Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zakat Fitrah: Kewajiban dan Kemudahan Pembayaran di Era Digital

Metode pembayaran zakat fitraf secara online semakin populer karena menawarkan kemudahan, keamanan, dan distribusi yang lebih terorganisir. Lembaga zakat seperti Dompet Duafa memiliki sistem penyaluran yang lebih sistematis, memastikan zakat fitrah tersalurkan dengan tepat sasaran.

17 Maret 2025 | 14.35 WIB

Ilustrasi Web Dompet Dhuafa. Dok. Dompet Dhuafa
Perbesar
Ilustrasi Web Dompet Dhuafa. Dok. Dompet Dhuafa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, sebagai penyempurna ibadah Ramadan dan bentuk kepedulian terhadap fakir miskin. Sesuai hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menetapkan zakat fitrah berupa satu sha’ makanan pokok, setara dengan 2,5–3 kg beras atau bahan makanan utama lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mazhab Syafi’i dan Maliki menegaskan bahwa zakat fitrah sebaiknya diberikan dalam bentuk makanan, sesuai sunnah Rasulullah. Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab menjelaskan bahwa zakat dalam bentuk makanan memastikan penerima langsung mendapatkan manfaat. Namun, Mazhab Hanafi memperbolehkan pembayaran dalam bentuk uang jika lebih bermanfaat bagi penerima.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Di Indonesia, MUI dan Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas membolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang, asalkan nilainya setara dengan harga makanan pokok. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi umat Islam, terutama di era digital yang memungkinkan pembayaran zakat lebih mudah dan cepat melalui transfer bank atau aplikasi dompet digital.

Metode pembayaran zakat fitraf secara online semakin populer karena menawarkan kemudahan, keamanan, dan distribusi yang lebih terorganisir. Lembaga zakat seperti Dompet Duafa memiliki sistem penyaluran yang lebih sistematis, memastikan zakat fitrah tersalurkan dengan tepat sasaran.

Meski pembayaran online lebih praktis, memberikan zakat fitrah secara langsung juga memiliki keutamaan. Selain lebih sesuai dengan sunnah, metode ini memungkinkan pemberi zakat melihat langsung penerima dan mempererat rasa kepedulian sosial. Namun, tantangan seperti keterbatasan waktu dan kesulitan mencari penerima yang tepat membuat banyak orang memilih pembayaran digital.

Baik membayar zakat fitrah dalam bentuk makanan secara langsung maupun melalui platform online, keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Yang terpenting adalah memastikan zakat dibayarkan sebelum shalat Idulfitri agar tetap sah dan memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.  

Zakat fitrah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga sarana untuk berbagi kebahagiaan di hari raya. Dengan menunaikannya dengan cara yang benar, membayar zakat fitrah tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membantu sesama dan meraih keberkahan. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus