita laksanakan juga sesuai dengan Perpres Nomor 35/2018 tentang Persampahan,” ujar Helldy. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus