Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENDERU. Badai itu datang menderu begitu cepat, melesat dengan kecepatan 250 kilometer per jam. Memilin, mengoyak, membanting, mengelupas, dan mengempas. Lebih dari 3.000 nyawa tumpas. Sidr, sang badai pencabut nyawa, terbentuk di pusat Teluk Bengal pada Kamis 15 November yang amis.
Ini badai keempat dalam musim siklon Samudra Hindia di bagian utara yang selalu berkunjung setiap tahun. Tiga hari setelah Sidr murka, lembaga-lembaga kemanusiaan melaporkan korban tewas sudah menembus angka 10.000 jiwa, 250 ribu ternak binasa, 3 juta orang kehilangan tempat tinggal.
Bangladesh, Bangla Desh—Negeri Kaum Bengali. Terletak di pangkuan delta Gangga-Brahmaputra, delta terluas di dunia, yang terletak 10 meter di bawah permukaan air laut. Kawasan yang selalu rawan. Hanya dengan naiknya gelombang laut setinggi satu meter, 10 persen negeri langsung terendam. Bangla Desh, Bangla Desh—Negeri Kaum Bengali. Terkepung asin air laut dan bisa kobra, yang beranak pinak menyaingi kepadatan penduduk di bagian barat. Satu kobra untuk setiap dua penduduk bukanlah data yang ingin diingat warga. Apalagi di sela deru topan yang terus melecut nyali.
Mendiang George Harrison, gitaris The Beatles, dalam album Concert for Bangla Desh (1971) pernah bertutur:
Bangla Desh, Bangla Desh Such a great disaster - I don’t understand But it sure looks like a mess I’ve never known such distress...
Akmal Nasery Basral
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo