Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah enam tahun penuh kontroversi, sebuah masjid di kota Bendigo, Victoria, Australia, akhirnya akan dibangun. Peletakan batu pertama disaksikan oleh Daniel Andrews Perdana Menteri Negara bagian Victoria bersama aparat kepolisian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ini telah menjadi waktu yang sulit dan tidak ada cara menghindarinya. Namun semua akhirnya disetujui dan harapan pun muncul. Saya rasa niat baik telah memenangkan beberapa pandangan dan kita harus sangat bangga," ujar Andrews, seperti dikutip dari abc.net.au, Sabtu, 27 juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
kota Bendigo, Victoria, Australia, akhirnya punya masjid setelah kontroversi selama enam tahun. Sumber: bendigoadvertiser.com.au/GLENN DANIELS
Menurut Andrews, pihaknya saat ini tidak khawatir sama sekali kalau masjid yang sedang dibangun ini nanti menjadi incaran para demonstran dan pihak-pihak yang menentang proyek pembangunan masjid ini yang berasal dari luar kota Bendigo.
"Kefanatikan bukan protes yang bisa diterima. Tidak boleh ada pengabaian ketika masuk pada hal-hal seperti ini," ujar Andrews.
Pembangunan masjid di kota Bendigo, Victoria, Australia adalah sebuah jalan panjang hingga akhirnya keluar dana pemerintah negara bagian sebesar AUD $ 400,000 atau sekitar Rp 3,8 miliar. Total ada empat tahap pembangunan dan diharapkan dana pembangunan tahap berikutnya bisa cair dalam beberapa tahun berikutnya.
Pembangunan tahap pertama diharapkan bisa rampung dalam tempo 9 bulan. Selain ruang utama untuk solat, di masjid itu akan dibuat pula ruang pertemuan bagi komunitas Islam, tempat olah raga dan sebuah kantin. Kota Bendigo telah menjadi rumah bagi 500 umat Islam dari berbagai kewarganegaraan.