Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Prancis terancam lumpuh setelah kubu sayap kanan dan sayap kiri pada Senin, 2 Desember 2024, mengajukan mosi tidak percaya melawan Perdana Menteri Prancis Michel Barnier. Beberapa investor segera menarik asset-aset mereka dari Prancis karena Prancis semakin terpersok dalam krisis politik dan muncul keraguan apakah anggaran pengeluaran tahunan negara itu bakal disetujui parlemen. Prancis adalah anggota Uni Eropa dengan perekonomian terbesar kedua di blok itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Warga Prancis sudah muak. Kami sedang mengajukan sebuah mosi tidak percaya melawan pemerintah,” kata Ketua Partai National Rally (RN), Marine Le Pen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Le Pen menyebut Barnier, yang menduduki jabatan perdana menteri pada awal September 2024, telah membuat kondisi semakin memburuk sehingga dia perlu didongkel (dari pemerintahan). Koalisi Barnier saat ini rapuh dan jika mosi tidak percaya ini diloloskan, maka ini akan menjadi yang pertama kalinya pemerintah Prancis dipaksa keluar oleh mosi tidak percaya sejak 1962.
Jika pemerintah Prancis benar lumpuh, maka akan meninggalkan sebuah lubang di Eropa menyusul Jerman yang bakal menggelar pemilu dan beberapa pekan lagi Presiden terpilih Donald Trump akan masuk Gedung Putih. Anggota parlemen dari Partai National Rally dan gabungan sayap kiri memiliki cukup suara untuk menggulingkan Barnier. Le Pen pun mengkonfirmasi pihaknya akan mendukung koalisi sayap kiri yang menyorongkan RUU mosi tidak percaya di atas RUU Partai National Rally. Proses pemungutan suara untuk memutuskan mosi tidak percaya akan diselenggarakan pada Rabu, 4 Desember 2024.
Partai-partai di Prancis mengumumkan mosi tidak percaya setelah Perdana Menteri Barnier pada Senin pagi, 2 Desember 2024, kalau dia akan mencoba mengajukan RUU keamanan sosial ke parlemen, tapi tanpa pemungutan suara karena konsesi pada menit-menit terakhir tidak cukup memenangkan dukungan dari Partai National Rally untuk mendapatkan dukungan terhadap RUU keamanan nasional.
“Menghadapi penolakan demokrasi yang kesekian kalinya, maka kami memastikan akan mengecam pemerintah. Kita sedang menjalani hidup dengan kekacauan politik gara-gara Michel Barnier dan kepresidenan Emmanuel Macron,” kata Mathilde Panot, politikus sayap kiri dari France Unbowed.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Georgia Diguncang Unjuk Rasa Terbesar
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini