Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - India dan Cina telah sepakat untuk segera mengakhiri sengketa perbatasan mereka di kawasan Ladakh pada hari Jumat kemarin, 5 Juni, 2020. Menurut Kementerian Luar Negeri India, diplomat kedua belah pihak telah berkomunikasi.
"Sebagai langkah awal, Militer India dan Cina (PLA) akan fokus menarik pasukan tambahan dan perlengkapan yang sudah diterjunkan ke lokasi sengketa (Ladakh)," ujar pernyataan pers Kementerian Luar Negeri India, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 6 Juni 2020.
Sengketa atas wilayah perbatasan di Ladakh bukanlah hal baru bagi Cina dan India. Keduanya sudah saling klaim sejak puluhan tahun yang lalu. Bahkan, di tahun 1962, sengketa tersebut sempat memanas dan memicu peperangan singkat di antar keduanya.
Bulan Mei lalu, situasi sempat kembali memanas ketika kedua kubu terlibat baku hantam di titik perbatasan Naku La, Sikkim, yang berada di timur Ladakh. Tujuh serdadu Cina dan empat serdadu India luka-luka akibat insiden tersebut. Hal itu lah yang kemudian memicu serangkaian upaya damai di antara kedua negara.
"Kedua sisi harus menyelesaikan perbedaan di antara keduanya lewat diskusi damai dan jangan sampai menimbulkan sengketa," ujar Kementerian Luar Negeri India dalam pernyataan persnya. Kementerian Luar Negeri India menambahkan bahwa hubungan yang stabil antara India dan Cina akan bermakna positif untuk situasi global saat ini.
Di Cina, Juru Bicara Kementeri Luar Negeri, Geng Shuang, menyatakan bahwa situasi di kawasna Ladakah telah terkendali. Terkait upaya penyelesaian sengketa dengan India, Shuang menyatakan kedua pihak berusaha menyelesaikannya sebaik mungkin.
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini