Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Matteo Messina Denaro, mafia Italia yang ditangkap setelah 30 tahun buron, "tidak pernah" menjadi satu-satunya pemimpin Mafia Sisilia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jaksa penuntut Palermo, Maurizio de Lucia, mengatakan kepada wartawan bahwa Messina Denaro telah bersembunyi di banyak bagian Italia selama tiga dekade ini, dan terakhir di Sisilia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara pada konferensi pers yang sama, Jenderal Pasquale Angelosanto dari unit pasukan khusus ROS dari kepolisian Carabinieri, menambahkan bahwa Messina Denaro mengenakan jam tangan senilai 35.000 euro ($37.880) ketika petugas menahannya.
Penyelidik Italia mengetahui banyak hal tentang bos mafia Matteo Messina Denaro.
Dia suka mengenakan pakaian karya desainer terkenal, kacamata hitam mahal dan jam tangan Rolex. Dia juga menyukai video game dan makanan mewah. Messina Denaro juga seorang pembunuh kejam yang pernah mengaku telah membunuh cukup banyak orang untuk memenuhi sebuah taman pemakaman.
Apa yang polisi tidak tahu adalah di mana dia berada.
Namun pada Senin, 16 Januari 2023, setelah 30 tahun dalam pelarian, mafioso yang paling dicari di Italia itu akhirnya ditangkap di sebuah klinik swasta di ibu kota Sisilia, Palermo, setelah polisi mengetahui dia menerima perawatan di sana untuk kanker.
"Ini adalah hari perayaan ketika kami dapat memberi tahu anak-anak kami bahwa mafia dapat ditangkap," kata Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang terbang langsung ke Sisilia ketika berita penangkapan tersiar.
Messina Denaro lahir di kota Castelvetrano di Sisilia barat daya pada 1962, putra seorang mafioso. Dia mengikuti jejak ayahnya dan pada usia 15 tahun sudah membawa senjata. Polisi yakin dia melakukan pembunuhan pertamanya ketika berusia 18 tahun.
Klan Castelvetrano bersekutu dengan Corleonesi, dipimpin oleh Salvatore "the Beast" Riina, yang menjadi "godfather" tak terbantahkan berkat kekejamannya.
Dijuluki "'U Siccu" (Si Kurus), Messina Denaro menjadi anak didik Riina dan menunjukkan bahwa dia bisa sama kejamnya dengan bosnya, diganjar 20 hukuman penjara seumur hidup dalam persidangan yang diadakan secara in absentia karena perannya dalam serangkaian pembunuhan massal.
Rincian kejahatannya muncul di banyak sidang pengadilan, tapi tak sekalipun ia pernah mucul di depan meja hijau.
Polisi mengatakan, dia jadi otak pembunuhan jaksa anti-mafia Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino tahun 1992 - kejahatan yang mengejutkan negara dan memicu tindakan keras yang menyebabkan penangkapan Riina pada 1993.
Dia juga bertanggung jawab atas pengeboman berikutnya di Roma, Florence dan Milan pada 1993 yang menewaskan 10 orang dalam upaya yang tampaknya gagal untuk memaksa pemerintah menghentikan perangnya terhadap mafia Sisilia, yang dikenal sebagai Cosa Nostra (Hal Kami).
Berikutnya: Menyandera dan membunuh bocah 12 tahun
Menyandera dan Membunuh Bocah 12 Tahun
Dia juga dinyatakan bersalah membantu mengorganisir penculikan Giuseppe Di Matteo, 12 tahun, untuk mencoba menghalangi ayah anak laki-laki itu memberikan bukti melawan mafia. Bocah itu ditahan selama dua tahun sebelum dia dicekik dan tubuhnya dilarutkan dalam asam.
Messina Denaro bersembunyi pada 1993 ketika semakin banyak anak buahnya memberikan perincian tentang perannya dalam kejahatan. Dia berkomunikasi dengan mafioso lain melalui "pizzini", potongan kertas kecil yang terkadang ditulis dalam kode dan didistribusikan oleh pembawa pesan.
Kumpulan catatan ini ditemukan pada 2006 ketika polisi menangkap Bernardo Provenzano, yang memimpin Cosa Nostra setelah penangkapan Riina. Dalam sepucuk surat kepada seorang kontak, Messina Denaro mengatakan dia tidak percaya betapa cerobohnya Provenzano.
"Ketika saya menerima surat, bahkan dari anggota keluarga, saya membalas secepat mungkin dan langsung membakar surat yang masuk," tulisnya.
Ia tidak pernah menikah, namun diketahui memiliki sejumlah kekasih. Denaro menulis bahwa dia memiliki seorang putri, tetapi belum pernah bertemu dengannya. Ia juga diyakini memiliki seorang putra, tetapi sedikit yang diketahui tentangnya.
Saat polisi berulang kali menyapu Sisilia untuk mencari petunjuk tentang keberadaannya, lebih banyak korespondensi muncul dan menunjukkan bahwa mereka berurusan dengan seseorang yang melihat dirinya sangat berbeda dengan cara dia digambarkan oleh musuh-musuhnya.
"Saya hanya peduli untuk menjadi orang yang adil, saya telah menjadikan keadilan sebagai filosofi hidup saya dan saya berharap mati sebagai orang yang adil," tulisnya dalam surat tertanggal 1 Februari 2005, yang ditemukan di tempat persembunyian yang ditinggalkan.
Dia mengutip Alkitab dan penulis Prancis Daniel Pennac, antara lain, dan menyesali fakta bahwa dia hanya memiliki sedikit pendidikan formal.
Dalam rekaman yang disadap dari penjara, Riina terdengar mengeluh tentang anak didiknya yang dulu, tampaknya terganggu oleh berita bahwa dia berinvestasi di ladang angin dan marah karena dia tidak mengambil alih mafia, seperti yang dia lakukan.
"Satu-satunya pria yang bisa melakukan sesuatu karena dia jujur... tidak melakukan apa-apa," kata Riina kepada sesama narapidana.
Meski terkenal, jaksa selalu meragukan Messina Denaro sebagai "bos dari para bos" setelah penangkapan Provenzano, dengan mengatakan kemungkinan besar dia hanyalah kepala Cosa Nostra di Sisilia barat.
Meskipun demikian, fakta bahwa dia berhasil lolos dari penangkapan selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa Messina Denaro memiliki pengikut yang setia dan ganas.
Bisikan muncul tahun lalu bahwa dia sakit parah dan jaksa penuntut akhirnya menemukannya berkat fakta bahwa dia membutuhkan perawatan rutin di klinik Palermo.
"Kami belum memenangkan perang, kami belum mengalahkan mafia, tetapi penangkapan ini adalah pertempuran kunci untuk menang, dan ini merupakan pukulan berat bagi kejahatan terorganisir," kata Perdana Menteri Meloni.
REUTERS