Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Houthi di Yaman menggelar operasi militer besar di Laut Merah, Laut Arab, Mediterania, dan Samudra Hindia dalam sepekan terakhir. Ini merupakan “sebuah titik balik baru dalam jalur eskalasi Yaman, yang telah mampu mencapai semua tujuan di wilayah operasi yang lebih luas,” kata Yahiya Saree, juru bicara militer Houthi, seperti dikutip Agenzia Nova pada Selasa, 2 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelompok Houthi mengklaim telah menyerang sebuah kapal Israel di Laut Arab, sebuah kapal tanker minyak Amerika di Laut Merah, sebuah kapal Inggris di Samudera Hindia dan satu kapal lagi di Mediterania. “Operasi besar-besaran ini merupakan sebuah kemenangan atas nama perjuangan melawan penindasan terhadap rakyat Palestina dan para pejuangnya, sebagai respons atas pembantaian yang dilakukan musuh terhadap anak-anak rakyat Palestina di Jalur Gaza, dan terhadap penindasan yang dilakukan musuh terhadap anak-anak rakyat Palestina di Jalur Gaza, terhadap serangan Amerika Serikat dan Inggris terhadap negara kami,” kata Saree.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Marine Traffic, badan keamanan maritim Inggris (UKMTO) melaporkan adanya serangan terhadap kapal di Laut Merah pada Jumat, 28 Juni 2024. Kapten melaporkan bahwa lima rudal ditembakkan ke kapal tersebut tapi tidak ada yang mengenai sasaran. Semua rudal menghantam air di dekat kapal.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dan kapal terus transit menuju pelabuhan berikutnya. Saat ini, otoritas militer sedang menyelidiki serangan terhadap kapal tersebut.
UKMTO menyebutkan bahwa kapal yang diserang adalah Delonix, kapal tanker kimia berbendera Liberia yang berlayar di Laut Merah setelah berangkat dari Terusan Suez pada 24 Juni 2024.
Houthi mengaku menyerang dua kapal di Laut Merah, yang pertama adalah Delonix, yang diserang menggunakan rudal balistik. Houthi menyebut kapal itu milik Amerika, tapi kapal tersebut sebenarnya dikelola oleh Merman Maritime Co. dari Yunani. Kapal kedua adalah kapal kargo curah Ioannis, yang diklaim Houthi diserang menggunakan perahu-perahu tanpa awak.
Houthi juga mengaku menyerang dua kapal lainnya, yakni Waler dan Johannes Maersk, di Laut Mediterania. Mereka menyatakan bahwa Johannes Maersk, sebuah kapal kontainer yang terdaftar di Denmark, menjadi sasaran karena dimiliki oleh Maersk, yang, menurut Houthi, mendukung entitas Israel dan sering melanggar larangan Houthi mengunjungi pelabuhan Israel.
Pada Minggu, 30 Juni 2024, UKMTO melaporkan perahu-perahu kecil mencurigakan mengepung kapal kargo curah Summer Lady di Laut Merah. Peristiwa itu terjadi di 13 mil laut dari Al Mukha, Yaman. Summer Lady adalah kapal yang terdaftar di Kepulauan Marshall yang berangkat Salalah, Oman pada 27 Juni 2024.
Menurut UKMTO, 12 kapal kecil itu berupa beberapa kapal cepat dan perahu kecil kayak yang dioperasikan tanpa awak. Nakhoda menyatakan, perahu-perahu kecil tersebut berada 1,5 mil laut dari kapal dan tetap berada di sekitar kapal selama kurang lebih satu jam sebelum kapalnya meninggalkan kawasan tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan kapal tersebut melanjutkan pelayarannya.
Pada hari yang sama, menurut Marine Traffic, pasukan Komando Pusat Amerika Serikat menghancurkan tiga kapal tak berawak (USV) milik Houthi di Laut Merah. Tidak jelas apakah USV ini termasuk di antara 12 kapal kecil yang mendekati Summer Lady.
Sejak pertengahan November 2023, Houthi telah melancarkan serangkaian serangan terhadap kapal komersial dan militer yang transit di Laut Merah dan Teluk Aden, yang diarahkan atau terhubung dengan Israel. Serangan terus-menerus yang dilakukan kelompok Yaman mendorong Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, meluncurkan operasi multinasional “Prosperity Guardian” pada Desember 2023 yang bertujuan melindungi navigasi di Laut Merah. Selain itu, pasukan Amerika dan Inggris telah melakukan serangan besar-besaran terhadap posisi Houthi di Yaman untuk mengurangi kemampuan mereka untuk menyerang kapal komersial.
Pilihan editor: