PEKAN lalu dua tamu penting berada di Jakarta. Yang sangat penting adalah Ketua PLO Yasser Arafat (lihat Laporan Utama). Yang tak kurang pentingnya adalah Wakil Presiden Bosnia, Ejup Ganic. Dua hari Ejup Ganic berada di Jakarta, dan pulang-pergi ia menggunakan pesawat PBB. Ia diterima Presiden Soeharto Sabtu pagi pekan lalu di kediaman Presiden, Jalan Cendana, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan satu jam itu, Ganic menyampaikan dua permintaan rakyat Bosnia. Pertama, agar Presiden Indonesia lebih mendorong upaya pencapaian perdamaian di Bosnia. Kedua, meminta dukungan dan bantuan Soeharto dalam kedudukannya sebagai Ketua Gerakan Nonblok. Berikut petikan wawancara wartawan TEMPO Sri Wahyuni dan Wahyu Muryadi dengan wakil presiden berusia 46 tahun itu, di tempatnya menginap, Hotel Borobudur, Jakarta. Tentang perkembangan baru pembagian wilayah Ada proposal yang diajukan Serbia dan Kroasia untuk membagi Bosnia menjadi tiga daerah republik, berbentuk republik persatuan. Saat ini, negosiasi masih berlangsung. Tapi, menurut kami, itu bukanlah penyelesaian yang baik karena wilayah Bosnia terbagi menjadi tiga daerah etnis. Namun, kami sangat bergantung pada reaksi internasional, bagaimana mereka memandang persoalan ini. Proposal itu menempatkan Republik Bosnia di bagian tengah. Terkunci dan tidak memiliki pintu keluar ke mana pun. Ini tentu saja amat tidak bisa kami terima. Dan negosiasi ini tidak seperti negosiasi. Kami didikte. Mereka mendikte. Mengapa? Persenjataan mereka lebih kuat. Sayangnya lagi, usulan Serbia dan Kroasia ini didukung oleh Masyarakat Eropa. Saya tidak tahu bagaimana nanti akhir dari perundingan yang masih terus berlangsung itu. Tapi jelas, ini masalah besar. Kini kami sedang melakukan negosiasi masalah wilayah. Serbia mengingini Zenica, salah satu daerah muslim. Ini tentu tidak bisa kami terima. Dan kami berharap masyarakat internasional juga tidak mendukungnya. Sebab, bila itu terjadi, Serbia akan menggunakannya sebagai senjata. Dan itu berarti akan timbul fasisme baru di abad ke-21 ini. Fasisme yang memusnahkan rakyat muslim Bosnia. Anda ingat sejarah Chamberlain yang memberikan Slovakia kepada Hitler di akhir tahun 1930-an? Itu yang akan terjadi bila Zenica diambil Serbia. Tentang kemungkinan dicapainya persetujuan Sangat sulit mengatakannya. Sangat sulit untuk mencapai kesepakatan yang tulus. Mereka ini kan tengah menghancurkan negeri kami. Namun, bagaimanapun, kami mencoba mencari penyelesaian yang terbaik. Kami kini merasa sendirian di dunia ini. Tak satu pun negara membantu kami secara kongkret. (Karena itu) negosiasi bagi mereka (Serbia dan Kroasia) hanya sebagai kedok. Mereka selalu berbuat yang berlawanan di perundingan dan di lapangan. Mereka tahu, kami ini tidak punya kekuatan, tidak punya senjata. Tentang peran pasukan perdamaian PBB Mereka hanya duduk-duduk berpangku tangan. Memang mereka di sana. Tapi, ya, begitu saja. Mereka hanya melindungi diri mereka sendiri. Bukan kami yang mereka lindungi. Mereka tidak terlalu efisien dan tidak pula terorganisasi dengan baik. Koordinasinya pun tak baik. Lagi pula, PBB terlalu bergantung pada anggota Dewan Keamanan yang hanya terdiri atas lima negara itu. Mereka terlalu lambat dalam bertindak. Mereka tidak benar-benar menyelesaikan masalah. Kami benar-benar berjuang sendirian. Tentang cara penyelesaian menurut Bosnia Cukup satu cara. Beri kami senjata. Ini akan merupakan cara penyelesaian terbaik. Agar kami bisa bertempur dan mempertahankan diri, mengusir orang-orang Serbia dan Kroasia yang mencoba menghancurkan kami. Sebetulnya, tidak susah mendapatkan organisasi atau negara yang mau memberikan senjata kepada kami. Yang sulit, bagaimana membawa senjata itu masuk ke Bosnia. Bila saja blokade itu tidak ada.... Sekarang ini senjata kami sangat sedikit, sekitar 3040 ribu pucuk. Itu pun kami peroleh dari rampasan. Tentara kami sekarang jumlahnya sekitar 100 ribu orang. Tentang diberinya Bosnia jalur ke Laut Adriatik Ya, tapi itu tidak ada apa-apanya. Itu kan hanya berupa jalan. Kami tidak menginginkan jalan. Yang kami inginkan adalah teritori ke arah laut. Jalan akan mudah sekali diserang. Kalau terjadi apa-apa, mereka bisa dengan mudah mengepung jalan itu. Ini tentu tidak aman. Tentang sikap Amerika dan Clinton Saya tidak yakin Amerika punya kebijaksanaan yang jelas tentang Bosnia. Dia selalu menunggu dulu bagaimana pendapat Eropa. Saya pikir dia telah kehilangan banyak kredibilitas. Mereka (Barat) membicarakan dan mengkritik masalah hak asasi di mana-mana. Tapi apa coba tindakan mereka terhadap pemerkosaan yang dialami para wanita Bosnia? Lima belas juta wanita Bosnia telah diperkosa, tapi mereka tidak berbuat apa-apa. Tentang sikap Organisasi Konferensi Islam? Kami memang menerima bantuan dana dan obat-obatan dari mereka, tapi itu tidak cukup. Ini memang organisasi Islam pertama yang memikirkan masalah Bosnia. Dan kami sangat senang menyambutnya. Belum pernah ada sebelumnya persatuan orang Islam sedunia yang seperti ini. Itu sebabnya kami puas, mendapatkan bantuan dari negara-negara Islam. Tapi Anda tahu bukan, negara- negara Barat, misalnya Amerika, Prancis, dan Inggris, mendukung Serbia dan Kroasia?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini