Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

"kekuasaan itu seperti bius"

Wawancara manuela d'arcy, dari kantor berita perancis gamma dengan sekjen pbb, boutros ghali, 69, sekitar dirinya serta keprihatinannya terhadap dunia ketiga.

11 Januari 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUNGKIN ini cuma kelakar. Kata Boutros Boutros Ghali suatu kali, sudah suratan takdir bahwa ia menjadi Sekretaris Jenderal PBB. Memang baru pertama kali inilah seorang Sekjen PBB didukung penuh, sekaligus oleh Sidang Umum dan Dewan Keamanannya. Rabu pekan lalu, bekas wakil perdana menteri dan diplomat Mesir berusia 69 tahun yang fasih berbahasa Arab, Inggris, dan Prancis ini resmi menggantikan Javier Perez de Cuellar. Sampai pekan lalu baru Manuela d'Arcy, dari kantor berita Prancis Gamma, yang berhasil mewawancarai Boutros Ghali, yang kata orang memang seorang internasionalis: orang Arab pemeluk Kristen Koptik, berpendidikan Prancis, dan beristrikan Yahudi. Berikut petikan wawancara tersebut: Apa kelebihan utama Anda? Saya biasa kerja keras. Saya obyektif. Saya dapat mengamati sesuatu dalam perspektif, dan tidak membuat diri saya terlalu serius. Sudah lima belas tahun saya duduk di panggung kekuasaan, tapi tak membuat saya besar kepala. Saya bangga akan hal ini karena saya sudah melihat begitu banyak rekan yang lebih muda berubah setelah mendapat pos di kabinet, berubah tingkah lakunya sampai kata-katanya. Kekuasaan itu seperti obat bius. Dan kekurangan Anda? Saya tak dapat beristirahat secara normal kalau mendapat tugas dengan banyak tanggung jawab. Saya tak dapat santai membaca buku, mendengarkan musik, atau menghadiri pertunjukan. Kelemahan lain berkait dengan usia, misalnya saya sulit berbincang-bincang dengan orang yang tak cerdas atau dengan mereka yang kurang sopan. Konon, Anda percaya takhyul? Saya percaya takhyul karena saya berasal dari negara tempat takhyul sudah melembaga. Ibu saya biasa membakar kemenyan di rumah tiap Jumat. Saya dikelilingi oleh orang-orang, mulai dari pelayan sampai pengawal dan staf saya, yang sungguh-sungguh percaya adanya "orang pembawa sial." Saya berupaya tak terlalu percaya takhyul. Saya tinggal bersama orang-orang yang percaya astrologi, yang memakai azimat. Agama Anda? Saya percaya pada Tuhan, tapi tak begitu taat. Ibu dan bibi saya biasa menghadiri misa tiap pagi. Saya percaya pada kepercayaan Koptik, tapi kepercayaan itu kan khususnya didominasi oleh unsur adat. Apa kekhawatiran Anda? Masalah Dunia Ketiga selama 40 tahun terakhir membuat saya gelisah. Saya memahami kondisi menyedihkan di Dunia Ketiga. Apa yang paling Anda benci? Kekurangcerdasan dan citarasa buruk. Apa yang membuat Anda paling menderita? Tentu saja keadaan mayoritas orang yang tinggal di Dunia Ketiga. Seperti yang dikatakan dalam sebuah buku, "Lebih baik hidup miskin di antara orang kaya daripada kaya di antara orang miskin." Apakah selera Anda dalam musik, seni, dan sastra semuanya klasik? Tidak, saya suka periode impresionisme dalam seni lukis, dan Debussy, Ravel, serta Chaikovsky merupakan favorit saya dalam musik. Dalam sastra, saya suka karyakarya Mesir kontemporer. Pengarang favorit saya Naguib Mahfouz, Andre Gide, Albert Camus, Francois Mauriac. Saya juga suka pengarang-pengarang Amerika. Saya sangat kosmopolitan. Dalam sejarah, siapa pahlawan Anda? Tergantung periodenya. Gandhi, Nehru, Bolivar. Saat muda saya ingin meniru Costes dan Napoleon Bonaparte. Apa peran istri Anda dalam kehidupan profesional Anda? Ia membuat saya mampu melakukannya. Ia membiarkan saya bekerja. Anda kaget terpilih di PBB? Tidak. Saya sudah mempersiapkan diri untuk itu. Apa yang diharapkan oleh negara-negara Afrika dari Anda? Walau sudah 30 tahun merdeka, ekonomi negara-negara Afrika belum tinggal landas. Adanya sekjen PBB dari benua Afrika akan menghapuskan persepsi bahwa Afrika merupakan wilayah pinggiran yang tersisih. Anda berperan serta dalam pertemuan Presiden Sadat di Camp David, yang menjadi sejarah perjanjian damai antara Mesir dan Israel. Ya, saya di sana bersama dia (Sadat). Setelah konperensi Madrid, apa prospek damai dalam konflik Israel-Palestina? Tentu saja saya optimistis. Saya diserahi pos diplomasi Mesir selama lima belas tahun, mencari jalan penyelesaian. Dengan imajinasi politis, dengan kemurahan hati, kami akan menemukan jalan keluar untuk masalah itu. Sebagai ahli hukum, bagaimana Anda menerjemahkan hak untuk turut campur dalam isu domestik menyangkut kerusuhan etnis, seperti di Yugoslavia atau Irak pada khususnya? Orang harus berpegang pada prinsip-prinsip PBB. Jika Dewan Keamanan mengeluarkan suatu resolusi, itu menjadi hukum internasional. Anda meramalkan berkembangnya toleransi di antara tiga agama atau sebaliknya? Saya tidak mewakili Islam walau hidup di negara Islam. Saya mempelajari Islam, syariahnya, di sekolah hukum. Saya juga sudah menulis tentang pemikiran politik Islam. Saya juga tak berpura-pura menjadi pakar masalah Kristen. Itu bukan karena istri saya berdarah Yahudi bahwa saya terkait dengan kepercayaan Yahudi. Saya berpendapat, adalah salah menyebut ketiga agama ini sebagai kepercayaan utama di dunia. Kan ada Budha, Shinto, dan agama besar lain yang tak pernah disebut orang. Anda terpilih untuk masa jabatan lima tahun. Apa yang paling Anda dambakan? Saya ingin sukses mencari jalan keluar dalam masalah-masalah tertentu. Bukan pemecahan akhir, tapi jalan keluar sebagian pun sudah merupakan keberhasilan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus